Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Tak Ada Demo Hari ini, Polisi Awasi Titik Rawan

*Wali Kota: Jangan Terpangcing Berita Hoax dan Isu Soal Demo!

JAYAPURA- Pihak Kepolisian memastikan Senin (23/9) hari ini tak ada aksi demo dari kelompok manapun. Kalaupun itu ada akan dibubarkan namun sebelumnya diberikan himbauan.

Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas mengajak masyarakat Kota Jayapura untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya dan tetap beraktivitas seperti biasa.

“Masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Tetap  beraktivitas seperti biasa. Kepolisian dibantu TNI akan melakukan tugasnya untuk mengamankan kota ini,  guna memberikan rasa nyaman untuk beraktivitas,” ucap Kapolres Gustav Urbinas saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (22/9).

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolres Gustav Urbinas mengatakan  personel di lapangan akan mengawasi titik rawan yang ada di Kota Jayapura. Hal ini tidak lain untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Untuk itu, masyarakat diminta tetap beraktivitas.

“Termasuk pengawasan terhadap kampus Universitas Cenderawasih dan USTJ, sudah kita tempatkan personel di dua kampus tersebut. Kami juga menyiapkan pasukan terdekat apabila  butuh penambahan ataupun penebalan terkait situasinya. Namun, untuk kondisi seperti ini penempatan personel  secara terbatas untuk memantau situasi,” jelasnya.

Lanjut Kapolres, sebagaimana Maklumat Kapolda Papua ditambah pertimbangan aksi yang berakhir anakis. Maka tindakan  kepolisian akan tegas jika ada aksi demo.

Dikatakan, setiap orang yang berkumpul dengan niat melakukan aksi, akan diimbau segera membubarkan diri.  Bila tidak mendengar maka tahapan berikutnya dibubarkan secara paksa.

Adapun pembubaran yang akan dilakukan dengan cara menggunakan air, gas air mata dan terakhir dengan  tembakan peringatan yakni peluru hampa dan peluru karet.

Baca Juga :  BBPOM Awasi Peredaran Dexasamethasone

“Prosedur itu akan dilaksanakan bilamana ada yang tidak mendengar imbauan kepolisian. Diharapkan bagi mereka yang mau melakukan unjuk rasa harus paham konsekuensi yang akan dihadapi apabila melakukan pelanggaran hukum,” tegasnya.

Kapolres mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima adanya pemberitahuan terkait adanya aksi. Untuk itu, siapapun yang turun aksi berarti tidak mematuhi undang-undang yang berlaku.

“Untuk patroli terus dilakukan anggota pasca aksi rusuh 29 Agustus lalu. Hal ini agar kondisi kota yang lebih kondusif. Patroli dilakukan dengan skala besar razia selektif,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengajak masyarakat agar tidak perlu cemas dengan informasi bohong atau hoax  yang berkembang di masyarakat. Karena aparat Kepolisian dalam hal ini Polda Papua menjamin keamanan di tanah Papua.

Menurut Kamal, ada oknum yang memanfaatkan situasi saat ini. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada semua masyarakat agar dapat beraktivitas seperti biasa dan tidak termakan hoax atau bohong yang berkembang saat ini.

“Sampai saat ini Polda Papua masih mengejar kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi Papua saat ini dengan banyak menyebarkan berita bohong. Kita masih dalami oknum maupun kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi Papua untuk mengambil keuntungan dan juga ingin membuat Papua menjadi rusuh,” tegas Kamal.

Kamal mengimbau semua Masyarakat  tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga kedamaian di tanah Papua.

“Tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. Sekolah, kampus, pasar, kantor-kantor dan lain-lain, lakukan aktivitas seperti biasa. Karena aparat keamanan sudah menjamin keamanan di Papua dan sudah memberikan rasa aman kepada masyarakat Papua. Maklumat Kapolda Papua sudah jelas,” pungkasnya. Hal senada disampaikan Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM. Wali Kota yang memiliki akronim nama BTM ini meminta masyarakat untuk tidak panik dan terpancing dengan adanya informasi yang menyebutkan, Senin (23/9) akan ada demo. 

Baca Juga :  Moeldoko Minta Potensi Pariwisata-Perikanan Biak Dikelola dengan Baik

Wali Kota BTM menegaskan bahwa dengan adanya aparat yang sudah disiapsiagakan dalam menjaga Kamtibmas di Kota Jayapura pasca demo anarkis (29/8) lalu, saat ini situasi Kamtibmas di Kota Jayapura sudah membaik.

 “Saya harap masyarakat tidak perlu panik dan terprovokasi dengan adanya informasi demo. Termasuk ada info dilakukan kerusuhan. tetap tenang karena aparat tetap akan bertindak secara tegas,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (22/9) kemarin.

Ditegaskan, dengan adanya deklarasi kesepakatan damai yang telah ditandatangi bersama Forkopimda, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan, seharusnya ini menjadi komitmen bersama dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.

Dengan demikian, jika ada kelompok tertentu tetap melaksanakan aksi demo, tentunya tetap akan ditindak dengan tegas oleh aparat. Apalagi sudah ada maklumat yang dikeluarkan Polda Papua.

“Masyarakat harus tetap tenang. Jangan percaya isu yang berkembang dengan berita bohong. Anak sekolah harus tetap bersekolah. Kalau ada demo pasti pihak keamanan, saya minta bertindak cepat supaya tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya. 

Wali Kota BTM menyayangkan masih adanya isu-isu yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Isu atau berita hoax yang disebarkan itu menurut BTM membuat masyarakat saling curiga. Hal ini tentunya bisa memicu konflik horizontal di masyarakat. 

Untuk itu, BTM meminta semua komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. (fia/dil/nat)

*Wali Kota: Jangan Terpangcing Berita Hoax dan Isu Soal Demo!

JAYAPURA- Pihak Kepolisian memastikan Senin (23/9) hari ini tak ada aksi demo dari kelompok manapun. Kalaupun itu ada akan dibubarkan namun sebelumnya diberikan himbauan.

Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas mengajak masyarakat Kota Jayapura untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya dan tetap beraktivitas seperti biasa.

“Masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Tetap  beraktivitas seperti biasa. Kepolisian dibantu TNI akan melakukan tugasnya untuk mengamankan kota ini,  guna memberikan rasa nyaman untuk beraktivitas,” ucap Kapolres Gustav Urbinas saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (22/9).

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolres Gustav Urbinas mengatakan  personel di lapangan akan mengawasi titik rawan yang ada di Kota Jayapura. Hal ini tidak lain untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Untuk itu, masyarakat diminta tetap beraktivitas.

“Termasuk pengawasan terhadap kampus Universitas Cenderawasih dan USTJ, sudah kita tempatkan personel di dua kampus tersebut. Kami juga menyiapkan pasukan terdekat apabila  butuh penambahan ataupun penebalan terkait situasinya. Namun, untuk kondisi seperti ini penempatan personel  secara terbatas untuk memantau situasi,” jelasnya.

Lanjut Kapolres, sebagaimana Maklumat Kapolda Papua ditambah pertimbangan aksi yang berakhir anakis. Maka tindakan  kepolisian akan tegas jika ada aksi demo.

Dikatakan, setiap orang yang berkumpul dengan niat melakukan aksi, akan diimbau segera membubarkan diri.  Bila tidak mendengar maka tahapan berikutnya dibubarkan secara paksa.

Adapun pembubaran yang akan dilakukan dengan cara menggunakan air, gas air mata dan terakhir dengan  tembakan peringatan yakni peluru hampa dan peluru karet.

Baca Juga :  Moeldoko Minta Potensi Pariwisata-Perikanan Biak Dikelola dengan Baik

“Prosedur itu akan dilaksanakan bilamana ada yang tidak mendengar imbauan kepolisian. Diharapkan bagi mereka yang mau melakukan unjuk rasa harus paham konsekuensi yang akan dihadapi apabila melakukan pelanggaran hukum,” tegasnya.

Kapolres mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima adanya pemberitahuan terkait adanya aksi. Untuk itu, siapapun yang turun aksi berarti tidak mematuhi undang-undang yang berlaku.

“Untuk patroli terus dilakukan anggota pasca aksi rusuh 29 Agustus lalu. Hal ini agar kondisi kota yang lebih kondusif. Patroli dilakukan dengan skala besar razia selektif,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengajak masyarakat agar tidak perlu cemas dengan informasi bohong atau hoax  yang berkembang di masyarakat. Karena aparat Kepolisian dalam hal ini Polda Papua menjamin keamanan di tanah Papua.

Menurut Kamal, ada oknum yang memanfaatkan situasi saat ini. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada semua masyarakat agar dapat beraktivitas seperti biasa dan tidak termakan hoax atau bohong yang berkembang saat ini.

“Sampai saat ini Polda Papua masih mengejar kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi Papua saat ini dengan banyak menyebarkan berita bohong. Kita masih dalami oknum maupun kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi Papua untuk mengambil keuntungan dan juga ingin membuat Papua menjadi rusuh,” tegas Kamal.

Kamal mengimbau semua Masyarakat  tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga kedamaian di tanah Papua.

“Tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. Sekolah, kampus, pasar, kantor-kantor dan lain-lain, lakukan aktivitas seperti biasa. Karena aparat keamanan sudah menjamin keamanan di Papua dan sudah memberikan rasa aman kepada masyarakat Papua. Maklumat Kapolda Papua sudah jelas,” pungkasnya. Hal senada disampaikan Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM. Wali Kota yang memiliki akronim nama BTM ini meminta masyarakat untuk tidak panik dan terpancing dengan adanya informasi yang menyebutkan, Senin (23/9) akan ada demo. 

Baca Juga :  Boaz dan Tipa Tulis Buku

Wali Kota BTM menegaskan bahwa dengan adanya aparat yang sudah disiapsiagakan dalam menjaga Kamtibmas di Kota Jayapura pasca demo anarkis (29/8) lalu, saat ini situasi Kamtibmas di Kota Jayapura sudah membaik.

 “Saya harap masyarakat tidak perlu panik dan terprovokasi dengan adanya informasi demo. Termasuk ada info dilakukan kerusuhan. tetap tenang karena aparat tetap akan bertindak secara tegas,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (22/9) kemarin.

Ditegaskan, dengan adanya deklarasi kesepakatan damai yang telah ditandatangi bersama Forkopimda, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan, seharusnya ini menjadi komitmen bersama dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.

Dengan demikian, jika ada kelompok tertentu tetap melaksanakan aksi demo, tentunya tetap akan ditindak dengan tegas oleh aparat. Apalagi sudah ada maklumat yang dikeluarkan Polda Papua.

“Masyarakat harus tetap tenang. Jangan percaya isu yang berkembang dengan berita bohong. Anak sekolah harus tetap bersekolah. Kalau ada demo pasti pihak keamanan, saya minta bertindak cepat supaya tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya. 

Wali Kota BTM menyayangkan masih adanya isu-isu yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Isu atau berita hoax yang disebarkan itu menurut BTM membuat masyarakat saling curiga. Hal ini tentunya bisa memicu konflik horizontal di masyarakat. 

Untuk itu, BTM meminta semua komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. (fia/dil/nat)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya