Thursday, May 2, 2024
24.7 C
Jayapura

Pelaku Diduga KKB dari Nduga

JAYAPURA-Hasil pengembangan penyelidikan tewasnya Bripda Diego Rumaropen di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya mulai menemukan titik terang. Polisi menyebut bahwa pelaku  merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  dari wilayah Kabupaten Nduga.

Untuk pelakunya hingga kini dalam pengejaran. Polisi menargetkan bisa segera menangkap pelaku plus dua pucuk senjata api yaitu AK101 dan jenis SSG08 yang dirampas pelaku.

“Untuk perkembangan kasus Wamena bisa kami simpulkan bahwa dugaan kuat ini dilakukan oleh kelompok Nduga,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri kepada wartawan di Mapolda Papua, Senin (20/6).

Disini Kapolda Mathius Fakhiri menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan siapapun yang di negara ini hidup seenaknya melakukan kekerasan baik kepada masyarakat sipil maupun aparat TNI-Polri. Karenanya   Polda Papua tengah menyiapkan perkuatan tambahan untuk segera dikirim.

Polisi menurut Kapolda Mathius Fakhiri sedang bekerja untuk mengambil langkah tegas dalam penegakan hukum. “Kami sedang melakukan persiapan tambahan untuk menangkap pelaku. Semoga dengan doa dari masyarakat yang mencintai kedamaian di Papua kita bisa menunjukkan bahwa penegakan hukum itu ada dan selalu kami lakukan,” bebernya.

Baca Juga :  Yonas Nusi: Soal Siaga Tempur Bukannya TPN OPM Dulu yang Menantang Perang?

Ini juga menurut Fakhiri untuk menjawab pertanyaan pihak keluarga yang  masih bingung soal siapa pelakunya. Ia berharap ke depan tidak ada lagi kekerasan dengan alasan apapun.

Lalu jenderal bintang dua ini juga meminta jangan ada spekulasi terkait kasus pembunuhan tersebut. “Tidak perlu yang lain berkomentar saling mencurigai sebab kepolisian memiliki langkah – langkah profesional. Jangan ada yang mengatakan mencampuradukkan politik dan penegakan hukum. Ini murni kejahatan dan harus dilakukan penegakan hukum   sehingga tidak perlu  dicurigai  ini dimainkan oleh siapa-siapa,” tegasnya.

“Saya bisa sampaikan bahwa ini dimainkan oleh kelompok-kelompok yang memang selalu berseberangan negara dan itu dari kelompok Nduga,” sambungnya.

Baca Juga :  Ini Penjelasan Ketum Persipura, Soal Lepas Boaz dan Tipa

Disinggung soal keberadaan senjata dikatakan bahwa laporan terakhir dari lapangan menyebutkan bahwa senpi tersebut sudah menuju ke Nduga. “Saya juga sudah berkoordinasi dengan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk mengingatkan pos – pos kita yang ada di sana. Baik pos Brimob maupun pos TNI agar meningkatkan kewaspadaan,” sambungnya.

Polda Papua sendiri kata Fakhiri akan menambah perkuatan personel Brimob dalam waktu dekat. “Besok (hari ini, red) saya akan ke Wamena untuk  melakukan penyelidikan dan evaluasi menyeluruh. Bila ada kesalahan oleh komandan kompi  maka ia juga akan diberikan hukuman yang berlaku. Saya tegas jika itu di luar SOP dari pengamanan di Papua,” tutupnya. (ade/nat)

JAYAPURA-Hasil pengembangan penyelidikan tewasnya Bripda Diego Rumaropen di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya mulai menemukan titik terang. Polisi menyebut bahwa pelaku  merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  dari wilayah Kabupaten Nduga.

Untuk pelakunya hingga kini dalam pengejaran. Polisi menargetkan bisa segera menangkap pelaku plus dua pucuk senjata api yaitu AK101 dan jenis SSG08 yang dirampas pelaku.

“Untuk perkembangan kasus Wamena bisa kami simpulkan bahwa dugaan kuat ini dilakukan oleh kelompok Nduga,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri kepada wartawan di Mapolda Papua, Senin (20/6).

Disini Kapolda Mathius Fakhiri menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan siapapun yang di negara ini hidup seenaknya melakukan kekerasan baik kepada masyarakat sipil maupun aparat TNI-Polri. Karenanya   Polda Papua tengah menyiapkan perkuatan tambahan untuk segera dikirim.

Polisi menurut Kapolda Mathius Fakhiri sedang bekerja untuk mengambil langkah tegas dalam penegakan hukum. “Kami sedang melakukan persiapan tambahan untuk menangkap pelaku. Semoga dengan doa dari masyarakat yang mencintai kedamaian di Papua kita bisa menunjukkan bahwa penegakan hukum itu ada dan selalu kami lakukan,” bebernya.

Baca Juga :  Museum BI Pamerkan Uang Bernuansa Papua

Ini juga menurut Fakhiri untuk menjawab pertanyaan pihak keluarga yang  masih bingung soal siapa pelakunya. Ia berharap ke depan tidak ada lagi kekerasan dengan alasan apapun.

Lalu jenderal bintang dua ini juga meminta jangan ada spekulasi terkait kasus pembunuhan tersebut. “Tidak perlu yang lain berkomentar saling mencurigai sebab kepolisian memiliki langkah – langkah profesional. Jangan ada yang mengatakan mencampuradukkan politik dan penegakan hukum. Ini murni kejahatan dan harus dilakukan penegakan hukum   sehingga tidak perlu  dicurigai  ini dimainkan oleh siapa-siapa,” tegasnya.

“Saya bisa sampaikan bahwa ini dimainkan oleh kelompok-kelompok yang memang selalu berseberangan negara dan itu dari kelompok Nduga,” sambungnya.

Baca Juga :  Kantor BPBD Dogiyai Terbakar

Disinggung soal keberadaan senjata dikatakan bahwa laporan terakhir dari lapangan menyebutkan bahwa senpi tersebut sudah menuju ke Nduga. “Saya juga sudah berkoordinasi dengan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk mengingatkan pos – pos kita yang ada di sana. Baik pos Brimob maupun pos TNI agar meningkatkan kewaspadaan,” sambungnya.

Polda Papua sendiri kata Fakhiri akan menambah perkuatan personel Brimob dalam waktu dekat. “Besok (hari ini, red) saya akan ke Wamena untuk  melakukan penyelidikan dan evaluasi menyeluruh. Bila ada kesalahan oleh komandan kompi  maka ia juga akan diberikan hukuman yang berlaku. Saya tegas jika itu di luar SOP dari pengamanan di Papua,” tutupnya. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya