Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Kapal BBM dan Kayu Terbakar di Mappi, Satu Orang Tewas

Empat Luka Bakar dan Empat ABK Lainnya Dinyatakan Hilang

MERAUKE – Musibah kebakaran menimpa sebuah kapal kayu bernama KM Purnama  dan sebuah LCT Cahaya Arrohim Milik Chaeruddin terbakar di Asgon, Distrik Assue, Kabupaten Mappi,  Kamis  (18/8) sekitar pukul 01.45 WIT.

Dua kapal yakni LCT Cahaya dan  kapal kayu Purnama saat terbakar di dermaga Pelabuhan Asgon, Distrik Assue, Kabupaten Mappi, Kamis (18/8) dinihari  kemarin.  (FOTO:Andi Suhidin for Cepos)

Akibat kebakaran ini, 1 orang meninggal dunia bernama Markus Tangke (35) yang merupakan awak dari kapal LCT Cahaya Arrohim. Sedangkan korban luka bakar sebanyak 4 orang masing-masing  Narli dan Fadli dari LCT Cahaya Arrohim. Sedangkan  Syahrul dan Callu dari kapal Kayu Purnama. Lalu, ABK yang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian atas nama Juru Mudi Pardi, Herman yang merupakan Koki  dari LCT Cahaya. Kemudian Rama dan Kucok dari kapal kayu Purnama.

Kapolres Mappi, AKBP Damianus  Dedy Susanto, SIK, SH, MH, melalui Kasat Reskrim Iptu Andi Suhidin, SH, M.Si saat dihubungi koran ini melalui selulernya membenarkan musibah kebakaran yang menimpa Kapal LCT Cahaya Arrohim dan Kapal kayu Purnama.

Kronologi kejadiannya, kata Kasat Reskrim berawal saat kapal kayu milik Ucok sedang berlabuh di sebelah kapal Minyak LCT Cahaya Arrohim Milik Chaeruddin Dermaga Pelabuhan Asgon, Distrik Assue Mappi. Tiba-tiba  api muncul dari kapal kayu Purnama dan menyambar atau menyembur ke kapal LCT Cahaya Arrohim sehingga api semakin besar serta menimbulkan ledakan yang sangat besar dan membakar body kapal LCT.

Baca Juga :  Dua Terkonfirmasi Positif, Satu Warung Diwarning

Kapal LCT tersebut telah melakukan pembongkaran BBM jenis Pertamax, Biosolar, Dexilite dan minyak tanah. Namun karena belum ada surat jalan ke Merauke sehingga kapal minyak LCT masih sandar di dermaga Asgon. Kebakaran ini, selain menimbulkan korban meninggal dunia dan luka bakar serta hilang juga membuat kapal kayu tinggal puing-puing. Sementara kapal minyak LCT yang terbakar pada bagian belakang kapal dan bagian depan serta mengeluarkan ledakan yang sangat besar.

‘’Sudah berhasil dipadamkan dengan bantuan masyarakat setempat dengan menggunakan alat seadanya,’’ kata Kasat Reskrim.

Kasat Reskrim menjelaskan bahwa  di atas LCT minyak berjumlah 12 orang dengan rincian Narli merupakan Capten mengalami luka bakar dan sementara di rawat,  Hawi (KKM) luka ringan,  Ayub (Cip), Markus Tangke (Seken) meninggal dunia,  Sutopo Ali (masinis 2),  Elbin (masinis 3),  Pardi (juru mudi belum ditemukan dan dalam pencarian, Pardi (juru mudi) belum ditemukan dan dalam pencarian, Rauf (juru mudi), Opiq (juru mudi), Bunga Ayub (oiler), Fadli (oiler) luka bakar dan sementara dirawat,  dan Herman (Hoki) belum di temukan sementara dalam pencarian.

Baca Juga :  Termakan Isu Berujung Rusuh di Wamena

   Sementara untuk kapal kayu  yang berjumlah 4 orang yakni  Syahrul mengalami luka bakar sementara di rawat, Callu mengalami luka bakar sementara di rawat, Rama sementara belum di temukan dan dalam pencarian dan Ucok sementara belum ditemukan dan dalam pencarian.

Kasat Reskrim menambahkan, untuk langkah awal, pihaknya mengarahkan Polsek Asgon untuk melakukan olah TKP,  melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengetahui  penyebab kebakaran serta melakukan lakukan langkah pencarian korban yang belum ditemukan dengan koordanasi dengan SAR, Koramil dan lain-lain.

‘’Ini karena TKP dengan Mapolres Mappi cukup jauh, sehingga kami mengarahkan Polsek Asgon untuk mengambil langkah-langkah  awal tersebut,’’ tandas Kasat Reskrim.

  Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal SH kepada wartawan mengatakan secara keseluruhan korban berjumlah 16 orang, baik dari kapal kayu (4 orang) dan Kapal LCT (12 orang).

