Site icon Cenderawasih Pos

12 Balita di Ayapo Disinyalir Alami Stunting

Sekwan DPR Papua, Dr Juliana Waromi saat memberikan makanan bergizi kepada anak-anak di Ayapo Distrik Sentani Timur, Kamis (18/7). (foto:Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Sebanyak 12 Balita di Kampung Ayapo Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura disinyalir mengalami stunting. Tak hanya itu ada juga 3 ibu hamil yang dianggap beresiko. Agak miris mengingat jarak kampung Kampung Ayapo dengan lokasi peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang akan dibuka Presiden Jokowi ini hanya beberapa kilometer.

Kabar ini terungkap dari kunjungan Sekwan DPR Papua, Dr Juliana Waromi bersama dua anggota DPRP, Herlin Beatrix Monim dan Boy Markus Dawir ke Kampung Ayapo, Kamis (18/7). Dalam kunjungan kasih ini Juliana menyerahkan makanan tambahan untuk kebutuhan gizi sekitar hampir 100 Balita dan juga paket sembako serta pakaian untuk anak – anak.

“Saya mendapat informasi soal banyak anak-anak di kampung ini dan kami coba membantu. Saya pikir ada hal yang harus dipersiapkan dan kita berbicara soal masa depan Papua nantinya,” jelas Juliana Waromi di Ayapo kemarin.

Juliana mengatakan bahwa Balita yang ada saat ini merupakan sosok generasi Papua akan datang dan jika tidak diperhatikan maka masa depan Papua ke depan akan suram. “Saya ingin melihat langsung. Kalau ada yang masih dibutuhkan nanti kami bantu. Bagi saya kesehatan ibu dan anak sangat penting apalagi jika dikaitkan dengan stunting,” imbuhnya.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Uncen, Agustina Regina Yufuay menyebut dari 2 minggu praktek di Ayapo, mahasiswanya menemukan adanya gejala stunting. “Stunting atau Standart Tinggi ini memiliki hubungan dengan sanitasi dan air yang dikonsumsi. Persoalan jamban, air bersih dan lainnya,” kata Regina. “Jika anak stunting maka ke depan membutuhkan anggaran lebih guna menyiapkan kebutuhan pemenuhan gizinya.

Anak-anak juga tidak akan tinggi sesuai umur. Selain itu perilaku dan cara berfikir dan mudah terkena penyakit. Ini yang patut diantisipasi. Herlin Monim menambahkan bahwa berbicara stunting membutuhkan peran semua pihak. “Kepala kampung, ondoafi, para ibu semua harus mengambil peran. Kalau pemerintah sendiri sepertinya sulit sekali,” tutup Herlin.

Di akhir kegiatan Sekwan Juliana Waromi juga menawarkan diri apabila masih ada yang dibutuhkan. “Silahkan bersurat, jika bisa kami bantu nanti kami bantu,” tutupnya.  (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version