Walikota juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kedamaian dan ketertiban di Kota Jayapura, serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah.
“Saya dan Pak Wakil tidak bisa membangun kota ini, mari semua masyarakat bersama bersatu untuk menjaga kota ini. Saya mohon maaf kepada semua masyarakat pegunungan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom dan seluruhnya,” pungkasnya.
Kemudian Aloysius Giyai yang mewakili masyarakat pengunungan Lapogo dan Mepago memberikan apresiasi kepada Walikota Jayapura yang sudah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat pengunungan.
“Bapak walikota sudah mengaku, ada kekhilafan, mungkin ada kata-kata yang terpotong atau salah ucap. Dan beliau sudah minta maaf,” ungkapnya.
“Saya mewakili seluruh masyarakat Lapago dan Mepago pada kesempatan ini kami sampaikan terimakasih, bapak walikota adalah bapak dan orang tua kami dari dulu dan kedepannya,” sambungnya.
Dia menyebutkan bahwa masyarakat pengunungan siap mendukung penuh pembangunan di Kota Jayapura sesuai dengan visi-misi dan program pemerintahan.
“Pesan terakhir, khusus para pemuda dan mahasiswa yang tersakiti dan tersinggung terutama dari pengunungan, kami sudah damai dan bapak Walikota sudah mengaku dan masalah ini sudah selesai dan sudah tanda tangan penyataaan seluruh kepala suku dan tokoh-tokoh perwakilan yang hadir,” ucapnya.
Pernyataan permohonan maaf Walikota ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dan mengembalikan suasana kondusif di Kota Jayapura, serta mempererat tali persaudaraan antar sesama warga. Dalam pertemuan ini, selain dihadiri oleh para kepala suku dan tokoh-tokoh masyarakat dari pegunungan juga dihadiri oleh forkopimda. (eri/ade).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos