Thursday, April 25, 2024
32.7 C
Jayapura

Kawal Ketat Proses Autopsi Jasad Pdt Yeremia Zanambani

Irjen Pol Paulus Waterpauw ( FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Pihak keluarga dari almarhum Pdt Yeremia Zanambani yang menjadi korban penembakan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada 19 September 2020 lalu telah menyetujui autopsi atas jasad korban.

Dengan adanya persetujuan autopsi dari pihak keluarga, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan,  pihaknya sedang melakukan koordinasi terkait rencana kedatangan Tim Puslabfor dari Makassar. “Waktunya yang  perlu kita cek guna kedatangan tim,” ungkap Paulus Waterpauw kepada wartawan di Mapolda Papua, Senin (22/2).

Menurut Waterpauw, untuk rencana proses autopsi ini, pihaknya sudah menambah kekuatan di Intan Jaya. Penambahan ini  untuk melakukan upaya pengamanan guna memperlancar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan autopsi yang bakal dilakukam oleh Tim laboratorium dari Makassar.  “Kita memilih Makassar karena kita mau yang netral. Jangan sampai nanti ada tudingan lain,” jelasnya. 

Baca Juga :  KPU Sinyalir Ada Intervensi Oknum Kepala Daerah

Lanjut Kapolda, tim yang diturunkan ini merupakan ahli dan tidak terikat dengan kepentingan lain-lain. Mereka hanya bekerja secara profesional, sehingga apapun nanti hasilnya yang mereka dapatkan itu menjadi rekomendasi mereka secara ahli kepada pimpinan.

 “Kita hormati dan hargai kalau sudah ada pekerjaan dari mereka. Saya minta semua pihak khususnya yang ada di Intan Jaya dan Papua pada umumnya untuk perlancar ini semua. Karena secara objektif kita ingin membuktikan ini, tanpa bantuan mereka susah,” tuturnya.

 Kapolda juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar almarhum Pdt Yeremias Zanambani yang sudah mengizinkan untuk melakukan olah TKP dan sekaligus autospi di tempat. “Semoga semua lancar,” harapnya. 

Baca Juga :  Pohon Tumbang, Jalan Holtekam Dipalang

 Sementara itu, terkait dengan ditemukan adanya warga yang meninggal di Intan Jaya, Kapolda mengaku belum menerima laporan tersebut.

 “Kapolres baru sebagai tenaga baru yang punya kekuatan dan kemampuan bisa mensinergikan  semua satuan tugas yang ada di Intan Jaya baik TNI-Polri bersama pemerintah daerah,” tambahnya. (fia/nat)

Irjen Pol Paulus Waterpauw ( FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Pihak keluarga dari almarhum Pdt Yeremia Zanambani yang menjadi korban penembakan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada 19 September 2020 lalu telah menyetujui autopsi atas jasad korban.

Dengan adanya persetujuan autopsi dari pihak keluarga, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan,  pihaknya sedang melakukan koordinasi terkait rencana kedatangan Tim Puslabfor dari Makassar. “Waktunya yang  perlu kita cek guna kedatangan tim,” ungkap Paulus Waterpauw kepada wartawan di Mapolda Papua, Senin (22/2).

Menurut Waterpauw, untuk rencana proses autopsi ini, pihaknya sudah menambah kekuatan di Intan Jaya. Penambahan ini  untuk melakukan upaya pengamanan guna memperlancar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan autopsi yang bakal dilakukam oleh Tim laboratorium dari Makassar.  “Kita memilih Makassar karena kita mau yang netral. Jangan sampai nanti ada tudingan lain,” jelasnya. 

Baca Juga :  Tony Hoo: Skuad Utama Akan Diputuskan Hari ini

Lanjut Kapolda, tim yang diturunkan ini merupakan ahli dan tidak terikat dengan kepentingan lain-lain. Mereka hanya bekerja secara profesional, sehingga apapun nanti hasilnya yang mereka dapatkan itu menjadi rekomendasi mereka secara ahli kepada pimpinan.

 “Kita hormati dan hargai kalau sudah ada pekerjaan dari mereka. Saya minta semua pihak khususnya yang ada di Intan Jaya dan Papua pada umumnya untuk perlancar ini semua. Karena secara objektif kita ingin membuktikan ini, tanpa bantuan mereka susah,” tuturnya.

 Kapolda juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar almarhum Pdt Yeremias Zanambani yang sudah mengizinkan untuk melakukan olah TKP dan sekaligus autospi di tempat. “Semoga semua lancar,” harapnya. 

Baca Juga :  7 Kandidat Vaksin Uji Coba Tahap 3

 Sementara itu, terkait dengan ditemukan adanya warga yang meninggal di Intan Jaya, Kapolda mengaku belum menerima laporan tersebut.

 “Kapolres baru sebagai tenaga baru yang punya kekuatan dan kemampuan bisa mensinergikan  semua satuan tugas yang ada di Intan Jaya baik TNI-Polri bersama pemerintah daerah,” tambahnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya