Dia juga mengatakan pembentukan kabinet harus dibangun atas dasar filosiofi pembangunan, serta efisiensi dan efektifitas urusan pemerintahan.
Seperti yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi saat ini, dia begitu fokus pada reformasi birkokrasi. Salah satu contonhnya dengan, selama 10 tahun dia menjabat ada sekitar 37 Lembaga Non Struktural (LNS) yang dipangkas. Ini dilakukan Jokowi karena dia fokus pada perampingan birokrasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan urusan pemerintahan.
Jangan kemudian kabinet-kabinet baru ini nantinya justru mengerjakan masalah yang jelas jelas telah dikerjakan oleh kabinet sebelumnya,” tandas Prof Ave.
Dia pun menegaskan pembentukan Kabinet didasari urgenitas dan letupan fenomena sosial yang menonjol pada suatu negara. “Bukan membagi bagi kue secara merata, itu tidak benar,” ujarnya.
Ave mengharapkan dalam pembentukan kabinet untuk pemrintahan baru nantinya harus, betul-betul mengambil orang orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang teruji. Sehingga dalam pelaksanaan pemerintahan kedepan terlaksana sesuai visi dan misi.
“Jangan karena teman lalu ditarik menjadi menteri, tapi cari yang bisa bekerja untuk membangun bangsa ini,” harapnya. (rel/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos