KPK juga akan berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) maupun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri untuk titip rawat jet pribadi terkait kasus Papua bila berhasil menyitanya.
“Ya semua kemungkinan-kemungkinan itu kami analisis dan pertimbangkan,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Budi menjelaskan bahwa komunikasi dengan Kemenlu maupun KBRI diperlukan karena untuk memastikan jet pribadi tersebut tetap dalam kondisi baik saat berada di luar negeri, atau dititip rawat ke pemerintah negara lain.
“Untuk memastikan juga bahwa barang tersebut tidak dipindahtangankan, tetap dalam kondisi baik, dan tersedia ketika penyidik membutuhkan,” jelasnya.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa kondisi jet pribadi yang saat ini diduga berada di luar negeri dibeli oleh tersangka dalam kondisi baik.
“Kondisi pesawat dalam kondisi yang baik. Tentu itu juga menjadi pertimbangan ya untuk kemudian dilakukan penyitaan nantinya,” katanya. Lebih lanjut dia menambahkan bahwa jet pribadi tersebut diduga dipakai untuk kebutuhan pribadi oleh tersangka, termasuk jalan-jalan keluarga. (*/ANTARA)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos