Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Tokoh Agama: Jaga Perdamaian Papua dengan Suka Cita

Pdt. Willem F.L. Itaar, S.Th., MH., ( FOTO : Polda Papua for Cepos)

Kehadiran TNI-Polri Untuk Memberi Rasa Aman

JAYAPURA-Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Kota Jayapura (FKUB) Pdt. Willem F.L. Itaar, S.Th., MH., mengajak seluruh masyarakat yang ada di tanah Papua untuk selalu menjaga perdamaian.

Pdt. Willem Itaar mengatakan, dalam situasi dan keadaan yang sedang terjadi saat ini. Masyarakat mempelajari dan melihat suasana yang terjadi saat ini lalu mengambil hikmanya dalam hidup.

“Kita ini sebagai pribadi dan warga masyarakat yang ada di Papua, agar senantiasa menjaga  kebaikan-kebaikan yang telah lama ada di Papua. Secara khusus kearifan dan kebaikan yang ada pada diri kita sebagai orang Papua,” ucap Pdt Willem Itaar.

Untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak menyenangkan hati atau hal yang membuat orang lain merasa tidak aman, Pdt Willem Itaar mengimbau masyarakat agar menghindari berita hoax, berita provokasi dan berita yang menghasut.

Masyarakat lanjut Pdt Willem, tidak lagi menyambung berita-berita tersebut kepada orang lain. Hendaknya membaca setiap berita dengan baik. Kemudian mencari kebenaran sebuah berita, agar terhindar dari berita yang tidak benar, yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Masyarakat Papua yang berada di Kota Jayapura khususnya, sebagai umat beragama hendaknya mempelajari iman dan kepercayaan kita dalam hidup ini. Sebab tiap setiap agama mengajarkan kita hal-hal yang baik dan indah,” tuturnya.

Sebagaimana ia mencontohkan,  umat Islam menyatakan Islam itu damai, dan sebagai umat Kristen menyatakan Kristen itu kasih. Sementara umat Budha  menyatakan suka cita, perdamaian dan keindahan. 

Baca Juga :  Daerah Rawan Akan Dibangun Pos Keamanan

“Kami menyatakan itu dalam panggilan kita bersama. hendaknya kita memaknai indah seperti apa, kasih yang seperti apa, damai yang seperti apa dalam kehidupan kita. Sehingga kita terus menjaga keharmonisan dan persaudaraan ini,” ujarnya.

“Jangan merasa takut ketika kita melihat banyak aparat keamanan TNI-Polri yang ada kota ini. Karena ini adalah tugas dan tanggung jawab mereka untuk memberikan rasa aman kepada setiap warga negara Indonesia,” sambungnya.

Sebagaimana TNI-Polri berkewajiban memelihara kehidupan bersama agar setiap masyarakat baik kelompok maupun individu merasa aman menjalankan aktifitas seperti biasa, dirinya juga mengajak masyarakat mendukung aparat yang sedang melakukan tugasnya di Papua. Agar mereka dengan kokoh menjaga kemanan dan memberikan rasa aman bagi semua orang yang ada di tanah Papua.

“Hal yang paling penting adalah, bersama merasakan bahwa saya adalah anak bangsa. Berarti kita semua berkewajiban menjaga kedamaian, ketertiban, kebersamaan dan persaudaraan kita sebagai anak bangsa,” tandasnya.

Pdt. Willem Itaar juga mengajak untuk saling menopang, mendukung dan memberi makna dari sebuah kebersamaan. Walaupun terdapat perbedaan suku, agama dan budaya, bukan berarti harus membedakan satu dengan yang lain.

“Mari kita berpegang kepada Bhinneka Tunggal Ika. Itu menjadi sebuah alat pemersatu kita. Alat yang meruntuhkan segala perbedaan kita, dan juga kita memaknai apa arti Pancasila. Karena Pancasila menjadi filosofi negara, dan menjadi filosofi bagi diri kita pribadi,” pungkasnya. 

Dr. Eko Siswanto ( FOTO : Polda Papua for Cepos)

Hal senada juga disampaikan tokoh agama Ustad Dr. Eko Siswanto yang juga Sekretaris FKUB Kota Jayapura. Ia mengajak seluruh masyarakat yang ada di tanah Papua untuk selalu menjaga perdamaian.

Baca Juga :  Dituduh Punya Ilmu Santet, IRT Dianiaya Warga

Ustad Eko mengajak masyarakat di tanah Papua khususnya di Kota Jayapura untuk selalu bergandengan tangan. “Berbeda suku, budaya dan agama, namun perbedaan itu selalu kita persepsikan sebagai kekayaan bagi kita semua. Untuk modal membangun Papua sebagai tanah yang damai,” tegasnya. 

“Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai suku, agama dan Ragam budaya yang banyak. Keanekaragamaan ini selalu dapat kita pelihara dan senantiasa kita tidak mudah untuk  terprovokasi oleh berita yang tidak benar. Melalui penyebaran isu-isu yang beredar di media sosial yang mengganggu keharmonisan dan persahabatan kita bersama,” lanjutnya.

Menurut dia,  bersyukur saat ini kota Jayapura sudah aman dan kondusif. Untuk itu, dirinya mengajak untuk memelihara situasi ini agar tetap aman dan damai. “Atas nama pimpinan agama se-Kota Jayapura, kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota di Papua. Secara khusus kepada Panglima TNI  dan Kapolri yang dengan suka hati memberi perhatian dan datang ke Papua untuk bersama kami mengurus Papua menjadi yang lebih baik lagi,” tambahnya. .

Ustad Eko mengimbau agar tidak perlu lagi membeda-bedakan siapapun yang ada diatas tanah Papua. “Mari kita hidup bersama sebagai saudara membangun kehidupan bersama untuk menopang dan mendukung satu sama lain,” tutupnya. (fia/nat)

Pdt. Willem F.L. Itaar, S.Th., MH., ( FOTO : Polda Papua for Cepos)

Kehadiran TNI-Polri Untuk Memberi Rasa Aman

JAYAPURA-Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Kota Jayapura (FKUB) Pdt. Willem F.L. Itaar, S.Th., MH., mengajak seluruh masyarakat yang ada di tanah Papua untuk selalu menjaga perdamaian.

Pdt. Willem Itaar mengatakan, dalam situasi dan keadaan yang sedang terjadi saat ini. Masyarakat mempelajari dan melihat suasana yang terjadi saat ini lalu mengambil hikmanya dalam hidup.

“Kita ini sebagai pribadi dan warga masyarakat yang ada di Papua, agar senantiasa menjaga  kebaikan-kebaikan yang telah lama ada di Papua. Secara khusus kearifan dan kebaikan yang ada pada diri kita sebagai orang Papua,” ucap Pdt Willem Itaar.

Untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak menyenangkan hati atau hal yang membuat orang lain merasa tidak aman, Pdt Willem Itaar mengimbau masyarakat agar menghindari berita hoax, berita provokasi dan berita yang menghasut.

Masyarakat lanjut Pdt Willem, tidak lagi menyambung berita-berita tersebut kepada orang lain. Hendaknya membaca setiap berita dengan baik. Kemudian mencari kebenaran sebuah berita, agar terhindar dari berita yang tidak benar, yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Masyarakat Papua yang berada di Kota Jayapura khususnya, sebagai umat beragama hendaknya mempelajari iman dan kepercayaan kita dalam hidup ini. Sebab tiap setiap agama mengajarkan kita hal-hal yang baik dan indah,” tuturnya.

Sebagaimana ia mencontohkan,  umat Islam menyatakan Islam itu damai, dan sebagai umat Kristen menyatakan Kristen itu kasih. Sementara umat Budha  menyatakan suka cita, perdamaian dan keindahan. 

Baca Juga :  Disinyalir Ada yang Dukung Kelompok Separatis

“Kami menyatakan itu dalam panggilan kita bersama. hendaknya kita memaknai indah seperti apa, kasih yang seperti apa, damai yang seperti apa dalam kehidupan kita. Sehingga kita terus menjaga keharmonisan dan persaudaraan ini,” ujarnya.

“Jangan merasa takut ketika kita melihat banyak aparat keamanan TNI-Polri yang ada kota ini. Karena ini adalah tugas dan tanggung jawab mereka untuk memberikan rasa aman kepada setiap warga negara Indonesia,” sambungnya.

Sebagaimana TNI-Polri berkewajiban memelihara kehidupan bersama agar setiap masyarakat baik kelompok maupun individu merasa aman menjalankan aktifitas seperti biasa, dirinya juga mengajak masyarakat mendukung aparat yang sedang melakukan tugasnya di Papua. Agar mereka dengan kokoh menjaga kemanan dan memberikan rasa aman bagi semua orang yang ada di tanah Papua.

“Hal yang paling penting adalah, bersama merasakan bahwa saya adalah anak bangsa. Berarti kita semua berkewajiban menjaga kedamaian, ketertiban, kebersamaan dan persaudaraan kita sebagai anak bangsa,” tandasnya.

Pdt. Willem Itaar juga mengajak untuk saling menopang, mendukung dan memberi makna dari sebuah kebersamaan. Walaupun terdapat perbedaan suku, agama dan budaya, bukan berarti harus membedakan satu dengan yang lain.

“Mari kita berpegang kepada Bhinneka Tunggal Ika. Itu menjadi sebuah alat pemersatu kita. Alat yang meruntuhkan segala perbedaan kita, dan juga kita memaknai apa arti Pancasila. Karena Pancasila menjadi filosofi negara, dan menjadi filosofi bagi diri kita pribadi,” pungkasnya. 

Dr. Eko Siswanto ( FOTO : Polda Papua for Cepos)

Hal senada juga disampaikan tokoh agama Ustad Dr. Eko Siswanto yang juga Sekretaris FKUB Kota Jayapura. Ia mengajak seluruh masyarakat yang ada di tanah Papua untuk selalu menjaga perdamaian.

Baca Juga :  Gubernur Enembe Rencana Tarik Mahasiswa

Ustad Eko mengajak masyarakat di tanah Papua khususnya di Kota Jayapura untuk selalu bergandengan tangan. “Berbeda suku, budaya dan agama, namun perbedaan itu selalu kita persepsikan sebagai kekayaan bagi kita semua. Untuk modal membangun Papua sebagai tanah yang damai,” tegasnya. 

“Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai suku, agama dan Ragam budaya yang banyak. Keanekaragamaan ini selalu dapat kita pelihara dan senantiasa kita tidak mudah untuk  terprovokasi oleh berita yang tidak benar. Melalui penyebaran isu-isu yang beredar di media sosial yang mengganggu keharmonisan dan persahabatan kita bersama,” lanjutnya.

Menurut dia,  bersyukur saat ini kota Jayapura sudah aman dan kondusif. Untuk itu, dirinya mengajak untuk memelihara situasi ini agar tetap aman dan damai. “Atas nama pimpinan agama se-Kota Jayapura, kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota di Papua. Secara khusus kepada Panglima TNI  dan Kapolri yang dengan suka hati memberi perhatian dan datang ke Papua untuk bersama kami mengurus Papua menjadi yang lebih baik lagi,” tambahnya. .

Ustad Eko mengimbau agar tidak perlu lagi membeda-bedakan siapapun yang ada diatas tanah Papua. “Mari kita hidup bersama sebagai saudara membangun kehidupan bersama untuk menopang dan mendukung satu sama lain,” tutupnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya