Thursday, April 25, 2024
27.7 C
Jayapura

Bentrok Dua Kelompok, 14 Orang Luka-luka

WAMENA-Dua kelompok masyarakat terlibat bentrok menggunakan alat perang tradisional berupa panah, tombak dan parang di Kampung Yomaima, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (21/5) pukul 17.00 WIT

Bentrok ini berlanjut Minggu (22/5) dini hari sekitar pukul 00.30 WIT., yang mengakibatkan 14 orang luka-luka akibat terkena panah dan lemparan batu.

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Muh Safei AB, SE., yang dikonfirmasi membenarkan adanya bentrok dua kelompok warga yang mengakibatkan 14 orang luka akibat terkena panah dan lemparan batu.

“Bentrok warga yang terjadi di Kampung Yomaima, Distrik Napua ini, merupakan pertikaian antar keluarga yang dipicu dengan meninggalnya kepala Kampung Aniati, Kabupaten Lanny Jaya akibat serangan jantung,” ungkap Kapolres Muh. Safei, Sabtu (21/5).

Dikatakan, bentrok ini berawal saat pihak keluarga dari Kampung Honai Lama berjumlah sekira 30 orang yang membawa panah serta batu, langsung menyerang keluarga yang sedang berduka. Hal ini mengakibatkan aksi saling serang bahkan sampai di depan jalan raya tidak terbendung.

Baca Juga :  Ikut Pembukaan Baksos Operasi Mata Katarak Dan Bibir Sumbing

“Untuk melerai pertikaian tersebut personel Polres Jayawijaya kemudian melakukan pengamanan dan menghalau massa yang sedang bertikai dan pada pukul 18.30 WIT, personel Polres Jayawijaya berhasil mengamankan kedua kubu yang  bertikai,” tuturnya.

Untuk korban yang terluka dalam pertikaian tersebut menurut Kapolres Muh. Safei sudah dibawa ke RSUD Wamena untuk mendapatkan perawatan medis.

Guna mencegah terjadinya bentrok susulan, Safei mengaku telah menyiagakan personel di Sinakma. Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat maupun tokoh adat dari kedua belah pihak untuk membantu menenangkan massanya, sehingga masalah ini tidak berkepanjangan.

Kapolres juga berharap kedua belah pihak dapat menyelesaikannya secara kekeluargaan dan Polres Jayawijaya siap memfasilitasi agar bentrokan ini tidak berlangsung lama dan tidak menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.

Baca Juga :  PRP Lapago Tidak Demo, Tetap Dukung Demo Tolak DOB

“Kami berharap bentrokan ini bisa segera diakhiri dan bisa dibicarakan oleh dua kelompok. Kami siap untuk memfasilitasi penyelesaiannya,” tutupnya.

Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos, Minggu (22/5) dini hari kembali terjadi aksi saling serang antara kedua kelompok. Aparat Polres Jayawijaya yang sudah disiagakan, langsung membubarkan kedua kelompok dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara, hingga kedua kelompok berhasil dipisahkan. (jo/nat)

WAMENA-Dua kelompok masyarakat terlibat bentrok menggunakan alat perang tradisional berupa panah, tombak dan parang di Kampung Yomaima, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (21/5) pukul 17.00 WIT

Bentrok ini berlanjut Minggu (22/5) dini hari sekitar pukul 00.30 WIT., yang mengakibatkan 14 orang luka-luka akibat terkena panah dan lemparan batu.

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Muh Safei AB, SE., yang dikonfirmasi membenarkan adanya bentrok dua kelompok warga yang mengakibatkan 14 orang luka akibat terkena panah dan lemparan batu.

“Bentrok warga yang terjadi di Kampung Yomaima, Distrik Napua ini, merupakan pertikaian antar keluarga yang dipicu dengan meninggalnya kepala Kampung Aniati, Kabupaten Lanny Jaya akibat serangan jantung,” ungkap Kapolres Muh. Safei, Sabtu (21/5).

Dikatakan, bentrok ini berawal saat pihak keluarga dari Kampung Honai Lama berjumlah sekira 30 orang yang membawa panah serta batu, langsung menyerang keluarga yang sedang berduka. Hal ini mengakibatkan aksi saling serang bahkan sampai di depan jalan raya tidak terbendung.

Baca Juga :  Tunggu Pesawat, Seorang Pengedar Sabu Diciduk

“Untuk melerai pertikaian tersebut personel Polres Jayawijaya kemudian melakukan pengamanan dan menghalau massa yang sedang bertikai dan pada pukul 18.30 WIT, personel Polres Jayawijaya berhasil mengamankan kedua kubu yang  bertikai,” tuturnya.

Untuk korban yang terluka dalam pertikaian tersebut menurut Kapolres Muh. Safei sudah dibawa ke RSUD Wamena untuk mendapatkan perawatan medis.

Guna mencegah terjadinya bentrok susulan, Safei mengaku telah menyiagakan personel di Sinakma. Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat maupun tokoh adat dari kedua belah pihak untuk membantu menenangkan massanya, sehingga masalah ini tidak berkepanjangan.

Kapolres juga berharap kedua belah pihak dapat menyelesaikannya secara kekeluargaan dan Polres Jayawijaya siap memfasilitasi agar bentrokan ini tidak berlangsung lama dan tidak menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.

Baca Juga :  Keerom dan Merauke Disinyalir Tempat Latihan Teroris

“Kami berharap bentrokan ini bisa segera diakhiri dan bisa dibicarakan oleh dua kelompok. Kami siap untuk memfasilitasi penyelesaiannya,” tutupnya.

Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos, Minggu (22/5) dini hari kembali terjadi aksi saling serang antara kedua kelompok. Aparat Polres Jayawijaya yang sudah disiagakan, langsung membubarkan kedua kelompok dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara, hingga kedua kelompok berhasil dipisahkan. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya