Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Mufidah Kalla Bagikan Merpati Peliharaan, Ma’ruf Boyongan Bawa Sarung

Penghuni Rumah Dinas Wakil Presiden Berganti 

Hilmi setiawan/jawa pos MENUJU RUMAH PRIBADI: Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla meninggalkan rumah dinas wapres.

Jusuf Kalla (JK) dan Kiai Ma’ruf Amin (KMA) menjalani kehidupan berbeda mulai kemarin. JK dan keluarganya kembali ke aktivitas sosial, sedangkan Kiai Ma’ruf segera boyongan ke rumah dinas dan berkantor di Istana Wapres. 

——-

RUANG utama di rumah dinas (rumdin) wakil presiden kemarin siang terlihat ramai. Seluruh keluarga besar Jusuf Kalla (JK) berkumpul. Selain itu, tampak sejumlah pegawai Setwapres serta para personel Paspampres. Dengan ramah JK meladeni yang ingin berfoto bersama. Sekitar pukul 14.00 WIB JK bersama Mufidah Jusuf Kalla keluar dari ruangan untuk menuju mobil. Namun, sebelum masuk mobil, dia memberikan sedikit komentar kepada sejumlah wartawan. 

”(Berkumpul, Red) dengan anak-anak, dengan cucu-cucu. Bercengkerama siapin pindah. Gitu aja,” katanya. JK menuturkan, proses kemas-kemas barang pribadi masih terus dilakukan. Seminggu terakhir mulai kemas-kemas, tetapi masih saja ada barang. ”(Kemas-kemasnya, Red) pelan-pelan. Setelah pelantikan, di rumah saja. Di (rumah, Red) Kebayoran,” tuturnya. Yang dimaksud rumah Kebayoran adalah rumah pribadi JK di Jalan Brawijaya, kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru.

Soal rencananya bertemu dengan Kiai Ma’ruf Amin (KMA), JK mengatakan pasti bertemu saat pelantikan. Sebab, dia akan duduk bersanding dengan KMA. Menurut JK, sampai sebelum pelantikan, dirinya sudah dua kali bertemu KMA. Dia mengatakan,  banyak yang dirindukan dari rumah dinas di Jalan Diponegoro. Mufidah menimpali, dirinya memiliki banyak piaraan burung merpati. Tempatnya persis di seberang pintu masuk utama rumah dinas. ”Itu ada merpati banyak. Nanti dibagi-bagi,” katanya, lantas tersenyum. Setelah itu, JK dan Mufidah masuk ke mobil untuk menuju gedung DPR.

Pada kesempatan sebelumnya, JK mengatakan selalu ditanya wartawan soal aktivitasnya setelah tidak jadi Wapres. JK menuturkan, selama beberapa bulan terakhir selalu mendapatkan pertanyaan yang sama dari 20 media lebih. ”(Pertanyaannya, Red) Setelah ini apa? Setelah ini saya istirahat dulu sebulan–dua bulan,” katanya.

 Setelah itu dia kembali mengurus kegiatan sosial, pendidikan, dan keagamaan. Setelah tak lagi menjadi Wapres, JK akan ngantor di tiga tempat. Yakni, kantor PMI, Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan kantor di perusahaannya sendiri. Meskipun tidak lagi terlibat langsung pada aktivitas perusahaan, dia tetap memiliki kantor. ”Kalau ingin ketemu saya, tentu mudah bertemu pada kesempatan itu,” katanya.  

Baca Juga :  Hingga Agustus, Polresta Tangani 51 Kasus Narkotika

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin langsung bekerja setelah dilantik. Menjelang magrib, dia bersama rombongan mengunjungi rumah dinas Wapres di Jalan Diponegoro. Malamnya secara berurutan menerima kunjungan kehormatan. 

Kunjungan Kiai Ma’ruf Amin (KMA) ke rumah dinas cukup singkat. Didampingi istrinya, Wury Ma’ruf Amin, KMA berada di rumah dinas sekitar lima menit. Dia hanya melihat bagian utama rumah yang selama lima tahun terakhir dihuni Jusuf Kalla tersebut. Dia juga sempat duduk di kursi yang biasa digunakan JK menerima tamu. Setelah itu, KMA pulang ke rumahnya di Jalan Situbondo.

Sekira pukul 20.00, KMA tiba di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan. Tamu kehormatan yang dia temui secara berurutan adalah Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan, Wakil Presiden Republik Sosialis Vietnam, Dang Thi Ngoc Thinh, dan Wakil Presiden Republik Uni Myanmar, Henry Van Thio.

Setiap tamu ditemui sekira setengah jam. Di sela-sela menjemput tamu, KMA menunggu di ruangan khusus. Ketika sudah ada aba-aba, KMA menunggu tamunya sambil berdiri. Petugas protokol mengarahkan lokasi KMA berdiri menyambut tamu.

Meski telah melakoni kegiatan selama sehari penuh, KMA masih terlihat segar. Senyum merekah selalu tampak ketika tamu kenegaraan masuk. Dia lantas menyambut dengan jabat tangan hangat. Kemudian, mempersilakan tamunya mengisi buku tamu. Lalu, masuk ke ruang audiensi.

Setelah pertemuan maraton itu, KMA memberikan keterangan resmi kali pertama kepada wartawan. ”Ini pertama saya kerja,” jelasnya. Dia menuturkan, tiga tamunya ingin berkenalan dan menyampaikan ucapan selamat dari pemerintah masing-masing. Selain itu, pada setiap pertemuan, KMA menyampaikan keinginan untuk meningkatkan kerja sama dan persahabatan. Juga, peningkatan hubungan di bidang pendidikan, pembangunan kualitas SDM, serta investasi. ”Kunjungan mereka ini penting,” kata KMA yang masih mengenakan setelan jas seperti ketika pelantikan.

Baca Juga :  Calon Sekda Puncak Jaya Ditentukan Pekan Depan

Penampilan KMA kemarin memang berbeda dengan biasanya. Sebelum dilantik menjadi Wapres, KMA identik dengan sarung. Soal pakaian itu, anak pertama KMA yang bernama Siti Ma’rifah memberikan keterangan. ”Kalau ada ketentuan terkait busana formal yang digunakan, Abah akan mengikuti ketentuan,” jelasnya. 

Tapi, jika tidak ada ketentuan khusus, KMA akan kembali pada busana kesehariannya. Yakni, sarung dan kemeja. Dia juga mengatakan bahwa nanti sehari-hari berkantor tetap memakai sarung. Kecuali ada ketentuan tentang busana formal yang harus dikenakan. Karena itu, saat boyongan masuk ke rumah dinas wapres, Ma’ruf dipastikan membawa sarung-sarungnya.

Disinggung soal hari pertama di Istana Wakil Presiden, KMA mengaku belum tahu apa-apa. Sebab, kegiatan pertamanya hanya menerima tamu. Namun, dia mengatakan bahwa pejabat di Setwapres siap memberikan informasi yang dibutuhkan. KMA juga menyatakan beberapa waktu lalu sempat bertemu Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden. Pada pertemuan itu, ada sejumlah persoalan yang perlu dilanjutkan KMA. Misalnya, soal penanggulangan kemiskinan, layanan kesehatan, reformasi birokrasi, dan stunting.

Ketua umum MUI itu juga mengatakan, hari ini dirinya (21/10) berangkat ke Jepang mewakili Presiden Joko Widodo. Tujuannya, menghadiri penobatan Kaisar Naruhito. Terkait pindahan ke rumah dinas wakil presiden, KMA menyatakan tidak ada barang istimewa atau khusus yang dia bawa. ”(Intinya, Red) ya yang diperlukan dibawa,” ucapnya.

Siang sebelum pelantikan, KMA mengawali keberangkatan dari rumahnya di Jalan Situbondo dengan doa. ”Saya tidak membuat pernyataan apa pun. Tapi, saya mau mengajak berdoa,” katanya. Doanya supaya perjalanan menuju tempat pelantikan lancar dan selamat. Kemudian, proses pelantikan berlangsung lancar. Juga ke depan diberikan limpahan berkah dalam menjalankan tugas negara.

KMA juga berdoa supaya target-target yang diinginkan bisa tercapai. Kemudian, dihilangkan hambatan-hambatan. ”Dimudahkan upaya kita melakukan tugas-tugas,” ujarnya. (wan/far/c11/c6/oni/JPG)

Penghuni Rumah Dinas Wakil Presiden Berganti 

Hilmi setiawan/jawa pos MENUJU RUMAH PRIBADI: Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla meninggalkan rumah dinas wapres.

Jusuf Kalla (JK) dan Kiai Ma’ruf Amin (KMA) menjalani kehidupan berbeda mulai kemarin. JK dan keluarganya kembali ke aktivitas sosial, sedangkan Kiai Ma’ruf segera boyongan ke rumah dinas dan berkantor di Istana Wapres. 

——-

RUANG utama di rumah dinas (rumdin) wakil presiden kemarin siang terlihat ramai. Seluruh keluarga besar Jusuf Kalla (JK) berkumpul. Selain itu, tampak sejumlah pegawai Setwapres serta para personel Paspampres. Dengan ramah JK meladeni yang ingin berfoto bersama. Sekitar pukul 14.00 WIB JK bersama Mufidah Jusuf Kalla keluar dari ruangan untuk menuju mobil. Namun, sebelum masuk mobil, dia memberikan sedikit komentar kepada sejumlah wartawan. 

”(Berkumpul, Red) dengan anak-anak, dengan cucu-cucu. Bercengkerama siapin pindah. Gitu aja,” katanya. JK menuturkan, proses kemas-kemas barang pribadi masih terus dilakukan. Seminggu terakhir mulai kemas-kemas, tetapi masih saja ada barang. ”(Kemas-kemasnya, Red) pelan-pelan. Setelah pelantikan, di rumah saja. Di (rumah, Red) Kebayoran,” tuturnya. Yang dimaksud rumah Kebayoran adalah rumah pribadi JK di Jalan Brawijaya, kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru.

Soal rencananya bertemu dengan Kiai Ma’ruf Amin (KMA), JK mengatakan pasti bertemu saat pelantikan. Sebab, dia akan duduk bersanding dengan KMA. Menurut JK, sampai sebelum pelantikan, dirinya sudah dua kali bertemu KMA. Dia mengatakan,  banyak yang dirindukan dari rumah dinas di Jalan Diponegoro. Mufidah menimpali, dirinya memiliki banyak piaraan burung merpati. Tempatnya persis di seberang pintu masuk utama rumah dinas. ”Itu ada merpati banyak. Nanti dibagi-bagi,” katanya, lantas tersenyum. Setelah itu, JK dan Mufidah masuk ke mobil untuk menuju gedung DPR.

Pada kesempatan sebelumnya, JK mengatakan selalu ditanya wartawan soal aktivitasnya setelah tidak jadi Wapres. JK menuturkan, selama beberapa bulan terakhir selalu mendapatkan pertanyaan yang sama dari 20 media lebih. ”(Pertanyaannya, Red) Setelah ini apa? Setelah ini saya istirahat dulu sebulan–dua bulan,” katanya.

 Setelah itu dia kembali mengurus kegiatan sosial, pendidikan, dan keagamaan. Setelah tak lagi menjadi Wapres, JK akan ngantor di tiga tempat. Yakni, kantor PMI, Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan kantor di perusahaannya sendiri. Meskipun tidak lagi terlibat langsung pada aktivitas perusahaan, dia tetap memiliki kantor. ”Kalau ingin ketemu saya, tentu mudah bertemu pada kesempatan itu,” katanya.  

Baca Juga :  Usulan Hentikan Bansos Jelang Pilkada Dinilai Tidak Efektif

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin langsung bekerja setelah dilantik. Menjelang magrib, dia bersama rombongan mengunjungi rumah dinas Wapres di Jalan Diponegoro. Malamnya secara berurutan menerima kunjungan kehormatan. 

Kunjungan Kiai Ma’ruf Amin (KMA) ke rumah dinas cukup singkat. Didampingi istrinya, Wury Ma’ruf Amin, KMA berada di rumah dinas sekitar lima menit. Dia hanya melihat bagian utama rumah yang selama lima tahun terakhir dihuni Jusuf Kalla tersebut. Dia juga sempat duduk di kursi yang biasa digunakan JK menerima tamu. Setelah itu, KMA pulang ke rumahnya di Jalan Situbondo.

Sekira pukul 20.00, KMA tiba di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan. Tamu kehormatan yang dia temui secara berurutan adalah Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan, Wakil Presiden Republik Sosialis Vietnam, Dang Thi Ngoc Thinh, dan Wakil Presiden Republik Uni Myanmar, Henry Van Thio.

Setiap tamu ditemui sekira setengah jam. Di sela-sela menjemput tamu, KMA menunggu di ruangan khusus. Ketika sudah ada aba-aba, KMA menunggu tamunya sambil berdiri. Petugas protokol mengarahkan lokasi KMA berdiri menyambut tamu.

Meski telah melakoni kegiatan selama sehari penuh, KMA masih terlihat segar. Senyum merekah selalu tampak ketika tamu kenegaraan masuk. Dia lantas menyambut dengan jabat tangan hangat. Kemudian, mempersilakan tamunya mengisi buku tamu. Lalu, masuk ke ruang audiensi.

Setelah pertemuan maraton itu, KMA memberikan keterangan resmi kali pertama kepada wartawan. ”Ini pertama saya kerja,” jelasnya. Dia menuturkan, tiga tamunya ingin berkenalan dan menyampaikan ucapan selamat dari pemerintah masing-masing. Selain itu, pada setiap pertemuan, KMA menyampaikan keinginan untuk meningkatkan kerja sama dan persahabatan. Juga, peningkatan hubungan di bidang pendidikan, pembangunan kualitas SDM, serta investasi. ”Kunjungan mereka ini penting,” kata KMA yang masih mengenakan setelan jas seperti ketika pelantikan.

Baca Juga :  Ajukan Keberatan Pribadi,  Lukas : Mengapa Saya Diperlakukan Diskriminatif ?

Penampilan KMA kemarin memang berbeda dengan biasanya. Sebelum dilantik menjadi Wapres, KMA identik dengan sarung. Soal pakaian itu, anak pertama KMA yang bernama Siti Ma’rifah memberikan keterangan. ”Kalau ada ketentuan terkait busana formal yang digunakan, Abah akan mengikuti ketentuan,” jelasnya. 

Tapi, jika tidak ada ketentuan khusus, KMA akan kembali pada busana kesehariannya. Yakni, sarung dan kemeja. Dia juga mengatakan bahwa nanti sehari-hari berkantor tetap memakai sarung. Kecuali ada ketentuan tentang busana formal yang harus dikenakan. Karena itu, saat boyongan masuk ke rumah dinas wapres, Ma’ruf dipastikan membawa sarung-sarungnya.

Disinggung soal hari pertama di Istana Wakil Presiden, KMA mengaku belum tahu apa-apa. Sebab, kegiatan pertamanya hanya menerima tamu. Namun, dia mengatakan bahwa pejabat di Setwapres siap memberikan informasi yang dibutuhkan. KMA juga menyatakan beberapa waktu lalu sempat bertemu Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden. Pada pertemuan itu, ada sejumlah persoalan yang perlu dilanjutkan KMA. Misalnya, soal penanggulangan kemiskinan, layanan kesehatan, reformasi birokrasi, dan stunting.

Ketua umum MUI itu juga mengatakan, hari ini dirinya (21/10) berangkat ke Jepang mewakili Presiden Joko Widodo. Tujuannya, menghadiri penobatan Kaisar Naruhito. Terkait pindahan ke rumah dinas wakil presiden, KMA menyatakan tidak ada barang istimewa atau khusus yang dia bawa. ”(Intinya, Red) ya yang diperlukan dibawa,” ucapnya.

Siang sebelum pelantikan, KMA mengawali keberangkatan dari rumahnya di Jalan Situbondo dengan doa. ”Saya tidak membuat pernyataan apa pun. Tapi, saya mau mengajak berdoa,” katanya. Doanya supaya perjalanan menuju tempat pelantikan lancar dan selamat. Kemudian, proses pelantikan berlangsung lancar. Juga ke depan diberikan limpahan berkah dalam menjalankan tugas negara.

KMA juga berdoa supaya target-target yang diinginkan bisa tercapai. Kemudian, dihilangkan hambatan-hambatan. ”Dimudahkan upaya kita melakukan tugas-tugas,” ujarnya. (wan/far/c11/c6/oni/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya