Sementara untuk reformasi di tubuh TNI, Yakobus menilai bahwa Presiden Prabowo miliki agenda tersendiri setelah reformasi Polri dituntaskan. Sebab menurutnya, reformasi di TNI juga wajib dilakukan. Karena TNI harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini. Apalagi sambung Yakobus, ancaman yang datang dari luar sudah tidak dalam bentuk secara fisik. Melainkan secara non-fisik, misalnya serangan cyber digital.
“Namun hari ini, Polri lebih diutamakan karena menyangkut kebutuhan hidup dan sosial politik masyarakat,” katanya.
Ia pun memberikan catatan khusus kepada kedua lembaga ini. Perlunya menjaga sinergitas, sebab mereka adalah lembaga yang dibentuk dari Undang-undang. Selain itu, diperlukan hubungan yang harmonis antara TNI-Polri. Sebab, selama ini harmonisasi itu sebatas terpampang di tingkat pimpinan.
“Perlunya hubungan yang harmonis antara TNI-Polri, kita kadang melihat harmonisasi hanya ada di level pimpinan, namun di level paling bawah banyak terjadi benturan dan gesekan di antraan personel oknum TNI-Polri,” terangnya.
“Isu harmonisasi penting untuk menjaga hubungan profesional antara TNI-Polri dan ini harmonisasi ini bisa sampai di tingkat prajurit. Agar mereka tetap fokus dan profesional dalam bekerja demi melayani kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,” sambungnya. (fia/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos