Wednesday, December 17, 2025
26.4 C
Jayapura

Markas Kodap XVI Dikepung, 13 Senjata Api Ditemukan

JAKARTA – Satgas Habema mengamankan 13 pucuk senjata api rakitan dan organik dari markas Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap XVI Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Kegiatan penindakan itu dilaksanakan secara terukur dan profesional pada Sabtu (13/12), dengan melibatkan berbagai Satuan Tugas TNI yang berada kendali Koops Habema.

Pangkoops Satgas Habema Mayor Jenderal TNI Lucky Avianto dihubungi dari Jayapura, Papua, Senin, mengatakan penindakan itu sebagai bagian dari upaya negara dalam menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata yang melakukan aksi kekerasan dan intimidasi terhadap warga di Yahukimo.

Dalam operasi tersebut, aparat TNI berhasil menguasai dan melumpuhkan sejumlah lokasi yang digunakan sebagai basis aktivitas KKB Kodap XVI Yahukimo. Selain itu, pasukan TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 13 pucuk senjata api rakitan dan organik, 23 butir amunisi berbagai kaliber, alat komunikasi radio HT dan telepon genggam, perlengkapan optik dan pendukung pengamatan, senjata tajam tradisional, dan berbagai dokumen .

Baca Juga :  Delapan Anggota KKB Dilumpuhkan TNI

Saat ini, berbagai barang bukti tersebut diamankan di pos komando TNI di Dekai untuk kepentingan pendalaman, pendataan, dan pengembangan informasi. “Operasi ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan bersenjata yang dilakukan secara terukur, profesional, dan sesuai aturan pelibatan, karena TNI hadir untuk menjamin keamanan masyarakat Papua,” kata Lucky.

Pangkoops Satgas Habema menegaskan setiap prajurit dibekali perintah yang jelas untuk mengedepankan keselamatan rakyat sehingga klaim yang beredar terkait korban dari aparat tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Kami pastikan tidak ada prajurit TNI yang gugur dalam operasi ini dan informasi yang disebarkan oleh KKB bertujuan membangun opini menyesatkan dan tidak sesuai fakta lapangan. Kami berharap masyarakat tetap tenang, tidak mudah terprovokasi informasi yang belum terverifikasi, serta mempercayakan sepenuhnya upaya penegakan keamanan kepada aparat negara,” kata Lucky Avianto. (*/ANTARA)

Baca Juga :  Giliran Baya Biru Jadi Sasaran Serangan KKB

JAKARTA – Satgas Habema mengamankan 13 pucuk senjata api rakitan dan organik dari markas Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap XVI Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Kegiatan penindakan itu dilaksanakan secara terukur dan profesional pada Sabtu (13/12), dengan melibatkan berbagai Satuan Tugas TNI yang berada kendali Koops Habema.

Pangkoops Satgas Habema Mayor Jenderal TNI Lucky Avianto dihubungi dari Jayapura, Papua, Senin, mengatakan penindakan itu sebagai bagian dari upaya negara dalam menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata yang melakukan aksi kekerasan dan intimidasi terhadap warga di Yahukimo.

Dalam operasi tersebut, aparat TNI berhasil menguasai dan melumpuhkan sejumlah lokasi yang digunakan sebagai basis aktivitas KKB Kodap XVI Yahukimo. Selain itu, pasukan TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 13 pucuk senjata api rakitan dan organik, 23 butir amunisi berbagai kaliber, alat komunikasi radio HT dan telepon genggam, perlengkapan optik dan pendukung pengamatan, senjata tajam tradisional, dan berbagai dokumen .

Baca Juga :  Kapolda Papua: Negosiasi  Masih Dilakukan dengan Melibatkan Berbagai Pihak

Saat ini, berbagai barang bukti tersebut diamankan di pos komando TNI di Dekai untuk kepentingan pendalaman, pendataan, dan pengembangan informasi. “Operasi ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan bersenjata yang dilakukan secara terukur, profesional, dan sesuai aturan pelibatan, karena TNI hadir untuk menjamin keamanan masyarakat Papua,” kata Lucky.

Pangkoops Satgas Habema menegaskan setiap prajurit dibekali perintah yang jelas untuk mengedepankan keselamatan rakyat sehingga klaim yang beredar terkait korban dari aparat tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Kami pastikan tidak ada prajurit TNI yang gugur dalam operasi ini dan informasi yang disebarkan oleh KKB bertujuan membangun opini menyesatkan dan tidak sesuai fakta lapangan. Kami berharap masyarakat tetap tenang, tidak mudah terprovokasi informasi yang belum terverifikasi, serta mempercayakan sepenuhnya upaya penegakan keamanan kepada aparat negara,” kata Lucky Avianto. (*/ANTARA)

Baca Juga :  TPNPB Pecah Kongsi ?

Berita Terbaru

Artikel Lainnya