Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Developer dan Pemkab Jayapura Jangan Malas Tahu Soal Banjir

Riska mengaku, ia sudah merehab rumahnya habis puluhan juta namun dalam mengatasi banjir juga belum bisa dilakukan karena permasalahan menurutnya adalah banyaknya perumahan dibangun developer namun tidak memperhitungkan apakah nanti bisa menyebabkan banjir atau tidak.

Menurutnya dalam membuat drainase tidak permanen lalu air diarahkan ke mana juga tidak jelas pasalnya di belakang perumahannya ada juga perumahan BTN Joko Indah sehingga air ini berputar mencari yang lebih rendah tanahnya akhirnya di perumahan Perumahan BTN Griya Queliwe yang menjadi langganan sampai saat ini. Khususnya di beberapa blok yang memang tanahnya rendah.

“Kami berharap pada developer yang membangun perumahan ini bisa membantu kita dalam membuatkan drainase yang permanen supaya setiap kali hujan deras air tidak masuk ke rumah dan dipikirkan juga dalam membangun perumahan dampaknya bagi perumahan lainnya juga jangan hanya perumahan tertentu yang tidak banjir tapi perumahan lainnya kena dampaknya,”keluhnya.

Baca Juga :  Tony Hoo: Kekurangan Tim Persipura, Bukan Jadi Alasan

Hal senada juga dikatakan ibu Sapto ia sudah tinggal lama di BTN tersebut memang menjadi langkah banjir tapi yang terparah adalah hari Sabtu lalu karena banjir bisa sampai sepinggang orang dewasa, dan sampai sekarang tidak ada perhatian dari pemerintah apakah memberikan bantuan atau kedepan memperbaiki saluran drainase dan meminimalisir banjir. “Harusnya pemerintah peka kepada masyarakatnya. Tidak boleh malas tahu. Jalan-jalan yang rusak mau masuk di  perumahan juga harus diperbaiki, belum adanya drainase juga dibuatkan sehingga dukungan program masyarakat kepada pemerintah juga diberikan secara maksimal,” ungkapnya.

Riska mengaku, ia sudah merehab rumahnya habis puluhan juta namun dalam mengatasi banjir juga belum bisa dilakukan karena permasalahan menurutnya adalah banyaknya perumahan dibangun developer namun tidak memperhitungkan apakah nanti bisa menyebabkan banjir atau tidak.

Menurutnya dalam membuat drainase tidak permanen lalu air diarahkan ke mana juga tidak jelas pasalnya di belakang perumahannya ada juga perumahan BTN Joko Indah sehingga air ini berputar mencari yang lebih rendah tanahnya akhirnya di perumahan Perumahan BTN Griya Queliwe yang menjadi langganan sampai saat ini. Khususnya di beberapa blok yang memang tanahnya rendah.

“Kami berharap pada developer yang membangun perumahan ini bisa membantu kita dalam membuatkan drainase yang permanen supaya setiap kali hujan deras air tidak masuk ke rumah dan dipikirkan juga dalam membangun perumahan dampaknya bagi perumahan lainnya juga jangan hanya perumahan tertentu yang tidak banjir tapi perumahan lainnya kena dampaknya,”keluhnya.

Baca Juga :  150 Lebih Tokoh Intelektual Papua Ajukan Petisi ke Presiden

Hal senada juga dikatakan ibu Sapto ia sudah tinggal lama di BTN tersebut memang menjadi langkah banjir tapi yang terparah adalah hari Sabtu lalu karena banjir bisa sampai sepinggang orang dewasa, dan sampai sekarang tidak ada perhatian dari pemerintah apakah memberikan bantuan atau kedepan memperbaiki saluran drainase dan meminimalisir banjir. “Harusnya pemerintah peka kepada masyarakatnya. Tidak boleh malas tahu. Jalan-jalan yang rusak mau masuk di  perumahan juga harus diperbaiki, belum adanya drainase juga dibuatkan sehingga dukungan program masyarakat kepada pemerintah juga diberikan secara maksimal,” ungkapnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya