Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Hujan Deras, Tiga Perumahan di Sentani Terendam

Namun yang paling terasa adalah perumahan Qaliwe yang juga berdekatan dengan anak sungai atau kali kecil yaitu kali Qaliwe, yang  meluap cukup tinggi hingga menutup pembuangan drainase dari BTN Griya Qaliwe.

Membuat air kembali merendam rumah warga, kondisi terparah berada di Jalur E dan F sekitar 70 unit rumah terendam, sebagian warga terpaksa mengungsi akibat luapan air tersebut.

Seperti yang diungkapkan Iptu Musa Ayakeding, Kanit Reskrim Polsek Sentani Kota menjelaskan, pada saat cura hujan pada Minggu dinihari pukul (01.00) WIT, – (02.30) WIT, BTN Griya Qaliwe sudah terendam air, hingga subuh tinggi air capai kurang lebih 2 meter.

“Dengan kondisi tersebut sebagian warga langsung mengungsi, ada yang ke Doyo Lama, Pasar Lama hingga mengungsi ke Kota Jayapura di Hamadi, mereka mengungsi ke rumah keluarga, dari data yang kami terima sekitar 70 rumah terendam air dan 60 KK yang kondisinya paling parah sehingga diharuskan untuk mengungsi,”katanya lagi.

Baca Juga :  Puluhan Rumah Terdampak Banjir 

Selain itu, untuk BTN Griya Rovelle juga dua bloknya ikut terendam yaitu Blok.A5 sekitar 5 KK dan Blok A4 sekitar 11 KK yang terdampak banjir tersebut.

Mengatasi hal tersebut, pihaknya juga telah melakukan pengerukan aliran kali Qaliwe,  yang juga merupakan aliran pembuangan drainase dari kedua kompleks yang terendam banjir.

“Sementara untuk membuka pembuangan baru, sehingga tembus pembuangan perumahan BTN Joko Indah, dampaknya 15 KK di BTN Gajah Mada akan habis terendam,” jelasnya.

Diakuinya, untuk BTN Gajah Mada sudah ada talud yang dibangun oleh swadaya masyarakat, tetapi karena hujan beberapa jam tersebut, membuat talud tersebut jebol, dan air memasuki rumah warga.

Baca Juga :  Jalan Masuk Bandara Sentani Akan Diperlebar

“Tim kami sudah mengecek, ada 15 KK yang terdampak dari hujan tersebut, namun mereka memilih untuk menetap di perumahan  masing-masing,” terangnya.

Dijelaskannya, untuk mengatasi kondisi serupa, harus ada pembangunan tanggul untuk menampung air dari anak-anak sungai yang ada, dan jangka pendek diharapkan kepada setiap warga untuk rajin membersihkan drainase masing-masing, dan jangan ada penumpukan sampah. Sehingga pada saat hujan, sampah-sampah tersebut tidak menghalangi jalur air.

Namun yang paling terasa adalah perumahan Qaliwe yang juga berdekatan dengan anak sungai atau kali kecil yaitu kali Qaliwe, yang  meluap cukup tinggi hingga menutup pembuangan drainase dari BTN Griya Qaliwe.

Membuat air kembali merendam rumah warga, kondisi terparah berada di Jalur E dan F sekitar 70 unit rumah terendam, sebagian warga terpaksa mengungsi akibat luapan air tersebut.

Seperti yang diungkapkan Iptu Musa Ayakeding, Kanit Reskrim Polsek Sentani Kota menjelaskan, pada saat cura hujan pada Minggu dinihari pukul (01.00) WIT, – (02.30) WIT, BTN Griya Qaliwe sudah terendam air, hingga subuh tinggi air capai kurang lebih 2 meter.

“Dengan kondisi tersebut sebagian warga langsung mengungsi, ada yang ke Doyo Lama, Pasar Lama hingga mengungsi ke Kota Jayapura di Hamadi, mereka mengungsi ke rumah keluarga, dari data yang kami terima sekitar 70 rumah terendam air dan 60 KK yang kondisinya paling parah sehingga diharuskan untuk mengungsi,”katanya lagi.

Baca Juga :  Persipura Dihantui Cedera Pemain

Selain itu, untuk BTN Griya Rovelle juga dua bloknya ikut terendam yaitu Blok.A5 sekitar 5 KK dan Blok A4 sekitar 11 KK yang terdampak banjir tersebut.

Mengatasi hal tersebut, pihaknya juga telah melakukan pengerukan aliran kali Qaliwe,  yang juga merupakan aliran pembuangan drainase dari kedua kompleks yang terendam banjir.

“Sementara untuk membuka pembuangan baru, sehingga tembus pembuangan perumahan BTN Joko Indah, dampaknya 15 KK di BTN Gajah Mada akan habis terendam,” jelasnya.

Diakuinya, untuk BTN Gajah Mada sudah ada talud yang dibangun oleh swadaya masyarakat, tetapi karena hujan beberapa jam tersebut, membuat talud tersebut jebol, dan air memasuki rumah warga.

Baca Juga :  Tim Labfor Ambil Sampel Abu dari TKP

“Tim kami sudah mengecek, ada 15 KK yang terdampak dari hujan tersebut, namun mereka memilih untuk menetap di perumahan  masing-masing,” terangnya.

Dijelaskannya, untuk mengatasi kondisi serupa, harus ada pembangunan tanggul untuk menampung air dari anak-anak sungai yang ada, dan jangka pendek diharapkan kepada setiap warga untuk rajin membersihkan drainase masing-masing, dan jangan ada penumpukan sampah. Sehingga pada saat hujan, sampah-sampah tersebut tidak menghalangi jalur air.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya