Friday, December 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Satu Korban Kapal Terbakar Ditemukan

MERAUKE-Pasca dilaporkan hilang, Polisi akhirnya berhasil menemukan satu korban kapal terbakar di Mappi. Korban ini bernama Ahmad Septi Ramadan yang merupakan ABK Kapal Dua Putra.  Korban ditemukan tim gabungan disekitar Kali Assue, Mappi tak jauh dari TKP lokasi kebakaran.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan korban ditemukan sekira pukul 06.00 WIT dalam keadaan sudah meninggal dunia.

“Jaraknya sekitar 150 meter dari lokasi kejadian. Saat ini tim gabungan dibantu masyarakat setempat masih melakukan pencarian terhadap tiga orang korban lainnya,” ujar Kombes Kamal dalam rilisnya, Jumat (19/8).

Lebih lanjut kata Kamal untuk korban meninggal atas nama Markus Tangke, Kamis (18/8)  sekiar pukul 14.00 WIT telah dievakuasi ke Kepi menggunakan speedboat. Sementara empat korban luka bakar akan dirujuk ke Kabupaten Merauke.

“Empat korban tersebut di antaranya dua ABK dari Kapal Spob Cahaya Al- Arrahim, dirujuk ke Rumah Sakit Kepi selanjutnya akan diterbangkan ke Merauke, sedangkan dua korban lainnya merupakan ABK dari kapal kayu Dua Putra hari ini dievakuasi dari Asgon menuju Merauke dengan menggunakan pesawat Maff,” jelasnya.

AM Kamal mengungkapkan Polsek Asgon dibackup Polres Mappi telah melakukan olah TKP, mengamankan pemilik Kapal Kayu Dua Putra termasuk melakukan pemeriksaan awal terhadap ABK termasuk mengamankan mesin penyedot atau alkon dan serpihan kapal kayu dua putra yang ada diatas kapal LCT Spob Cahaya Al- Arrahim.

“Setelah kejadian personel telah memasang garis polisi, melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti serta melakukan pemeriksaan terhadap anak buah kapal,” ungkap Kamal.

Ditambahkan, hingga kemarin anggota Polsek Asagon yang dibackup oleh Polres Mappi telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi dan juga melakukan olah TKP. “Kami harap nantinya terhadap tim dari Laboratorium Forensik untuk segera hadir guna memastikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut,” tutupnya.

Secara terpisah,  Kapolres Mappi, AKBP. Damianus Dedy Susanto, SIK., SH., MH., yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Iptu Andi Suhidin, SH., M.Si., membenarkan penemuan korban dari kebakaran dua kapal di dermaga Asgon. “Korban atas nama Ahmad Septi Ramadan ditemukan tim gabungan tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIT dalam posisi sudah meninggal dunia dengan kondisi luka bakar di seluruh tubuhnya,” kata Andi Suhidin.

Baca Juga :  Lion Air  Masih Tunggu Penyelidikan KNKT 

Dengan penemuan jenazah ini, maka jumlah ABK yang  masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian sebanyak tiga orang yakni  Pardi dan  Herman  dari LCT SPOB Cahaya Arrohim-01  dan Ucok dari kapal kayu Purnama.

  Andi Suhidin menjelaskan bahwa pencarian terhadap tiga korban tersebut masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang ada di Asgon, Distrik Assue Mappi. Mereka menyisir sungai tersebut untuk bisa menemukan ketiga korban masih hilang.

Sementara itu, kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke akan mengirimkan tim pencarian dan pertolongan ke Asgon, Distrik Assue, Kabupaten Mappi  untuk melakukan pencarian terhadap empat ABK yang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian sehubungan dengan  musibah kebakaran yang menimpa kapal kayu Purnama yang merembet ke LCT SPOB Cahaya Arrohim-01 hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia dan empat lainnya  mengalami luka bakar.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Supriyanto Ridwan mengatakan, musibah kebakaran dua kapal di dermaga Asgon, pihaknya menerima informasi Posar Asmat pada Kamis (18/8) sekira pukul 15.30 WIT. “Jarak dari kami sekitar 300,4 Km. Sementara arah ke lokasi itu 332,52 derajat,” katanya.

Saat mendapat informasi, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Polsek Asgon dan Koramil Asgon serta kepala Kantor SAR Timika, karena jarak dari Timika sedikit lebih dekat tapi ternyata jauh juga. Karena itu, lanjut  Supriyanto Ridwan, pihaknya menggunakan  potensi SAR yang ada di Asgon, yakni dari Polsek Asgon dan Koramil Asgon dibantu masyarakat melakukan pencarian dengan luas area sekitar 0,11 Km persegi.

“Karena keterbatasan alat angkut ke sana, kami merencanakan besok menuju ke sana. Kasi Operasi yang akan memimpin pencarian ke sana dengan menggunakan menumpang pesawat MAF. Mudah-mudahan besok (hari ini,red) tidak ada halangan.  Tim berjumlah tiga orang,’’ jelasnya.

Dijelaskan, pencarian akan berlangsung selama tujuh hari sejak para ABK tersebut dinyatakan hilang. Setelah tujuh hari tersebut, pencarian akan ditutup.

Baca Juga :  Polisi Kembali Reposisi TKP dengan Enam Saksi 

Adapun jenazah Markus Tangke, korban meninggal dari musibah kebakaran LCT SPOB Cahaya Arrohi 01 dan kapal kayu Purnama di Dermaga Asgon, Distrik Assue, dievakuasi  dari Kepi, ibukota Kabupaten Mappi ke Merauke, Jumat (19/8).

   Pesawat carteran dari pihak perusahaan yang membawa jenazah tersebut, tiba di Bandara Mopah Merauke sekira pukul 10.15 WIT, kemarin. Isak tangis pecah saat jenazah tiba di kargo.

Terlihat istri korban tak kuasa menahan tangis menyaksikan sang suami sudah terbujur kaku dalam peti.

    Selanjutnya, jenazah dibawa ke kamar jenazah RSUD Merauke untuk dilakukan pengemasan sesuai standar dari Karantina. Namun sebelum dievakuasi ke RSUD Merauke, pihak keluarga sempat protes kepada pihak perusahaan dimana korban bekerja. Pasalnya, mobil  jenazah yang ditunggu tak kunjung datang. Padahal jenazah sudah menunggu di kargo sekira satu jam. Bahkan, pihak keluarga dan warga IKT yang datang melakukan penjemputan nekat menggotong peti jenazah jika mobil tidak datang.

Untungnya, mobil jenazah RSUD Merauke beberapa saat kemudian datang mengevakuasi jenazah tersebut ke kamar mayat RSUD Merauke.

Wakil Ketua II IKT Kabupaten Merauke, Drs. Marthen Ganna yang datang menjemput jenazah mengungkapkan bahwa korban Markus Tangke meninggal di TKP karena luka bakar  100 persen. “Korban ini posisinya sebagai Mualim II. Hari ini kami jemput untuk dibawa ke rumah duka, untuk selanjutnya besok akan dibawa ke Toraja,”katanya.

  Marthen Ganna  menjelaskan bahwa selain Markus Tangke, dari kebakaran dua kapal ini masih ada satu  warga Toraja yang masih dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian bernama Herman. “Masih ada satu warga kami bernama Herman yang kita belum tahu nasibnya. Karena masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian,” jelasnya.

    Selain  jenazah  Markus Tangke yang dievakuasi  ke Merauke,  korban luka bakar yang menjalani perawatan juga dievakuasi ke Merauke untuk menjalani  perawatan intensif. Para korban luka bakar  tersebut juga menggunakan pesawat carteran dari Kepi ke Merauke, namun beda pesawat dengan korban meninggal dunia. (ade/ulo/nat)

MERAUKE-Pasca dilaporkan hilang, Polisi akhirnya berhasil menemukan satu korban kapal terbakar di Mappi. Korban ini bernama Ahmad Septi Ramadan yang merupakan ABK Kapal Dua Putra.  Korban ditemukan tim gabungan disekitar Kali Assue, Mappi tak jauh dari TKP lokasi kebakaran.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan korban ditemukan sekira pukul 06.00 WIT dalam keadaan sudah meninggal dunia.

“Jaraknya sekitar 150 meter dari lokasi kejadian. Saat ini tim gabungan dibantu masyarakat setempat masih melakukan pencarian terhadap tiga orang korban lainnya,” ujar Kombes Kamal dalam rilisnya, Jumat (19/8).

Lebih lanjut kata Kamal untuk korban meninggal atas nama Markus Tangke, Kamis (18/8)  sekiar pukul 14.00 WIT telah dievakuasi ke Kepi menggunakan speedboat. Sementara empat korban luka bakar akan dirujuk ke Kabupaten Merauke.

“Empat korban tersebut di antaranya dua ABK dari Kapal Spob Cahaya Al- Arrahim, dirujuk ke Rumah Sakit Kepi selanjutnya akan diterbangkan ke Merauke, sedangkan dua korban lainnya merupakan ABK dari kapal kayu Dua Putra hari ini dievakuasi dari Asgon menuju Merauke dengan menggunakan pesawat Maff,” jelasnya.

AM Kamal mengungkapkan Polsek Asgon dibackup Polres Mappi telah melakukan olah TKP, mengamankan pemilik Kapal Kayu Dua Putra termasuk melakukan pemeriksaan awal terhadap ABK termasuk mengamankan mesin penyedot atau alkon dan serpihan kapal kayu dua putra yang ada diatas kapal LCT Spob Cahaya Al- Arrahim.

“Setelah kejadian personel telah memasang garis polisi, melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti serta melakukan pemeriksaan terhadap anak buah kapal,” ungkap Kamal.

Ditambahkan, hingga kemarin anggota Polsek Asagon yang dibackup oleh Polres Mappi telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi dan juga melakukan olah TKP. “Kami harap nantinya terhadap tim dari Laboratorium Forensik untuk segera hadir guna memastikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut,” tutupnya.

Secara terpisah,  Kapolres Mappi, AKBP. Damianus Dedy Susanto, SIK., SH., MH., yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Iptu Andi Suhidin, SH., M.Si., membenarkan penemuan korban dari kebakaran dua kapal di dermaga Asgon. “Korban atas nama Ahmad Septi Ramadan ditemukan tim gabungan tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIT dalam posisi sudah meninggal dunia dengan kondisi luka bakar di seluruh tubuhnya,” kata Andi Suhidin.

Baca Juga :  Keterbatasan Bukan Penghalang

Dengan penemuan jenazah ini, maka jumlah ABK yang  masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian sebanyak tiga orang yakni  Pardi dan  Herman  dari LCT SPOB Cahaya Arrohim-01  dan Ucok dari kapal kayu Purnama.

  Andi Suhidin menjelaskan bahwa pencarian terhadap tiga korban tersebut masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang ada di Asgon, Distrik Assue Mappi. Mereka menyisir sungai tersebut untuk bisa menemukan ketiga korban masih hilang.

Sementara itu, kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke akan mengirimkan tim pencarian dan pertolongan ke Asgon, Distrik Assue, Kabupaten Mappi  untuk melakukan pencarian terhadap empat ABK yang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian sehubungan dengan  musibah kebakaran yang menimpa kapal kayu Purnama yang merembet ke LCT SPOB Cahaya Arrohim-01 hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia dan empat lainnya  mengalami luka bakar.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Supriyanto Ridwan mengatakan, musibah kebakaran dua kapal di dermaga Asgon, pihaknya menerima informasi Posar Asmat pada Kamis (18/8) sekira pukul 15.30 WIT. “Jarak dari kami sekitar 300,4 Km. Sementara arah ke lokasi itu 332,52 derajat,” katanya.

Saat mendapat informasi, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Polsek Asgon dan Koramil Asgon serta kepala Kantor SAR Timika, karena jarak dari Timika sedikit lebih dekat tapi ternyata jauh juga. Karena itu, lanjut  Supriyanto Ridwan, pihaknya menggunakan  potensi SAR yang ada di Asgon, yakni dari Polsek Asgon dan Koramil Asgon dibantu masyarakat melakukan pencarian dengan luas area sekitar 0,11 Km persegi.

“Karena keterbatasan alat angkut ke sana, kami merencanakan besok menuju ke sana. Kasi Operasi yang akan memimpin pencarian ke sana dengan menggunakan menumpang pesawat MAF. Mudah-mudahan besok (hari ini,red) tidak ada halangan.  Tim berjumlah tiga orang,’’ jelasnya.

Dijelaskan, pencarian akan berlangsung selama tujuh hari sejak para ABK tersebut dinyatakan hilang. Setelah tujuh hari tersebut, pencarian akan ditutup.

Baca Juga :  Developer dan Pemkab Jayapura Jangan Malas Tahu Soal Banjir

Adapun jenazah Markus Tangke, korban meninggal dari musibah kebakaran LCT SPOB Cahaya Arrohi 01 dan kapal kayu Purnama di Dermaga Asgon, Distrik Assue, dievakuasi  dari Kepi, ibukota Kabupaten Mappi ke Merauke, Jumat (19/8).

   Pesawat carteran dari pihak perusahaan yang membawa jenazah tersebut, tiba di Bandara Mopah Merauke sekira pukul 10.15 WIT, kemarin. Isak tangis pecah saat jenazah tiba di kargo.

Terlihat istri korban tak kuasa menahan tangis menyaksikan sang suami sudah terbujur kaku dalam peti.

    Selanjutnya, jenazah dibawa ke kamar jenazah RSUD Merauke untuk dilakukan pengemasan sesuai standar dari Karantina. Namun sebelum dievakuasi ke RSUD Merauke, pihak keluarga sempat protes kepada pihak perusahaan dimana korban bekerja. Pasalnya, mobil  jenazah yang ditunggu tak kunjung datang. Padahal jenazah sudah menunggu di kargo sekira satu jam. Bahkan, pihak keluarga dan warga IKT yang datang melakukan penjemputan nekat menggotong peti jenazah jika mobil tidak datang.

Untungnya, mobil jenazah RSUD Merauke beberapa saat kemudian datang mengevakuasi jenazah tersebut ke kamar mayat RSUD Merauke.

Wakil Ketua II IKT Kabupaten Merauke, Drs. Marthen Ganna yang datang menjemput jenazah mengungkapkan bahwa korban Markus Tangke meninggal di TKP karena luka bakar  100 persen. “Korban ini posisinya sebagai Mualim II. Hari ini kami jemput untuk dibawa ke rumah duka, untuk selanjutnya besok akan dibawa ke Toraja,”katanya.

  Marthen Ganna  menjelaskan bahwa selain Markus Tangke, dari kebakaran dua kapal ini masih ada satu  warga Toraja yang masih dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian bernama Herman. “Masih ada satu warga kami bernama Herman yang kita belum tahu nasibnya. Karena masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian,” jelasnya.

    Selain  jenazah  Markus Tangke yang dievakuasi  ke Merauke,  korban luka bakar yang menjalani perawatan juga dievakuasi ke Merauke untuk menjalani  perawatan intensif. Para korban luka bakar  tersebut juga menggunakan pesawat carteran dari Kepi ke Merauke, namun beda pesawat dengan korban meninggal dunia. (ade/ulo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya