Sunday, May 19, 2024
24.7 C
Jayapura

Pergeseran KKB Ingin Mencari Simpati

Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab. ( foto: Elfira/Cepos)

JAYAPURA- Beredar informasi ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya bergeser ke wilayah tembagapura, Kabupaten Mimika.

Terkait dengan hal itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan selama ini menjadi tangkapan informasi yang berkembang dari KKB sudah diketahui oleh Polda Papua.

  “Lekagak Telenggen dan kawan-kawannya dari puncak bergeser ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya termasuk juga kelompok Egianus Kogoya,” terang Kapolda kepada wartawan usai serah terima jabatan Dirintel Polda Papua di Mapolda Papua, Selasa (18/2).

  Menurut mantan Kapolres Jayapura Kota ini, pergeseran KKB ini tak lain ingin meminta perhatian dari berbagai pihak.    

   Sebagaimana cara yang pernah dilakukan yakni menganggu keamanan di beberapa wilayah di Kota Jayapura, Mimika, Deiyai, Wamena dan beberapa daerah lainnya di papua.

Baca Juga :  10 Prajurit TNI Terima Penghargaan dan Diusulkan KPLB

   Lanjutnya, sebagaimana kasus rasisme kemarin tidak tertanggapi oleh Polda Papua dan pemerhati HAM. Kalaupun ada pihak yang berkoar-koar  seperti Veronika Koman, menurutnya itu salah alamat.

  “Adapun kelompok ini ingin mempengaruhi aparat agar aparat bertindak tegas itu intinya, maksud saya dia membunuh saudaranya sendiri, dia menghancurkan pembangunan yang sudah dibuat oleh pemerintah dan rakyat di Papua,” tegasnya.

  Namun yang menjadi pertanyaan Kapolda, untuk apa semua itu? apakah untuk memuaskan dirinya. “Kalaupun memuaskan dirinya saya meminta kelompok ini berdiri satu demi satu berhadapan dengan kita, kita akan hadapi,” paparnya.

“Jangan korbankan rakyat, jangan jadikan anak-anak dan orang tua sebagai tameng hidup,” tegasnya.

Baca Juga :  Hari ini, Distrik Apalapsili Pemungutan Suara Susulan

   Lanjutnya, salah satu penyebab terjadinya pengunsian di beberapa daerah di Papua juga itu gara-gara kelomok ini.

“Mana ada pengunsian, itu masyarakat yang diusir oleh mereka sendiri, ditekan sama mereka. Jangan bilang aparat yang melakukan kekerasan, kami tetap mencari dan upaya menangkap mereka,” pungkasnya. (fia)

Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab. ( foto: Elfira/Cepos)

JAYAPURA- Beredar informasi ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya bergeser ke wilayah tembagapura, Kabupaten Mimika.

Terkait dengan hal itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan selama ini menjadi tangkapan informasi yang berkembang dari KKB sudah diketahui oleh Polda Papua.

  “Lekagak Telenggen dan kawan-kawannya dari puncak bergeser ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya termasuk juga kelompok Egianus Kogoya,” terang Kapolda kepada wartawan usai serah terima jabatan Dirintel Polda Papua di Mapolda Papua, Selasa (18/2).

  Menurut mantan Kapolres Jayapura Kota ini, pergeseran KKB ini tak lain ingin meminta perhatian dari berbagai pihak.    

   Sebagaimana cara yang pernah dilakukan yakni menganggu keamanan di beberapa wilayah di Kota Jayapura, Mimika, Deiyai, Wamena dan beberapa daerah lainnya di papua.

Baca Juga :  Perlu Ditinjau Penempatan Ribuan Militer di Papua

   Lanjutnya, sebagaimana kasus rasisme kemarin tidak tertanggapi oleh Polda Papua dan pemerhati HAM. Kalaupun ada pihak yang berkoar-koar  seperti Veronika Koman, menurutnya itu salah alamat.

  “Adapun kelompok ini ingin mempengaruhi aparat agar aparat bertindak tegas itu intinya, maksud saya dia membunuh saudaranya sendiri, dia menghancurkan pembangunan yang sudah dibuat oleh pemerintah dan rakyat di Papua,” tegasnya.

  Namun yang menjadi pertanyaan Kapolda, untuk apa semua itu? apakah untuk memuaskan dirinya. “Kalaupun memuaskan dirinya saya meminta kelompok ini berdiri satu demi satu berhadapan dengan kita, kita akan hadapi,” paparnya.

“Jangan korbankan rakyat, jangan jadikan anak-anak dan orang tua sebagai tameng hidup,” tegasnya.

Baca Juga :  Gubernur Enembe Tiba di Jayapura, Nampak Sangat Sehat

   Lanjutnya, salah satu penyebab terjadinya pengunsian di beberapa daerah di Papua juga itu gara-gara kelomok ini.

“Mana ada pengunsian, itu masyarakat yang diusir oleh mereka sendiri, ditekan sama mereka. Jangan bilang aparat yang melakukan kekerasan, kami tetap mencari dan upaya menangkap mereka,” pungkasnya. (fia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya