Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

RS Marthen Indey Sukses Operasi Metode ERACS  Pasien Covid-19

JAYAPURA-Untuk pertama kalinya di Papua Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura  melakukan pelayanan persalinan menggunakan metode enhanced recovery after cesarean surgery (ERACS) secaria section (SC) operasi melahirkan perabdonial anak keempat yang pasiennya terpapar Covid-19.

 Dimana, pada Jumat (17/2) lalu, tindakan operasi ERACS pasien itu  sukses dilakukan secara metode ERACS oleh Dr. dr. Suhartono, Sp.OG (K), bersama dokter spesialis anesthesi Kolonel CKM dr.I Made Putra Yukti, Sp.An, yang saat ini menjabat sebagai Kakesdam XVII/Cenderawasih.

Kakesdam XVII Cenderawasih Kolonel CKM dr. I Made Putra Yukti, Sp.An, mengakui, pasiennya indikasi SC sito karena bekas SC, sudah inpartu dan posisi bayi sungsang.

“Operasi memang harus segera dilakukan tidak bisa ditunggu sampai Covidnya sembuh dan dilakukan dengan cara metode ERACS. Dimana dengan memberikan obat-obatan pereda nyeri yang baik, sehingga pasien bisa segera melakukan mobilisasi pasca operasi dengan cepat,” jelasnya pasca operasi kepada Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Penerbangan Subsidi Nduga di Mulai, Bupati Namia Ikut Terbang Perdana

Diakuinya, RS Marthen Indey Jayapura sudah siap menangani operasi pasien dengan terpapar Covid-19. Dimana operasi tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi tim yang melakukan tindakan operasi. Di antaranya menggunakan APD lengkap mulai dari baju khusus/hazmat, penyaring udara, obat-obatan semua ada dan Protap-protap penanganan sudah dibuat.

Menurutnya, jika pasien ini ibu hamil dengan terpapar Covid-19, maka dipesan pasien harus tetap tenang  tidak perlu cemas. Karena jika ada kecemasan malah bisa membuat daya tahan tubuh menurun.

“Isolasi, makan minum yang cukup dan melaksanakan Prokes. Hal ini akan membantu meringankan gejala Covid sehingga imunitas bisa semakin membaik, dengan demikian dalam melakukan operasi akan semakin mudah dan membantu tim untuk bekerja lebih maksimal,” tuturnya.

Dijelaskan, operasi dengan tehnik ERACS mempersingkat perawatan di rumah sakit. Bahkan  pasien tidak perlu puasa lama, cepat bisa jalan, dengan nyeri yang bisa ditoleransi oleh ibu yang baru bersalin.

Baca Juga :  Amnesty International Indonesia Soroti Sikap Polisi Tangani Demo PRP

 “Operasi dengan metode ERACS sudah beberapa kali kami lakukan di RSMI, tapi pada ibu-ibu tanpa Covid. Namun SC dengan yang terpapar Covid-19 ini yang pertama kalinya,”ujarnya.

Ditambahkan, ERACS adalah metode operasi caesar dengan memberikan obat-obatan pereda nyeri yang baik sehingga pasien bisa segera melakukan mobilisasi pasca operasi dengan cepat.

Secara terpisah, Dr. dr. Suhartono, Sp.OG (K), mengakui bahwa hal ini yang sangat-sangat luar biasa dan pertama kali di Indonesia atau di Papua. Di mana ada pasien terpapar Covid saat melahirkan dengan pernah melakukan SC  hingga tiga kali dan anak keempat, ibunya terpapar Covid-19 namun bisa dilakukan operasi dengan metode ERACS tentu sangat luar biasa, karena semua bisa ditolong semuanya.

“Pasien sendiri sudah berusia 41 tahun bekas SC tiga kali dinyatakan bayi letak sungsang dengan inpartu sudah pendarahan dan terpapar Covid-19,” tutupnya. (dil/nat)

JAYAPURA-Untuk pertama kalinya di Papua Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura  melakukan pelayanan persalinan menggunakan metode enhanced recovery after cesarean surgery (ERACS) secaria section (SC) operasi melahirkan perabdonial anak keempat yang pasiennya terpapar Covid-19.

 Dimana, pada Jumat (17/2) lalu, tindakan operasi ERACS pasien itu  sukses dilakukan secara metode ERACS oleh Dr. dr. Suhartono, Sp.OG (K), bersama dokter spesialis anesthesi Kolonel CKM dr.I Made Putra Yukti, Sp.An, yang saat ini menjabat sebagai Kakesdam XVII/Cenderawasih.

Kakesdam XVII Cenderawasih Kolonel CKM dr. I Made Putra Yukti, Sp.An, mengakui, pasiennya indikasi SC sito karena bekas SC, sudah inpartu dan posisi bayi sungsang.

“Operasi memang harus segera dilakukan tidak bisa ditunggu sampai Covidnya sembuh dan dilakukan dengan cara metode ERACS. Dimana dengan memberikan obat-obatan pereda nyeri yang baik, sehingga pasien bisa segera melakukan mobilisasi pasca operasi dengan cepat,” jelasnya pasca operasi kepada Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Kans Kudeta PSBS Biak

Diakuinya, RS Marthen Indey Jayapura sudah siap menangani operasi pasien dengan terpapar Covid-19. Dimana operasi tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi tim yang melakukan tindakan operasi. Di antaranya menggunakan APD lengkap mulai dari baju khusus/hazmat, penyaring udara, obat-obatan semua ada dan Protap-protap penanganan sudah dibuat.

Menurutnya, jika pasien ini ibu hamil dengan terpapar Covid-19, maka dipesan pasien harus tetap tenang  tidak perlu cemas. Karena jika ada kecemasan malah bisa membuat daya tahan tubuh menurun.

“Isolasi, makan minum yang cukup dan melaksanakan Prokes. Hal ini akan membantu meringankan gejala Covid sehingga imunitas bisa semakin membaik, dengan demikian dalam melakukan operasi akan semakin mudah dan membantu tim untuk bekerja lebih maksimal,” tuturnya.

Dijelaskan, operasi dengan tehnik ERACS mempersingkat perawatan di rumah sakit. Bahkan  pasien tidak perlu puasa lama, cepat bisa jalan, dengan nyeri yang bisa ditoleransi oleh ibu yang baru bersalin.

Baca Juga :  Penerbangan Subsidi Nduga di Mulai, Bupati Namia Ikut Terbang Perdana

 “Operasi dengan metode ERACS sudah beberapa kali kami lakukan di RSMI, tapi pada ibu-ibu tanpa Covid. Namun SC dengan yang terpapar Covid-19 ini yang pertama kalinya,”ujarnya.

Ditambahkan, ERACS adalah metode operasi caesar dengan memberikan obat-obatan pereda nyeri yang baik sehingga pasien bisa segera melakukan mobilisasi pasca operasi dengan cepat.

Secara terpisah, Dr. dr. Suhartono, Sp.OG (K), mengakui bahwa hal ini yang sangat-sangat luar biasa dan pertama kali di Indonesia atau di Papua. Di mana ada pasien terpapar Covid saat melahirkan dengan pernah melakukan SC  hingga tiga kali dan anak keempat, ibunya terpapar Covid-19 namun bisa dilakukan operasi dengan metode ERACS tentu sangat luar biasa, karena semua bisa ditolong semuanya.

“Pasien sendiri sudah berusia 41 tahun bekas SC tiga kali dinyatakan bayi letak sungsang dengan inpartu sudah pendarahan dan terpapar Covid-19,” tutupnya. (dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya