Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Benny Wenda: Penghargaan Oxford Murni Untuk Perjuangan Rakyat Papua

TERIMA PENGHARGAAN: Ketua ULMWP Benny Wenda saat menerima penghargaan Oxford Freedom of the City Award oleh Dewan Kota Oxford di Oxpord  Rabu, (17/7) lalu. ( FOTO : ULMWP  for Cepos)

JAYAPURA-Ketua United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) Benny Wenda mengklaim penghargaan Oxford Freedom of the City Award dari Dewan Kota Oxford, Inggris yang diterimanya bukan untuk dirinya. Tetapi untuk perjuangan rakyat Papua Barat selama 50 Tahun memperjuangan kemerdekaannya dari Indonesia.

“Saya mau sampaikan kepada bangsa Papua dan para imigran yang lahir besar di Papua, penghargaan ini bukan untuk Benny Wenda. Tetapi untuk bangsa Papua yang sudah konsistensi memperjuangankan kemerdekaan selama 50 tahun. Jadi ini milik bangsa Papua Barat,” ungkap Benny Wenda kepada Cenderawasih Pos melalui sambungan telepon selulernya, Jumat, (19/7).

Dikatakan, bangsa Papua harus menyadari bahwa perjuangannya sudah diakui dunia, sehingga harus merasa bangga. 

“Anda harus bangga karena ini penghargaan bergengsi, positif dan perjuangan ini murni. Untuk itu, saya harap masyarakat Papua baik pendatang dan lahir besar di Papua mari mendoakan agar perjuangan Papua ini bisa dilakukan dan diakui Indonesia karena penghargaan ini merupakan tahapan ke arah kemerdekaan,” sebutnya.

Baca Juga :  Bahas Dialog Kemanusiaan, Para Gubernur di Tanah Papua Didesak Temui Presiden

Ia menuturkan penghargaan yang diberikan sebagai pemimpin dan pelayan bangsa Papua ini merupakan wujud pengakuan dari Dewan Kota Oxford, Inggris terhadap perjuangan bangsa Papua selama 50 tahun. 

“Maka perjuangan yang saya lakukan ini membawa kembali persoalan ke PBB untuk di selesaikan secara internasional, dan mereka (Oxford) sangat memahami persoalan ini, sehingga mereka memberikan penghargaan dan mendorong agar permasalahan pokok diselesaikan sejarah internasional,” paparnya.

Ditambahkan, Dewan Kota Oxford melihat kesetiaan bangsa Papua seperti almarhum Nelson Mandela yang berjuang bagi bangsanya di bawah pemerintahan apartheid. Untuk itu, Mandela diberikan penghargaan yang juga mengukuhkan dia sebagai presiden. 

“Undang-undang di Inggris sejak 100 tahun lalu hingga sekarang sangat mengakui penghargaan ini. Sangat tertinggi Nobel this prize karena umurnya 100 tahun, dan yang berikan ini diketahui Ratu maka bukan pemerintah lokal saja tidak seperti itu,” koarnya.

Benny Wenda menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia sudah tidak dapat lagi menyembunyikan persoalan ini. Sebab telah diketahui oleh dunia bahkan banyak negara yang semakin simpati dan terus memberikan dukungan.

Baca Juga :  Diwarnai Demo dan Aksi Penutupan Kantor Otonom Jayawijaya

“Ingris adalah salah satu negara yang memiliki hak veto di PBB termasuk 5 negara lainnya. Untuk itu saya menegaskan kepada Indonesia, buka diri kita duduk sama-sama dan kita harus membicarakan referendum. Karena 1.800 suara bangsa Papua minta merdeka sudah diserahkan ke PBB dan ini tidak bisa dianggap sebelah mata perjuangan ini,”paparnya.

Benny kembali menegaskan bahwa penghargaan yang diterimanya bukan karena kepentingan politik global. Tetapi murni dari komitmen, loyalitas, dedikasi bangsa Papua untuk konsisten menuntut hak kebebasanya dalam pembantaian, tangisan dan ketidakadilan.

Benny menambahkan, pihaknya tidak membenci siapapun di Papua tetapi sistim yang dibangun oleh Indonesia  menjadi perlawanan bangsa Papua dan dirinya.

“Ada angota Parlemen di Kota Oxford yang juga orang terkenal mengatakan ini kewajiban orang Inggris mendukung. Untuk itu, Oxford jadi rumah bangsa Papua dan bendera bintang kejora akan terus berkibar  di Oxford Inggris,” tutupnya.(oel/nat)

TERIMA PENGHARGAAN: Ketua ULMWP Benny Wenda saat menerima penghargaan Oxford Freedom of the City Award oleh Dewan Kota Oxford di Oxpord  Rabu, (17/7) lalu. ( FOTO : ULMWP  for Cepos)

JAYAPURA-Ketua United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) Benny Wenda mengklaim penghargaan Oxford Freedom of the City Award dari Dewan Kota Oxford, Inggris yang diterimanya bukan untuk dirinya. Tetapi untuk perjuangan rakyat Papua Barat selama 50 Tahun memperjuangan kemerdekaannya dari Indonesia.

“Saya mau sampaikan kepada bangsa Papua dan para imigran yang lahir besar di Papua, penghargaan ini bukan untuk Benny Wenda. Tetapi untuk bangsa Papua yang sudah konsistensi memperjuangankan kemerdekaan selama 50 tahun. Jadi ini milik bangsa Papua Barat,” ungkap Benny Wenda kepada Cenderawasih Pos melalui sambungan telepon selulernya, Jumat, (19/7).

Dikatakan, bangsa Papua harus menyadari bahwa perjuangannya sudah diakui dunia, sehingga harus merasa bangga. 

“Anda harus bangga karena ini penghargaan bergengsi, positif dan perjuangan ini murni. Untuk itu, saya harap masyarakat Papua baik pendatang dan lahir besar di Papua mari mendoakan agar perjuangan Papua ini bisa dilakukan dan diakui Indonesia karena penghargaan ini merupakan tahapan ke arah kemerdekaan,” sebutnya.

Baca Juga :  Boleh Nikmati Malam Pergantian Tahun di Dok 2

Ia menuturkan penghargaan yang diberikan sebagai pemimpin dan pelayan bangsa Papua ini merupakan wujud pengakuan dari Dewan Kota Oxford, Inggris terhadap perjuangan bangsa Papua selama 50 tahun. 

“Maka perjuangan yang saya lakukan ini membawa kembali persoalan ke PBB untuk di selesaikan secara internasional, dan mereka (Oxford) sangat memahami persoalan ini, sehingga mereka memberikan penghargaan dan mendorong agar permasalahan pokok diselesaikan sejarah internasional,” paparnya.

Ditambahkan, Dewan Kota Oxford melihat kesetiaan bangsa Papua seperti almarhum Nelson Mandela yang berjuang bagi bangsanya di bawah pemerintahan apartheid. Untuk itu, Mandela diberikan penghargaan yang juga mengukuhkan dia sebagai presiden. 

“Undang-undang di Inggris sejak 100 tahun lalu hingga sekarang sangat mengakui penghargaan ini. Sangat tertinggi Nobel this prize karena umurnya 100 tahun, dan yang berikan ini diketahui Ratu maka bukan pemerintah lokal saja tidak seperti itu,” koarnya.

Benny Wenda menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia sudah tidak dapat lagi menyembunyikan persoalan ini. Sebab telah diketahui oleh dunia bahkan banyak negara yang semakin simpati dan terus memberikan dukungan.

Baca Juga :  Diwarnai Demo dan Aksi Penutupan Kantor Otonom Jayawijaya

“Ingris adalah salah satu negara yang memiliki hak veto di PBB termasuk 5 negara lainnya. Untuk itu saya menegaskan kepada Indonesia, buka diri kita duduk sama-sama dan kita harus membicarakan referendum. Karena 1.800 suara bangsa Papua minta merdeka sudah diserahkan ke PBB dan ini tidak bisa dianggap sebelah mata perjuangan ini,”paparnya.

Benny kembali menegaskan bahwa penghargaan yang diterimanya bukan karena kepentingan politik global. Tetapi murni dari komitmen, loyalitas, dedikasi bangsa Papua untuk konsisten menuntut hak kebebasanya dalam pembantaian, tangisan dan ketidakadilan.

Benny menambahkan, pihaknya tidak membenci siapapun di Papua tetapi sistim yang dibangun oleh Indonesia  menjadi perlawanan bangsa Papua dan dirinya.

“Ada angota Parlemen di Kota Oxford yang juga orang terkenal mengatakan ini kewajiban orang Inggris mendukung. Untuk itu, Oxford jadi rumah bangsa Papua dan bendera bintang kejora akan terus berkibar  di Oxford Inggris,” tutupnya.(oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya