Menurutnya, karena gagal membawa Speaker, pelaku kembali masuk dalam Gereja dan berhasil membawa kabur kamera merek Sony yang biasa digunakan untuk siaran ibadah online di YouTube serta dua laptop, merek Asus dan Lenovo, dari bilik multimedia dalam gedung gereja itu.
“Kami baru mengetahui kejadian ini keesokan harinya saat petugas kebersihan menemukan kerusakan dan melaporkan ke pengurus gereja. rasa kecewa dan prihatin atas tindakan tersebut, apalagi pelaku adalah anak muda setempat yang seharusnya memiliki rasa hormat terhadap rumah ibadah.”jelas Doni
Ia juga sangat menyayangkan ada aksi seperti ini dalam gereja. Rasa hormat terhadap gereja sudah mulai hilang, terutama di kalangan anak muda yang mungkin terpengaruh minuman keras. Mereka tidak peduli siapa yang dirugikan, hanya memuaskan diri dalam keadaan mabuk.
“Anak muda sebenarnya penuh kreativitas dan talenta. Mereka bisa hidup dan sukses tanpa harus mencuri. Seorang pencuri tidak pernah puas ia akan terus mengulangi perbuatannya, namun pencurian di tempat ibadah akan membawa kutuk bagi pelaku,” tegasnya.
Selain pencurian barang elektronik, Pendeta Doni juga menceritakan bahwa gereja pernah mengalami beberapa kasus pencurian lain, termasuk mesin air yang sudah dua kali hilang dan sepeda motor miliknya yang pernah dicuri.