JAYAPURA-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menjamin pembukaan PON XX Papua akan bertaraf internasional dan melibatkan 3 ribu orang.
Hal itu diuangkapkannya ketika mengunjungi stadion Lukas Enembe yang merupakan tempat pembukaan PON XX Papua pada 2 Oktober mendatang.
Sandiaga menyatakan konsep upacara pembukaan PON XX belum dapat diungkapkan ke publik karena ingin memberikan kejutan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Tugas khusus Kemenparekraf dalam PON XX adalah mensupervisi pembukaan dan penutupan. Ini tentunya kita ingin ada element of surprise, sesuatu yang dikemas dengan teknologi terkini, dengan pendekatan antertainment, tapi juga ada pesan-pesan nilai luhur bangsa kita, persatuan kesatuan dan ketangguhan kita menghadapi pandemi,” ujarnya dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Selasa (21/9).
Sandiaga menjelaskan, apa yang akan disajikan dalam upacara pembukaan PON XX, memiliki makna gotong royong seluruh suku di Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Karena ini dari timur Indonesia, bagaimana ada satu semangat baru yang akan memotivasi bangsa ini untuk bangkit kembali dari pandemi ini,” bebernya.
Upacara pembukaan PON XX 2021 di Stadion Lukas Enembe, diharapkannya bisa memenuhi ekspektasi seluruh masyarakat Indonesia yang haus akan hiburan sejak terjadinya pandemi Covid-19 khususnya masyarakat Papua.
Bahkan menurut Sandiaga, upacara pembukaan PON XX, akan berstandar internasional. “Nanti akan ada kejutan-kejutan yang mudah-mudahan sangat menghibur. Semoga ini sama seperti Olimpiade Tokyo 2020 yang dapat memberikan kejutan dan moment kebangkitan dari Pandemi,” kata Sandiaga.
Sementara itu Jonni BS Nugroho selaku EO pelaksana upacara pembukaan dan penutupan PON XX menyebutkan, jumlah orang yang terlibat dalam upacara pembukaan PON XX, lebih dari 3.000 orang.
Khusus untuk penari, Jonni memastikan seluruhnya adalah tenaga lokal yang memiliki keterampilan sangat baik dalam seni tari. “Pengisi acara 1.000 penari 100 persen semua dari Papua, artis-artis lokal juga banyak akan tampil,” ungkapnya.
Persiapan hingga pelaksanaan upacara pembukaan PON XX, sangat menjaga protokol kesehatan. Menurut dia, bila hal tersebut bisa dilakukan, maka kegiatan lain bisa dilakukan meski pandemi Covid-19 belum berakhir. “Kita targetnya bisa sebagai pilot project penyelenggaraan event dalam masa pandemi,” pungkasnya.(gin/nat)