Sunday, April 21, 2024
25.7 C
Jayapura

Masyarakat Setuju Akses ke Asmat Ditutup Sementara

Elisa Kambu ( FOTO: Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA- Dalam kaitannya dengan penyebaran Covid-19, khususnya di Provinsi Papua, Pemerintah Kabupaten Asmat mengambil kebijakan untuk membatasi masuknya orang ke Kabupaten Asmat.

Bupati Asmat, Elisa Kambu yang dikonfirmasi mengatakan, kebijakan tersebut diambil dengan tentunya telah berkonsultasi bersama masyarakat di Asmat.

“Kebetulan bersamaan dengan Musrembang di mana saya berkeliling dan memperingatkan masyarakat perihal penyebaran Covid-19, termasuk pula menanyakan pendapat mereka perihal pencegahan penyebaran Covid-19 di Asmat, masyarakat pada prinsipnya setuju untuk kita atur bagaimana caranya menutup sementara. Tapi untuk lockdown resminya itu belum,” ujar Elisa Kambu kepada wartawan di Swiss Belhotel Jayapura, Senin (23/3) kemarin.

Menurut Bupati Elisa Kambu, Kabupaten Asmat memiliki letak yang terbuka, sehingga dapat diakses dari manapun tanpa melalui ibu kota kabupaten. Oleh sebab itu, pencegahan mesti dilakukan, sehingga Covid-19 tidak masuk Asmat.

Baca Juga :  Oksibil Kondusif, 2 Orang Diamankan

“Apalagi, kalau kemungkinan kedapatan (ada orang yang menunjukkan gejala Covid-19), rumah sakit kita belum operasional untuk kita persiapkan untuk karantina. Makanya, paling tidak persiapannya dengan fasilitas seadanya saja, terlebih dengan kondisi kita yang terbatas,” tambahnya.

Yang dihadapi Kabupaten Asmat saat ini ialah kapal penumpang yang masuk Selasa (24/3) hari ini. Bupati meminta kapal tersebut masuk di siang hari, serta lama sandarnya harus 4 jam. Agar kemungkinan untuk mengecek secara baik orang yang masuk, sehingga tidak membawa (carrier) Covid-19 bagi masyarakat di Kabupaten Asmat secara keseluruhan.

“Untuk jadwal kapal berikutnya. Kemungkinan ditunda dulu sampai 2 bulan ke depan. Kapal ini kan sebulan dua kali masuk di Asmat. Makanya, bisa kita tutup akses untuk jangka waktu tertentu. Kita uji coba dulu di bulan pertama barulah kemudian dilakukan evaluasi berdasarkan perkembangan yang ada baru nanti kita buka akses kembali,” terangnya.

Baca Juga :  Polisi Tetapkan Lima Tersangka

“Sedangkan, kalau masyarakat yang sudah ke Merauke, maka tidak boleh kembali lagi ke Agats untuk sementara waktu. Kami tutup akses dari Merauke,” sambungnya.

Dengan semakin merebaknya penyabaran Covid-19 di Indonesia, termasuk pula di Papua, sejumlah kebijakan telah diambil Pemeritah Kabupaten Asmat, yang mana beberapa di antaranya meliburkan aktivitas peserta didik di sekolah, serta pula pegawai dari kantor. (gr/nat)

Elisa Kambu ( FOTO: Gratianus Silas/Cepos)

JAYAPURA- Dalam kaitannya dengan penyebaran Covid-19, khususnya di Provinsi Papua, Pemerintah Kabupaten Asmat mengambil kebijakan untuk membatasi masuknya orang ke Kabupaten Asmat.

Bupati Asmat, Elisa Kambu yang dikonfirmasi mengatakan, kebijakan tersebut diambil dengan tentunya telah berkonsultasi bersama masyarakat di Asmat.

“Kebetulan bersamaan dengan Musrembang di mana saya berkeliling dan memperingatkan masyarakat perihal penyebaran Covid-19, termasuk pula menanyakan pendapat mereka perihal pencegahan penyebaran Covid-19 di Asmat, masyarakat pada prinsipnya setuju untuk kita atur bagaimana caranya menutup sementara. Tapi untuk lockdown resminya itu belum,” ujar Elisa Kambu kepada wartawan di Swiss Belhotel Jayapura, Senin (23/3) kemarin.

Menurut Bupati Elisa Kambu, Kabupaten Asmat memiliki letak yang terbuka, sehingga dapat diakses dari manapun tanpa melalui ibu kota kabupaten. Oleh sebab itu, pencegahan mesti dilakukan, sehingga Covid-19 tidak masuk Asmat.

Baca Juga :  Pencairan Anggaran Nakes Dipermudah

“Apalagi, kalau kemungkinan kedapatan (ada orang yang menunjukkan gejala Covid-19), rumah sakit kita belum operasional untuk kita persiapkan untuk karantina. Makanya, paling tidak persiapannya dengan fasilitas seadanya saja, terlebih dengan kondisi kita yang terbatas,” tambahnya.

Yang dihadapi Kabupaten Asmat saat ini ialah kapal penumpang yang masuk Selasa (24/3) hari ini. Bupati meminta kapal tersebut masuk di siang hari, serta lama sandarnya harus 4 jam. Agar kemungkinan untuk mengecek secara baik orang yang masuk, sehingga tidak membawa (carrier) Covid-19 bagi masyarakat di Kabupaten Asmat secara keseluruhan.

“Untuk jadwal kapal berikutnya. Kemungkinan ditunda dulu sampai 2 bulan ke depan. Kapal ini kan sebulan dua kali masuk di Asmat. Makanya, bisa kita tutup akses untuk jangka waktu tertentu. Kita uji coba dulu di bulan pertama barulah kemudian dilakukan evaluasi berdasarkan perkembangan yang ada baru nanti kita buka akses kembali,” terangnya.

Baca Juga :  Terdampar, Paus Bryde Mati di Perairan Mimika

“Sedangkan, kalau masyarakat yang sudah ke Merauke, maka tidak boleh kembali lagi ke Agats untuk sementara waktu. Kami tutup akses dari Merauke,” sambungnya.

Dengan semakin merebaknya penyabaran Covid-19 di Indonesia, termasuk pula di Papua, sejumlah kebijakan telah diambil Pemeritah Kabupaten Asmat, yang mana beberapa di antaranya meliburkan aktivitas peserta didik di sekolah, serta pula pegawai dari kantor. (gr/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya