Diakuinya, akan ada pertumbuhan siklon di utara Papua, yang mana siklon tersebut berdampak pada kecepatan angin yang mengakibatkan tingginya gelombang.
Sehingga bagi masyarakat yang menggunakan transportasi kapal laut, agar lebih berhati-hati dan terus memantau informasi yang dikeluarkan dari BMKG. “Indensitas umum untuk tinggi gelombang 1 – 3 setengah meter, sementara untuk angin kecepatannya 20-25 kont terpantau saat ini, ” jelasnya.
“Kami akan update rutin perkiraan cuaca agar masyarakat bisa terus mendapatkan informasi yang terbaru dari kami, bahkan masyarakat juga diharapkan punya website info BMKG, ” pungkasnya.
Ditambahkan Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah V, Yustus Rumakiek bahwa hujan masih akan berlangsung sore hari hingga malam hari dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan terus berlanjut hingga pagi tanggal 18 Desember 2024.
Dijelaskan, hujan tersebut berpotensi akan menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan di wilayah Sentani Kabupaten Jayapura dan di wilayah kota Jayapura. Dampak lain yang ditimbulkan juga potensi Pohon tumbang dan longsoran kecil bisa saja terjadi di wilayah kota Jayapura.
“Hasil monitoring dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya gangguan atmosfer berupa aktifnya fenomena MJO pada Fase 5 yang berdampak pada peningkatan curah hujan di Papua,”jelasnya. Dikatakan tingginya intensitas hujan di Papua akhir-akhir ini dan di beberapa waktu ke depan disebabkan karena adanya pertemuan angin di wilayah utara papua mendukung pertumbuhan awan-awan hujan.
“Kondisi atmosfer yang cukup basah mengindikasikan suplai uap air yang cukup tinggi sebagai bahan baku pembentuk awan-awan hujan juga turut berkontribusi terhadap kejadian hujan tersebut,”jelasnya. Hal lain yang perlu digarisbawahi, bahwa saat ini angin monsun Baratan atau Monsun Asia telah aktif di wilayah Indonesia yang ditandainya dengan masuknya musim hujan. Wilayah Provinsi Papua secara umum memiliki pola hujan yang dipengaruhi angin monsun, sehingga curah hujan akan meningkat selama periode angin baratan.
Puncak hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2025. Sementara itu, prospek cuaca sepekan 18 – 25 Desember 2024, secara umum dominan berawan dan hujan ringan. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah Papua termasuk kota dan kab Jayapura.
“Untuk itu, kami terus menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama periode musim penghujan ini, utamanya mereka yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor. Segera jauhi wilayah rawan bencana apabila terjadi hujan lebat dengan durasi lama,”pungkasnya. (ana/kar/roy/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos