Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Lima Bocah Terseret Arus, Satu Ditemukan Tewas

EVAKUASI JENAZAH: Jenazah Ilham korban tenggelam di Pantai Holtekamp, Distrik Muara Tami saat dievakuasi petugas gabungan, Minggu (21/6) sore. ( FOTO: Humas Polresta Jayapura Kota for Cepos)

JAYAPURA-Pantai Holtekam Distrik Muara Tami kembali memakan korban. Seorang anak yang diketahui bernama Ilham (12) warga Hamadi Pontong, Distrik Jayapura Selatan tewas akibat tenggelam usai terseret di Muara Kali Buaya, Minggu (21/6).

Jenazah Ilham ditemukan setelah 6 jam dinyatakan hilang. Korban ditemukan seorang nelayan bernama Durlan Kamo (55) yang membantu melakukan pencarian korban tenggelam.

Jenazah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan kendaraan milik Basarnas.

Aparat Gabungan TNI-Polri dan Basarnas serta nelayan tradisional melakukan pencarian usai menerima laporan orang hilang tersebut.

Korban dinyatakan hilang sekira pukul 10.00 WIT dan baru dapat ditemukan sekira pukul 16.00 WIT.

Sebelum kejadian naas tersebut, korban Ilham bersama 4 rekannya bernama Nandito (12), Ardipura (7), Yayat, dan Aan berenang di sekitar Muara Kali Buaya. Saat asyik berenang, kelima bocah tersebut terseret arus. Empat orang korban yaitu Nanditio, Ardipura, Yayat dan Aan berhasil ditemukan dengan selamat. Namun korban Ilham dinyatakan hilang dan baru ditemukan enam jam kemudian dalam kondisi tak bernyawa. 

Baca Juga :  Motif Cemburu, Korban Tewas Usai Dihantam Bongkahan Batu

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R. Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Muara Tami, AKP. Jubelina Wally menerangkan, usai ditemukan oleh seorang nelayan, jenazah korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara.

“Korban Ilham Nur ditemukan oleh nelayan dengan menggunakan jaring untuk selanjutnya di bawa ke bibir pantai. Dari bibir pantai langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara, ” jelas Jubelina.

Pihaknya lanjut Jubelina melalui Reskrim Polsek Muara Tami masih mendalami kasus ini. Apakah ada unsur kelalaian para orang tua dalam pengawasan sehingga terjadinya kecelakaan ini.

“Lokasi kejadian merupakan lokasi cukup rawan. Tempat di mana pertemuan antara air laut dan Kali Buaya, sehingga rentan terseret arus apalagi anak usia dini,” terangnya.

Secara terpisah, Kasubag Humas Polresta Jayapura Kota, AKP Jahja Rumra mengingatkan warga agar lebih memperhatikan keselamatan saat berekreasi di pantai. Apalagi, Pantai Holtekamp selama ini sering terjadi kecelakaan orang tenggelam.

“Orang tenggelam di Pantai Holtekamp sudah sering terjadi. Februasi lalu ada juga orang tenggelam di lokasi tersebut. Untuk itu, kami meminta kepada warga yang berekreasi untuk lebih waspada dan teliti dalam mengawasi keluarga mereka,” pungkasnya.

Baca Juga :  Jangan Perkosa Hak Anak!

Sementara itu Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura Zainul Thahar saat dikonfirmasi membenarkan bahwa  salah satu korban telah terseret ombak di Pantai Holtekamp dan nyawanya tidak ditolong atau meninggal dunia.

“Korban terseret ombak saat mandi air laut di Pantai Holtekamp. Korban tenggelam dan nyawanya tidak dapat diselamatkan atau meninggal dunia,” katanya saat dikonfirmasi cenderawasih pos melalui telepon selulernya, Minggu (21/7).

Menurut Zainul Thahar, sebelum terseret ombak dan tenggelam. Korban sebenarnya bersama keluarganya melakukan rekreasi di Pantai Holtekamp. Ketika hendak mandi dan berenang di air laut korban terseret ombak dan tenggelam.

Zainul Thahar mengatakan, pihaknya dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura bersama TNI AL dan Polair Polda Papua bersama masyarakat sekitar langsung melakukan pencarian. Korban menurutnya berhasil ditemukan di lokasi yang tak jauh dari tempat korban berekreasi bersama keluarga.

“Korban kemudian kami evakuasi dan langsung membawanya ke darat. Selanjutnya korban di bawa oleh mobil ambulance ke rumah sakit untuk dilakukan visum,” ujarnya.

Zainul Thahar berharap seluruh masyarakat yang berekreasi di pantai yang ada di wilayah Jayapura agar lebih berhati-hati. Terutama anak-anak yang hendak mandi sebaiknya diperhatikan dan dikontrol oleh para orang tua, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (fia/bet/nat)

EVAKUASI JENAZAH: Jenazah Ilham korban tenggelam di Pantai Holtekamp, Distrik Muara Tami saat dievakuasi petugas gabungan, Minggu (21/6) sore. ( FOTO: Humas Polresta Jayapura Kota for Cepos)

JAYAPURA-Pantai Holtekam Distrik Muara Tami kembali memakan korban. Seorang anak yang diketahui bernama Ilham (12) warga Hamadi Pontong, Distrik Jayapura Selatan tewas akibat tenggelam usai terseret di Muara Kali Buaya, Minggu (21/6).

Jenazah Ilham ditemukan setelah 6 jam dinyatakan hilang. Korban ditemukan seorang nelayan bernama Durlan Kamo (55) yang membantu melakukan pencarian korban tenggelam.

Jenazah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan kendaraan milik Basarnas.

Aparat Gabungan TNI-Polri dan Basarnas serta nelayan tradisional melakukan pencarian usai menerima laporan orang hilang tersebut.

Korban dinyatakan hilang sekira pukul 10.00 WIT dan baru dapat ditemukan sekira pukul 16.00 WIT.

Sebelum kejadian naas tersebut, korban Ilham bersama 4 rekannya bernama Nandito (12), Ardipura (7), Yayat, dan Aan berenang di sekitar Muara Kali Buaya. Saat asyik berenang, kelima bocah tersebut terseret arus. Empat orang korban yaitu Nanditio, Ardipura, Yayat dan Aan berhasil ditemukan dengan selamat. Namun korban Ilham dinyatakan hilang dan baru ditemukan enam jam kemudian dalam kondisi tak bernyawa. 

Baca Juga :  Terbang Tiga Menit, Mesin Pesawat Kargo Meledak

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R. Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Muara Tami, AKP. Jubelina Wally menerangkan, usai ditemukan oleh seorang nelayan, jenazah korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara.

“Korban Ilham Nur ditemukan oleh nelayan dengan menggunakan jaring untuk selanjutnya di bawa ke bibir pantai. Dari bibir pantai langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara, ” jelas Jubelina.

Pihaknya lanjut Jubelina melalui Reskrim Polsek Muara Tami masih mendalami kasus ini. Apakah ada unsur kelalaian para orang tua dalam pengawasan sehingga terjadinya kecelakaan ini.

“Lokasi kejadian merupakan lokasi cukup rawan. Tempat di mana pertemuan antara air laut dan Kali Buaya, sehingga rentan terseret arus apalagi anak usia dini,” terangnya.

Secara terpisah, Kasubag Humas Polresta Jayapura Kota, AKP Jahja Rumra mengingatkan warga agar lebih memperhatikan keselamatan saat berekreasi di pantai. Apalagi, Pantai Holtekamp selama ini sering terjadi kecelakaan orang tenggelam.

“Orang tenggelam di Pantai Holtekamp sudah sering terjadi. Februasi lalu ada juga orang tenggelam di lokasi tersebut. Untuk itu, kami meminta kepada warga yang berekreasi untuk lebih waspada dan teliti dalam mengawasi keluarga mereka,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pendidikan di Yahukimo Lumpuh

Sementara itu Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura Zainul Thahar saat dikonfirmasi membenarkan bahwa  salah satu korban telah terseret ombak di Pantai Holtekamp dan nyawanya tidak ditolong atau meninggal dunia.

“Korban terseret ombak saat mandi air laut di Pantai Holtekamp. Korban tenggelam dan nyawanya tidak dapat diselamatkan atau meninggal dunia,” katanya saat dikonfirmasi cenderawasih pos melalui telepon selulernya, Minggu (21/7).

Menurut Zainul Thahar, sebelum terseret ombak dan tenggelam. Korban sebenarnya bersama keluarganya melakukan rekreasi di Pantai Holtekamp. Ketika hendak mandi dan berenang di air laut korban terseret ombak dan tenggelam.

Zainul Thahar mengatakan, pihaknya dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura bersama TNI AL dan Polair Polda Papua bersama masyarakat sekitar langsung melakukan pencarian. Korban menurutnya berhasil ditemukan di lokasi yang tak jauh dari tempat korban berekreasi bersama keluarga.

“Korban kemudian kami evakuasi dan langsung membawanya ke darat. Selanjutnya korban di bawa oleh mobil ambulance ke rumah sakit untuk dilakukan visum,” ujarnya.

Zainul Thahar berharap seluruh masyarakat yang berekreasi di pantai yang ada di wilayah Jayapura agar lebih berhati-hati. Terutama anak-anak yang hendak mandi sebaiknya diperhatikan dan dikontrol oleh para orang tua, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (fia/bet/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya