Kejar Undius, TNI Kuasai Distrik Bibida

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menyatakan, di Paniai tercatat dalam dua bulan belakangan terdapat dua aksi teror dari OPM pimpinan Undius Kogoya.

Aksi pertama pembakaran kios dan sekolah pada 21 Mei lalu. ”Tidak ada korban dalam kejadian ini,” ujarnya.

Aksi kedua berupa penembakan terhadap warga sipil bernama Daeng Rusli pada Selasa (11/6). Setelah menembak, pelaku juga membakar mobil korban.

”Kami masih berupaya mengejar dan menegakkan hukum terhadap pelaku,” jelas Bayu. Dia memastikan berupaya keras menjaga keamanan di Paniai. Sehingga masyarakat bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.

Sementara itu, peningkatan aksi teror dari OPM membuat warga kompak menyuarakan penolakan terhadap kelompok tersebut. Perwakilan pemuda masyarakat Paniai Thomas Tebai menjelaskan, masyarakat Paniai mengutuk kekejaman aksi OPM. Karena itu, masyarakat berharap TNI dan Polri segera menangkap dan mengadili kelompok tersebut. ”Mereka harus ditindak secara hukum,” tandasnya.

Menurut Thomas, OPM juga mengklaim Paniai sebagai daerah militer atau zona perang. Dia menegaskan bahwa semua itu hanya klaim sepihak. ”Paniai bukan daerah militer atau zona perang. Masyarakat masih beraktivitas biasa,” paparnya. (ade/idr/c9/bay/nat)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menyatakan, di Paniai tercatat dalam dua bulan belakangan terdapat dua aksi teror dari OPM pimpinan Undius Kogoya.

Aksi pertama pembakaran kios dan sekolah pada 21 Mei lalu. ”Tidak ada korban dalam kejadian ini,” ujarnya.

Aksi kedua berupa penembakan terhadap warga sipil bernama Daeng Rusli pada Selasa (11/6). Setelah menembak, pelaku juga membakar mobil korban.

”Kami masih berupaya mengejar dan menegakkan hukum terhadap pelaku,” jelas Bayu. Dia memastikan berupaya keras menjaga keamanan di Paniai. Sehingga masyarakat bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.

Sementara itu, peningkatan aksi teror dari OPM membuat warga kompak menyuarakan penolakan terhadap kelompok tersebut. Perwakilan pemuda masyarakat Paniai Thomas Tebai menjelaskan, masyarakat Paniai mengutuk kekejaman aksi OPM. Karena itu, masyarakat berharap TNI dan Polri segera menangkap dan mengadili kelompok tersebut. ”Mereka harus ditindak secara hukum,” tandasnya.

Menurut Thomas, OPM juga mengklaim Paniai sebagai daerah militer atau zona perang. Dia menegaskan bahwa semua itu hanya klaim sepihak. ”Paniai bukan daerah militer atau zona perang. Masyarakat masih beraktivitas biasa,” paparnya. (ade/idr/c9/bay/nat)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya