Ibunda Lisa Berpesan Atlet Muda Harus Lebih Keras Berlatih
JAYAPURA– Legenda angkat besi Indonesia Lisa Rumbewas yang meninggal Minggu (14/1) lalu, dimakamkan di TPU Batas Kota Waena, Selasa (16/1) kemarin sore.
Sebelum diberangkat ke tempat peristirahatannya yang terakhir, para kerabat, handai taulan, serta para mantan atlet, atlet binaraga, angkat besi, bahkan sampai pejabat pemprov Papua melayat ke rumah duka di dok 9 atas kemarin.
Bahkan, saking banyaknya yang mengirim karangan bunga, dari organisasi, pejabat pusat dan daerah sampai presiden RI Joko Widodo, karangan bunga dibawa ke TPU dengan menggunakan 2 truk.
Dibawah cuaca gerimis, dan diantar puluhan kendaraan roda dua, dan roda empat, iring-iringan jenazah Lisa Rumbewas begitu mendapat simpati warga yang ketika itu melintas di jalan. “Selamat jalan Lisa” kata salah seorang warga yang berdiri di pinggir jalan.
Ketua KONI Papua Kenius Kogoya mengatakan Lisa merupakan sang patriot yang sudah mempertaruhkan jiwa dan raganya demi nama Papua dan Indonesia. “Prestasi yang dia torehkan sudah mengharumkan nama Papua dan Indonesia,” katanya.
KONI Papua, kata Kenius sudah menyiapkan atlet yang mirip dan tipe yang sama dengan Lisa. “Kami sedang mendorong atlet tersebut, proyeksinya tentu saja olimpiade,” kata Kenius.
Sementara itu Constan Karma yang ditemui saat melayat ke rumah duka mengatakan Lisa merupakan atlet yang dibina oleh kedua orang tuanya sejak kecil.
“Kita perlu belajar dari keluarga Lisa, dimana kedua orang tuanya yakni Levi Rumbewas yang merupakan atlet Binaraga dan Ida Korwa yang Lifter, mendidik anaknya sejak dini, serta didukung kemauan keras dari Lisa sendiri,” katanya. “Betapa pentingnya didikan orang tua atas prestasi anak,” tambah Constan Karma.
Ketika ditanya tentang penerus Lisa, mantan Wagub Papua itu mengatakan pasti akan ada Lisa-Lisa baru, dan hal itu dikembalikan kepada pengurus olahraga yang secara jeli melihat bakat anak-anak. “Ada anak Papua yang terlahir dengan bakat menyanyi, bakat bermain bola, dan atlet lainnya, dan ini harus kita semua jaga agar bakat yang sudah ada dapat tersalurkan. Jika terus diperhatikan pengurus olahraga tinggal poles saja bakat anak-anak Papua,” katanya.