Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

Harga Ikan Tembus Rp 1,2 Juta

JUAL IKAN: Sejumlah pedagang ikan di Pasar Ikan Hamadi saat menata jualannya, Senin (16/12). Jelang Natal dan Tahun Baru, harga ikan di Kota Jayapura melambung hingga Rp 1,2 juta perekor.  (FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA-Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, merupakan momen yang selalu berdampak pada kenaikan harga barang. Baik itu komoditi pertanian, kebutuhan pokok maupun harga daging dan ikan segar.

Kondisi ini rutin terjadi setiap tahun, termasuk tahun ini. Dari pantauan Cenderawasih Pos, harga ikan di Kota Jayapura terus bergerak naik. Bahkan, Senin (16/12) saat Cenderawasih Pos menyambangi Pasar Ikan Hamadi, ada ikan yang harganya mencapai Rp 1,2 juta perekor. 

Ikan yang harganya mencapai Rp 1,2 juta yaitu ikan jenis ekor kuning yang panjangnya di atas 1 meter.  

Padahal sebelumnya, ikan ekor kuning ukuran di atas satu meter, harganya hanya berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 450 ribu perekor. Dari beberapa sumber yang ditemui Cenderawasih Pos menyebutkan, melambungnya harga ikan di pasaran, selain krena tingginya permintaan konsumen, kondisi cuaca dan gelombang laut yang kurang bersahabat bagi para nelayan menjadi pemicu. 

Baca Juga :  Lukas Enembe Akan Bacakan Nota Pembelaan

Midol salah seorang penjual ikan di Pasar Ikan Hamadi menyebutkan, sudah dua bulan lebih, harga ikan di pasaran mengalami kenaikan harga. Namun meski harga ikan terbilang sangat mahal, hal tersebut tidak memengaruhi daya beli masyarakat. Karena kebutuhan ikan pada momen Natal ini sangat tinggi.

“Kami setiap hari menyediakan 10 – 20 ekor ikan besar. Ukuran 1 meter bahkan lebih dengan harga jual Rp 600 ribu – Rp 1,2 juta. Harganya naik dari sebe,umnya Rp 300 ribu –  Rp 450 ribu perekor. Untuk ikan ukuran sedang atau standar, saat ini harganya Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu perekor,” ungkapnya saat ditemui Cenderawasih Pos, Senin (16/12).  

Dengan kondisi harga ikan mahal, konsumen menurutnya tetap lebih dominan membeli ikan ukuran besar. Karena meski harga ikan besar mahal namun karena dagingnya banyak maka ikan besar paling banyak dicari.

Baca Juga :  ASN Provinsi Tak Berminat Pindah ke Tiga DOB?

Andi pedagang ikan lainnya di Pasar Ikan Hamadi menjelaskan bahwa kebutuhan ikan pada bulan Desember sangat tinggi. Namun karena pengaruh gelombang laut yang berdampak pada kurangnya hasil tangkapan nelayan, menurutnya menjadi salah satu pemicu harga ikan mahal.

“Kami khusus untuk penjual ikan kecil atau ukuran standar. Untuk konsumsi umum ini lebih banyak menjual ikan potong. Karena ikan perekornya lebih mahal yakni Rp 200 ribu – Rp 350 ribu. Naik dari harga Rp 70 ribu – Rp 100 ribu perekor. Jadi untuk meningkatkan penjualan, kami sediakan ikan potong Rp 30 ribu/tumpuk,” jelasnya.

Diakuinya, kondisi naiknya harga ikan, akan berlangsung cukup lama, bukan hanya di bulan Desember tetapi bisa sampai bulan Februari 2020. Hal ini berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. (ana/nat)

JUAL IKAN: Sejumlah pedagang ikan di Pasar Ikan Hamadi saat menata jualannya, Senin (16/12). Jelang Natal dan Tahun Baru, harga ikan di Kota Jayapura melambung hingga Rp 1,2 juta perekor.  (FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA-Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, merupakan momen yang selalu berdampak pada kenaikan harga barang. Baik itu komoditi pertanian, kebutuhan pokok maupun harga daging dan ikan segar.

Kondisi ini rutin terjadi setiap tahun, termasuk tahun ini. Dari pantauan Cenderawasih Pos, harga ikan di Kota Jayapura terus bergerak naik. Bahkan, Senin (16/12) saat Cenderawasih Pos menyambangi Pasar Ikan Hamadi, ada ikan yang harganya mencapai Rp 1,2 juta perekor. 

Ikan yang harganya mencapai Rp 1,2 juta yaitu ikan jenis ekor kuning yang panjangnya di atas 1 meter.  

Padahal sebelumnya, ikan ekor kuning ukuran di atas satu meter, harganya hanya berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 450 ribu perekor. Dari beberapa sumber yang ditemui Cenderawasih Pos menyebutkan, melambungnya harga ikan di pasaran, selain krena tingginya permintaan konsumen, kondisi cuaca dan gelombang laut yang kurang bersahabat bagi para nelayan menjadi pemicu. 

Baca Juga :  Lukas Enembe Akan Bacakan Nota Pembelaan

Midol salah seorang penjual ikan di Pasar Ikan Hamadi menyebutkan, sudah dua bulan lebih, harga ikan di pasaran mengalami kenaikan harga. Namun meski harga ikan terbilang sangat mahal, hal tersebut tidak memengaruhi daya beli masyarakat. Karena kebutuhan ikan pada momen Natal ini sangat tinggi.

“Kami setiap hari menyediakan 10 – 20 ekor ikan besar. Ukuran 1 meter bahkan lebih dengan harga jual Rp 600 ribu – Rp 1,2 juta. Harganya naik dari sebe,umnya Rp 300 ribu –  Rp 450 ribu perekor. Untuk ikan ukuran sedang atau standar, saat ini harganya Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu perekor,” ungkapnya saat ditemui Cenderawasih Pos, Senin (16/12).  

Dengan kondisi harga ikan mahal, konsumen menurutnya tetap lebih dominan membeli ikan ukuran besar. Karena meski harga ikan besar mahal namun karena dagingnya banyak maka ikan besar paling banyak dicari.

Baca Juga :  Hasil Pemeriksaan Urine Kru Lion Air Negatif

Andi pedagang ikan lainnya di Pasar Ikan Hamadi menjelaskan bahwa kebutuhan ikan pada bulan Desember sangat tinggi. Namun karena pengaruh gelombang laut yang berdampak pada kurangnya hasil tangkapan nelayan, menurutnya menjadi salah satu pemicu harga ikan mahal.

“Kami khusus untuk penjual ikan kecil atau ukuran standar. Untuk konsumsi umum ini lebih banyak menjual ikan potong. Karena ikan perekornya lebih mahal yakni Rp 200 ribu – Rp 350 ribu. Naik dari harga Rp 70 ribu – Rp 100 ribu perekor. Jadi untuk meningkatkan penjualan, kami sediakan ikan potong Rp 30 ribu/tumpuk,” jelasnya.

Diakuinya, kondisi naiknya harga ikan, akan berlangsung cukup lama, bukan hanya di bulan Desember tetapi bisa sampai bulan Februari 2020. Hal ini berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. (ana/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya