
MERAUKE-Tim investigasi gabungan TNI-Polri sampai saat ini masih melaksanakan tugasnya di Kabupaten Mamberamo Raya. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan proses investigasi yang dilakukan tim gabungan TNI-Polri tidak sekejap. Sampai saat ini, tim yang telah dibentuk menurut Pangdam Asaribab, masih melaksanakan pengecekan langsung di lapangan.
“Prosesnya tidak sekejap. Pertama dilihat bagaimana kejadian perkaranya, kemudian dilihat para saksi dan kemudian nanti kita serahkan kepada penegak hukum. Untuk TNI akan ditangani POM sedangkan untuk kepolisian akan ditangani oleh Kepolisian,” ungkap Pangdam Asaribab kepada wartawan saat melakukan kunjungan kerja bersama Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw di Merauke, Jumat (17/4).
Jenderal bintang dua ini tidak menjelaskan apakah sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka dari pihak TNI atas peristiwa yang menewaskan tiga anggota Polri dan melukai dua anggota Polri lainnya. Namun menurutnya, dalam memproses kasus ini dibutuhkan waktu tidak hanya satu atau dua hari. Tetapi membutuhkan waktu antara dua sampai tiga bulan ke depan untuk disidangkan.
Mengenai permintaan keluarga korban agar dapat diprioritaskan anggota keluarganya diterima anggota TNI dan Polri, Pangdam mengungkapkan bahwa pihaknya akan berusaha mengakomodir harapan dari keluarga. Namun dalam penerimaan tetap pada standar-standar penerimaan.
“Maksudanya harus tetap memenuhi standar baik kesehatan, intelegensi, masalah sikap dan perilaku harus memenuhi. Tapi kita akan berusaha untuk mencari dan kalau ada keluarganya yang memenuhi syarat kita akan fasilitasi uintuk masuk sebagai prajurit TNI dan Polri,” jelasnya.
Senada dengan Pangdam, Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Warterpauw mengungkapkan bahwa tim investigasi gabungan telah diturunkan ke lokasi kejadian. Bahkan dirinya bersama Pangdam turun langsung ke lokasi kejadian.
Kapolda menyebut penyelidikan masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang dikomandoi Danrem, Danpomdam, Pasiintel, Dirintel, Bidkum dan Kabid Propam yang dibantu oleh Kapolres dan Dandim.
“Sebagai pengendali komando, jaga anggota kita. Selalu melakukan komunikasi dengan anggota dan segala bentuk permasalahan diselesaikan sampai tuntas. Karena akan menimbulkan potensi-potensi permasalahan lainya dari pihak-pihak luar menghangatkan permasalahan tersebut. Yang nantinya disalahartikan oleh anggota di lapangan seperti yang terjadi di Mamberamo Raya,” ucap Kapolda dalam arahannya kepada Komandan Satuan TNI-Polri di Merauke, Jumat (17/4).
Ia berharap, kejadian di Mamberamo Raya pada Minggu (12/4) lalu, tidak lagi terjadi lagi di wilayah lain. “Dimana anggota harus melakukan langkah-langkah humanis, serta tunjukan dinamis kemampuan person dan buatlah prestasi-prestasi,” tambahnya.
Berkaitan dengan harapan dari para orang tua korban tersebut, Kapolda Paulus Waterpauw mengungkapkan bahwa dirinya sudah menyampaikan melalui Karo SDM Polda Papua untuk menginventarisasi data. Karena saat ini sedang dilakukan rekruitmen bintara umum. “Siapa tahu ada dari keluarga almarhum ini ada anak yang memenuhi syarat dan sudah lulus SMA serta masih usia mudah 21 atau kurang dari itu. Kita akan akomodir dan siapkan mereka. Saya pikir bagian komitmen untuk kita melihat bagaimana rasa duka dari keluarga terutama di Mappi dan Merauke. Jadi nanti kami berkomitmen bersama dengan Bapak Pangdam bagaimana untuk memberikan sedikt prioritas anak-anak kita dari wilayah ini sehingga apa yang terjadi kemudian hilang bersama dengan penggantinya,” tegasnya.
Kapolda Paulus Waterpauw juga menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan. Dirinya meminta keluarga duka untuk tetap kuat. “Apa hikmah dibalik kejadian ini merupakan bagian yang kita renungkan bersama. Karena kejadian itu bertepatan dengan Paskah Agung,” tuturnya.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Merauke, Pangdam dan Kapolda Papua tiba di bandara Mopah Merauke menggunakan pesawat boeing milik TNI AU. Kabupaten Merauke merupakan daerah ketiga yang dikunjungi dua pimpinan TNI dan Polri di Papua ini setelah mengunjungi Kabupaten Mamberamo Raya dan Mimika.(ulo/fia/nat)