Dikatakan, kejadian kebakaran dua unit kapal ini telah ditangani oleh Satuan Reskrim Polres Mappi, dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan untuk korban yang belum ditemukan dalam pencarian oleh personel gabungan “Untuk korban hilang kami masih melakukan pencarian,” tutup Kamal. (ulo/ade/wen)

Empat Luka Bakar dan Empat ABK Lainnya Dinyatakan Hilang

MERAUKE – Musibah kebakaran menimpa sebuah kapal kayu bernama KM Purnama  dan sebuah LCT Cahaya Arrohim Milik Chaeruddin terbakar di Asgon, Distrik Assue, Kabupaten Mappi,  Kamis  (18/8) sekitar pukul 01.45 WIT.

Dua kapal yakni LCT Cahaya dan  kapal kayu Purnama saat terbakar di dermaga Pelabuhan Asgon, Distrik Assue, Kabupaten Mappi, Kamis (18/8) dinihari  kemarin.  (FOTO:Andi Suhidin for Cepos)

Akibat kebakaran ini, 1 orang meninggal dunia bernama Markus Tangke (35) yang merupakan awak dari kapal LCT Cahaya Arrohim. Sedangkan korban luka bakar sebanyak 4 orang masing-masing  Narli dan Fadli dari LCT Cahaya Arrohim. Sedangkan  Syahrul dan Callu dari kapal Kayu Purnama. Lalu, ABK yang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian atas nama Juru Mudi Pardi, Herman yang merupakan Koki  dari LCT Cahaya. Kemudian Rama dan Kucok dari kapal kayu Purnama.

Kapolres Mappi, AKBP Damianus  Dedy Susanto, SIK, SH, MH, melalui Kasat Reskrim Iptu Andi Suhidin, SH, M.Si saat dihubungi koran ini melalui selulernya membenarkan musibah kebakaran yang menimpa Kapal LCT Cahaya Arrohim dan Kapal kayu Purnama.

Kronologi kejadiannya, kata Kasat Reskrim berawal saat kapal kayu milik Ucok sedang berlabuh di sebelah kapal Minyak LCT Cahaya Arrohim Milik Chaeruddin Dermaga Pelabuhan Asgon, Distrik Assue Mappi. Tiba-tiba  api muncul dari kapal kayu Purnama dan menyambar atau menyembur ke kapal LCT Cahaya Arrohim sehingga api semakin besar serta menimbulkan ledakan yang sangat besar dan membakar body kapal LCT.

Baca Juga :  Aksi Pemalangan di Sejumlah Perkantoran

Kapal LCT tersebut telah melakukan pembongkaran BBM jenis Pertamax, Biosolar, Dexilite dan minyak tanah. Namun karena belum ada surat jalan ke Merauke sehingga kapal minyak LCT masih sandar di dermaga Asgon. Kebakaran ini, selain menimbulkan korban meninggal dunia dan luka bakar serta hilang juga membuat kapal kayu tinggal puing-puing. Sementara kapal minyak LCT yang terbakar pada bagian belakang kapal dan bagian depan serta mengeluarkan ledakan yang sangat besar.

‘’Sudah berhasil dipadamkan dengan bantuan masyarakat setempat dengan menggunakan alat seadanya,’’ kata Kasat Reskrim.

Kasat Reskrim menjelaskan bahwa  di atas LCT minyak berjumlah 12 orang dengan rincian Narli merupakan Capten mengalami luka bakar dan sementara di rawat,  Hawi (KKM) luka ringan,  Ayub (Cip), Markus Tangke (Seken) meninggal dunia,  Sutopo Ali (masinis 2),  Elbin (masinis 3),  Pardi (juru mudi belum ditemukan dan dalam pencarian, Pardi (juru mudi) belum ditemukan dan dalam pencarian, Rauf (juru mudi), Opiq (juru mudi), Bunga Ayub (oiler), Fadli (oiler) luka bakar dan sementara dirawat,  dan Herman (Hoki) belum di temukan sementara dalam pencarian.

Baca Juga :  Tak Ada Penganiayaan Sebelum Korban Meninggal

   Sementara untuk kapal kayu  yang berjumlah 4 orang yakni  Syahrul mengalami luka bakar sementara di rawat, Callu mengalami luka bakar sementara di rawat, Rama sementara belum di temukan dan dalam pencarian dan Ucok sementara belum ditemukan dan dalam pencarian.

Kasat Reskrim menambahkan, untuk langkah awal, pihaknya mengarahkan Polsek Asgon untuk melakukan olah TKP,  melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengetahui  penyebab kebakaran serta melakukan lakukan langkah pencarian korban yang belum ditemukan dengan koordanasi dengan SAR, Koramil dan lain-lain.

‘’Ini karena TKP dengan Mapolres Mappi cukup jauh, sehingga kami mengarahkan Polsek Asgon untuk mengambil langkah-langkah  awal tersebut,’’ tandas Kasat Reskrim.

  Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal SH kepada wartawan mengatakan secara keseluruhan korban berjumlah 16 orang, baik dari kapal kayu (4 orang) dan Kapal LCT (12 orang).

Dikatakan, kejadian kebakaran dua unit kapal ini telah ditangani oleh Satuan Reskrim Polres Mappi, dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan untuk korban yang belum ditemukan dalam pencarian oleh personel gabungan “Untuk korban hilang kami masih melakukan pencarian,” tutup Kamal. (ulo/ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya