JAYAPURA – Seorang anggota polisi, Briptu Iqbal Anwar Arif (NRP 99110458), yang bertugas sebagai personel ODC Sektor Yalimo, tewas akibat tembakan yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata. Kelomok ini disinyalir yang selama ini kerap melakukan penembakan warga sipik. Sang pemimpinnya sendiri adalah Aske Mabel yang sebelumnya berstatus anggota olres Yalimo.
Kejadian ini terjadi di Kampung Hobakma, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1) sore. Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra, dalam keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos pada Jumat malam menjelaskan, insiden tragis tersebut terjadi saat korban bersama rombongan melaksanakan patroli di Jalur Trans Jayapura-Wamena.
Menurutnya, pada pukul 16.30 WIT, Tim Tindak Blukar ODC-2025 dari Satuan Brimob Resimen 3 Batalion B tersebut melaksanakan patroli menggunakan dua kendaraan. Setibanya di sekitar Pos Covid di area Gunung Signal, rombongan mobil pertama melihat sebuah sepeda motor yang ditumpangi dua orang terhalang palang kayu yang melintang di tengah jalan.
Melihat situasi tersebut, rombongan berhenti dan bersiap turun untuk membuka palang tersebut. Namun, saat kendaraan berhenti, tiba-tiba terjadi serangan tembakan dari arah tebing di sisi kanan jalan.
Saat serangan terjadi, Briptu Iqbal yang berdiri di bagian tengah bak belakang mobil menjadi sasaran tembakan. “Ia mengalami luka tembak sebanyak tiga kali, dengan rincian satu luka di leher bagian kanan, dua di leher bagian kiri, serta satu tembusan di lengan kanan hingga rusuk kanan,” ungkap Kompol Joni.
Menanggapi serangan tersebut, personel regu patroli membalas tembakan hingga terjadi kontak senjata antara pelaku, yang diduga kelompok bersenjata Aske Mabel, dengan Tim Tindak Blukar ODC-2025.”Setelah melakukan pembalasan, pelaku kabur kedalam hutan,” bebernya.
Di tengah situasi tersebut, tim berusaha mengevakuasi korban menuju Puskesmas Elelim.Sesampainya di Puskesmas Elelim, Briptu Iqbal sempat mendapatkan penanganan medis. Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.19 WIT.
Kapolres Yalimo menduga kuat aksi penyerangan tersebut telah direncanakan, mengingat lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 300 meter dari pos kelompok bersenjata Aske Mabel.
“Tidak menutup kemungkinan, pelaku melibatkan semua rekannya dalam serangan ini. Kami memprediksi kelompok ini akan terus melakukan aksinya hingga merasa puas,” tegasnya.Ia pun menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pergerakan kelompok bersenjata tersebut untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
“Kami akan mengambil langkah tegas dan strategis untuk menangani kelompok ini serta memastikan keamanan di wilayah Yalimo,” pungkas Kompol Joni. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos