Monday, May 13, 2024
25.7 C
Jayapura

Rawan Bencana, Enam Lokasi jadi Titik Penguatan Ketangguhan Masyarakat

Sementara itu, Sekertaris Kampung Holtekamp Fery Mansi mengatakan, dengana adanya keterlibatan masyarakat, program ini bisa berguna untuk mengatasi masalah bencana yang ada di Kampung Holtekamp.

“Dengan adanya program ini mengajar masyarakat untuk mawas diri disaat terkena dampak musibah itu sendiri seperti gempa maupun tsunami, mengingat kami berada di wilayah pesisir,” terangnya.

Menurut Fery, Holtekamp sendiri pernah dilanda tsunami pada tahun 2011 silam. Sehingga itu, pelatihan berbasis penanggulangan bencana teramat diperlukan warga. Dengan begitu,  warga menjadi tahu titik titik kumpul atau kemana mereka menyelamatkan diri.

Di tempat yang sama, Warga Holtekam, Izak Karya mengaku dirinya menjadi korban tsunami imbas dari Jepang pada tahun 2011 silam. Saat itu, ia mencari tempat berlindung berdasarkan instingnya saja.

Baca Juga :  Masyarakat Kab. Jayapura Harus Saling Mengasihi dan Jaga Kedamaian

“Dengan pelatihan ini, memudahkan kami warga untuk mencari tempat aman ketika terjadi bencana,” ungkapnya.

Izak mengaku pemerintah sudah memasang rambu rambu jalur evakuasi gempa. Dengan begitu, warga tahu ke titik mana mereka ketika terjadi bencana.

“Untuk sumber informasi gempa atau pun tsunami, kami kerap diberitahu melalui grup WhatsAp Pemerintah Kampung. Melalui grup tersebut, kami tahu mana informasi hoax dan bukan,” ucapnya.

Sementara itu, warga lainnya Amyal Ansanay mengatakan, program fasilitasi penguatan ketangguhan masyarakat bermanfaat bagi warga yang ada di Holtekamp. Menjadi panduan untung menyelamatkan diri dan warga lainnya jika terjadi bencana.

“Melalui kegiatan ini, kami menjadi tahu titik kumpul untuk menyelamatkan diri kelak terjadi gempa atau tsunami. Sebab, kami juga diajarkan bagaimana membuat peta titik kerawananan dan lokasi untuk mengamankan diri ketika terjadi bencana,” pungkasnya.

Baca Juga :  Belum Diumumkan, Coach RN Sudah Punya Target

Sekedar diketahui, Sekertaris Kampung Holtekamp Fery Mansi menyebut jumlah KK di wilayahnya berjumlah 400 dengan 3.423 jiwa. Rata rata penduduk Holtekamp bermata pencaharian sebagai petani, nelayan dan sebagian ASN. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara itu, Sekertaris Kampung Holtekamp Fery Mansi mengatakan, dengana adanya keterlibatan masyarakat, program ini bisa berguna untuk mengatasi masalah bencana yang ada di Kampung Holtekamp.

“Dengan adanya program ini mengajar masyarakat untuk mawas diri disaat terkena dampak musibah itu sendiri seperti gempa maupun tsunami, mengingat kami berada di wilayah pesisir,” terangnya.

Menurut Fery, Holtekamp sendiri pernah dilanda tsunami pada tahun 2011 silam. Sehingga itu, pelatihan berbasis penanggulangan bencana teramat diperlukan warga. Dengan begitu,  warga menjadi tahu titik titik kumpul atau kemana mereka menyelamatkan diri.

Di tempat yang sama, Warga Holtekam, Izak Karya mengaku dirinya menjadi korban tsunami imbas dari Jepang pada tahun 2011 silam. Saat itu, ia mencari tempat berlindung berdasarkan instingnya saja.

Baca Juga :  Jaksa Minta Majelis Hakim Tolak Eksespsi Viktor Yeimo

“Dengan pelatihan ini, memudahkan kami warga untuk mencari tempat aman ketika terjadi bencana,” ungkapnya.

Izak mengaku pemerintah sudah memasang rambu rambu jalur evakuasi gempa. Dengan begitu, warga tahu ke titik mana mereka ketika terjadi bencana.

“Untuk sumber informasi gempa atau pun tsunami, kami kerap diberitahu melalui grup WhatsAp Pemerintah Kampung. Melalui grup tersebut, kami tahu mana informasi hoax dan bukan,” ucapnya.

Sementara itu, warga lainnya Amyal Ansanay mengatakan, program fasilitasi penguatan ketangguhan masyarakat bermanfaat bagi warga yang ada di Holtekamp. Menjadi panduan untung menyelamatkan diri dan warga lainnya jika terjadi bencana.

“Melalui kegiatan ini, kami menjadi tahu titik kumpul untuk menyelamatkan diri kelak terjadi gempa atau tsunami. Sebab, kami juga diajarkan bagaimana membuat peta titik kerawananan dan lokasi untuk mengamankan diri ketika terjadi bencana,” pungkasnya.

Baca Juga :  Aktivitas Warga Sipil di Daerah Konflik Harus Jadi Catatan

Sekedar diketahui, Sekertaris Kampung Holtekamp Fery Mansi menyebut jumlah KK di wilayahnya berjumlah 400 dengan 3.423 jiwa. Rata rata penduduk Holtekamp bermata pencaharian sebagai petani, nelayan dan sebagian ASN. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya