Wednesday, April 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Tubuh Terasa Lebih Segar dan Meningkatkan Libido Wanita Menopause

Dr. dr. Hermanus Suhartono, S., SpOG(K). (foto: Gratianus Silas/Cenderawasih Pos)

Buah Merah dan Khasiatnya Bagi Wanita Menopause

dr. Hermanus Suhartono, S., SpOG(K)., memimpin penelitian eksperimental untuk melihat dampak dari mengonsumsi ekstrak buah merah. Seperti apa hasil penelitiannya ? 

Laporan: GRATIANUS SILAS, Jayapura

Tanah Papua, tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi. Seluas tanah, sebanyak madu, adalah harta harapan. Itulah sepenggal lirik lagu berjudul “Aku Papua” yang dipopulerkan oleh Edo Kondologit. 

Papua memang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satunya Buah Merah (Pandanus Conoideus).  Merupakan tanaman khas Papua dan umumnya dimanfaatkan sebagai bahan pangan oleh masyarakat etnis Melanesia. 

Beberapa tes atau penelitian telah dilakukan untuk melihat khasiat buah ini. Hasilnya, ekstrak buah ini aman untuk dikonsumsi. Bahkan dikatakan mampu menghambat  pertumbuhan tumor, menguatkan sistem imun, serta mengurangi gula darah.

Tak ayal, Buah Merah menjadi populer di masyarakat, bahkan sering dijadikan suplemen. 

Potensi Buah Merah ini juga mampu memberi dampak bermakna bagi masyarakat Papua yang tinggal di pedalaman, yang sulit mengakses pengobatan modern.

Berangkat dari penelitian dasar itu, tim dokter RSUD Jayapura yang dipimpin dr. Hermanus Suhartono, S., SpOG(K)., mengembangkan penelitian Buah Merah.

Dalam hal ini, penelitian tentang ekstrak Buah Merah sebagai terapi untuk wanita menopause (wanita berusia 45 – 66 yang tak lagi mengalami menstruasi),  etnis Melanesia dan Melayu.

Menurut dr. Hermanus Suhartono, terdapat dua fokus dalam penelitian tersebut. Pertama, untuk mengetahui apakah ekstrak Buah Merah memiliki dampak terhadap kadar estrogen darah pada wanita menopause. Baik etnis Melanesia maupun Melayu di Jayapura. 

Baca Juga :  PDAM Jayapura Pastikan Aliran Air Telah Normal

Kemudian, mengetahui pula dampak ekstrak Buah Merah terhadap gejala menopause yang dialami wanita.

Selama 4 bulan, penelitian dilakukan di klinik Obstetri dan Ginekologi RSUD Jayapura. 

“Sebagian besar wanita menopause yang datang berobat disebabkan oleh kadar hormonal estrogen yang rendah. Ini merupakan hormon yang berperan penting guna mencegah proses oksidasi kolestrol jahat (LDL). Estrogen juga memegang peranan dalam menyeimbangkan kadar kolestrol jahat dan kolestrol baik di dalam tubuh,” ungkap dr. Hartono saat ditemui Cenderawasih Pos, akhir pekan kemarin. 

“Makanya, saat seorang wanita memasuki masa menopause, maka akan kehilangan fungsi penyeimbang tersebut, sehingga kadar kolestrol di dalam tubuhnya akan lebih sulit terkontrol,” sambungnya.

Dengan kata lain, kadar hormonal estrogen yang rendah menyebabkan keluhan gangguan motoric dan sensorik. Termasuk pula gejala Somatik (nyeri sendi atau badan, lesu, rambut rontok, dsb), Vasomotor (keringat malam dan hot flushes), dan Psikis (pelupa, libido menurun, insomnia, dsb) pada wanita menopause.

Di sini Buah Merah menurut dr. Hartono,  berperan dalam memberikan dampak yang baik bagi wanita menopause. Dimana setelah diberi ekstrak Buah Merah, diketahui terdapat perubahan jasmani. 

Di antaranya tubuh terasa lebih segar/fit, kualitas tidur lebih nyenyak, nafsu makan meningkat, dan nyeri sendi berkurang. “Dimana pada etnis Melanesia lebih tinggi dibandingkan etnis Melayu,” tandasnya.

Baca Juga :  Ketegangan di Timur Tengah Berdampak pada Perekonomian Dunia

Dampak ekstrak Buah Merah juga meningkatkan libido bagi wanita menopause, baik etnis Melanesia maupun Melayu peningkatannya terdapat persamaan.

“Buah Merah tidak mengandung Fitoestrogen. Namun karena memiliki banyak antioksidan, sehingga akan mengurangi gejala Somatik, Vasomotor, maupun Psikis, yang mana merupakan gejala yang dialami wanita menopause,” beber dr. Hermanus.

Dikatakan, Buah Merah menjadi alternatif, sehingga masyarakat tidak perlu mencari dan membeli obat dengan susah hingga ke luar Papua. Sebaliknya, dapat mengonsumsi Buah Merah di Papua, dengan sendirinya akan lebih baik.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang juga Plt. Direktur RSUD Jayapura, drg. Aloysius Giyai, M.Kes., mengaku bangga dengan penelitian yang dilakukan dr. Hermanus Suhartono, S., SpOG(K)., dan timnya. 

Terlebih, dengan Papua yang memiliki sumber daya alam berkearifan lokal yang beragam, di mana hingga mencapai 3000 tanaman dapat dijadikan objek penelitian. 

“Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai seorang ilmuan, kita ditutunt utnuk menemukan sumber daya alam yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu, saya apresiasi hasil penelian ini, yang mana bagus sekali. Kami harapkan, ini juga menjadi dasar dalam program Integrasi Pendidikan dalam Pelayanan Kesehatan (IPKP) untuk RSUD Jayapura,” ungkap drg. Aloysius Giyai.

Menurutnya, tenaga kesehatan, terutama dokter, tak melulu hanya memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien di rumah sakit. Sebaliknya mampu untuk menemukan ilmu baru melalui penelitian, sehingga hasil penelitian tersebut pun dapat berguna bagi masyarakat. ***

Dr. dr. Hermanus Suhartono, S., SpOG(K). (foto: Gratianus Silas/Cenderawasih Pos)

Buah Merah dan Khasiatnya Bagi Wanita Menopause

dr. Hermanus Suhartono, S., SpOG(K)., memimpin penelitian eksperimental untuk melihat dampak dari mengonsumsi ekstrak buah merah. Seperti apa hasil penelitiannya ? 

Laporan: GRATIANUS SILAS, Jayapura

Tanah Papua, tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi. Seluas tanah, sebanyak madu, adalah harta harapan. Itulah sepenggal lirik lagu berjudul “Aku Papua” yang dipopulerkan oleh Edo Kondologit. 

Papua memang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satunya Buah Merah (Pandanus Conoideus).  Merupakan tanaman khas Papua dan umumnya dimanfaatkan sebagai bahan pangan oleh masyarakat etnis Melanesia. 

Beberapa tes atau penelitian telah dilakukan untuk melihat khasiat buah ini. Hasilnya, ekstrak buah ini aman untuk dikonsumsi. Bahkan dikatakan mampu menghambat  pertumbuhan tumor, menguatkan sistem imun, serta mengurangi gula darah.

Tak ayal, Buah Merah menjadi populer di masyarakat, bahkan sering dijadikan suplemen. 

Potensi Buah Merah ini juga mampu memberi dampak bermakna bagi masyarakat Papua yang tinggal di pedalaman, yang sulit mengakses pengobatan modern.

Berangkat dari penelitian dasar itu, tim dokter RSUD Jayapura yang dipimpin dr. Hermanus Suhartono, S., SpOG(K)., mengembangkan penelitian Buah Merah.

Dalam hal ini, penelitian tentang ekstrak Buah Merah sebagai terapi untuk wanita menopause (wanita berusia 45 – 66 yang tak lagi mengalami menstruasi),  etnis Melanesia dan Melayu.

Menurut dr. Hermanus Suhartono, terdapat dua fokus dalam penelitian tersebut. Pertama, untuk mengetahui apakah ekstrak Buah Merah memiliki dampak terhadap kadar estrogen darah pada wanita menopause. Baik etnis Melanesia maupun Melayu di Jayapura. 

Baca Juga :  Kapolda: Kita Tidak Main-Main Lagi dengan Pelanggaran Hukum Pidana

Kemudian, mengetahui pula dampak ekstrak Buah Merah terhadap gejala menopause yang dialami wanita.

Selama 4 bulan, penelitian dilakukan di klinik Obstetri dan Ginekologi RSUD Jayapura. 

“Sebagian besar wanita menopause yang datang berobat disebabkan oleh kadar hormonal estrogen yang rendah. Ini merupakan hormon yang berperan penting guna mencegah proses oksidasi kolestrol jahat (LDL). Estrogen juga memegang peranan dalam menyeimbangkan kadar kolestrol jahat dan kolestrol baik di dalam tubuh,” ungkap dr. Hartono saat ditemui Cenderawasih Pos, akhir pekan kemarin. 

“Makanya, saat seorang wanita memasuki masa menopause, maka akan kehilangan fungsi penyeimbang tersebut, sehingga kadar kolestrol di dalam tubuhnya akan lebih sulit terkontrol,” sambungnya.

Dengan kata lain, kadar hormonal estrogen yang rendah menyebabkan keluhan gangguan motoric dan sensorik. Termasuk pula gejala Somatik (nyeri sendi atau badan, lesu, rambut rontok, dsb), Vasomotor (keringat malam dan hot flushes), dan Psikis (pelupa, libido menurun, insomnia, dsb) pada wanita menopause.

Di sini Buah Merah menurut dr. Hartono,  berperan dalam memberikan dampak yang baik bagi wanita menopause. Dimana setelah diberi ekstrak Buah Merah, diketahui terdapat perubahan jasmani. 

Di antaranya tubuh terasa lebih segar/fit, kualitas tidur lebih nyenyak, nafsu makan meningkat, dan nyeri sendi berkurang. “Dimana pada etnis Melanesia lebih tinggi dibandingkan etnis Melayu,” tandasnya.

Baca Juga :  MRP Perjuangkan Hak OAP Atas Tanah Ulayat

Dampak ekstrak Buah Merah juga meningkatkan libido bagi wanita menopause, baik etnis Melanesia maupun Melayu peningkatannya terdapat persamaan.

“Buah Merah tidak mengandung Fitoestrogen. Namun karena memiliki banyak antioksidan, sehingga akan mengurangi gejala Somatik, Vasomotor, maupun Psikis, yang mana merupakan gejala yang dialami wanita menopause,” beber dr. Hermanus.

Dikatakan, Buah Merah menjadi alternatif, sehingga masyarakat tidak perlu mencari dan membeli obat dengan susah hingga ke luar Papua. Sebaliknya, dapat mengonsumsi Buah Merah di Papua, dengan sendirinya akan lebih baik.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang juga Plt. Direktur RSUD Jayapura, drg. Aloysius Giyai, M.Kes., mengaku bangga dengan penelitian yang dilakukan dr. Hermanus Suhartono, S., SpOG(K)., dan timnya. 

Terlebih, dengan Papua yang memiliki sumber daya alam berkearifan lokal yang beragam, di mana hingga mencapai 3000 tanaman dapat dijadikan objek penelitian. 

“Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai seorang ilmuan, kita ditutunt utnuk menemukan sumber daya alam yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu, saya apresiasi hasil penelian ini, yang mana bagus sekali. Kami harapkan, ini juga menjadi dasar dalam program Integrasi Pendidikan dalam Pelayanan Kesehatan (IPKP) untuk RSUD Jayapura,” ungkap drg. Aloysius Giyai.

Menurutnya, tenaga kesehatan, terutama dokter, tak melulu hanya memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien di rumah sakit. Sebaliknya mampu untuk menemukan ilmu baru melalui penelitian, sehingga hasil penelitian tersebut pun dapat berguna bagi masyarakat. ***

Berita Terbaru

Artikel Lainnya