Monday, September 29, 2025
26.2 C
Jayapura

Nasib Tujuh Pekerja Tambang Belum Diketahui

MIMIKA – Memasuki hari kedelapan pasca terjadi longsoran di areal terowongan tambang proses pencarian tujuh pekerja tambang hingga Senin (15/9) masih dilakukan. Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman mengatakan upaya evakuasi terhadap pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) masi berlanjut.

“Untuk update evakuasi tujuh karyawan yang terjebak di PTFI ini hari kedelapan bahwasannya sampai dengan hari ini masih belum ada yang berhasil dievakuasi namun proses evakuasi masih dilaksanakan,” jelas Kapolres kepada wartawan di Kantor Polres Mimika, Senin, (15/9).

Kapolres tak menampik bahwa kendala yang dihadapi oleh tim selama proses evakuasi dilakukan adalah karena ada lima tingkatan spiral di dalam terowongan bawah tanah.

Baca Juga :  Polres Biak Numfor Terima Laporan Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa

“Jadi kendalannya yaitu di dalam itu ada kayak lima level ya, lima tingkatan spiral itu posisinya tujuh korban ini di area servis informasinya, antara level tiga lah, di area servis dan itu memang masih berupaya mengeluarkan lumpur dari tim,” ungkap Kapolres.

Kapolres melanjutkan, berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa lumpur yang berada di area terowongan sekitar 600 ton. Kata Kapolres, ini merupakan kejadian luar biasa yang tidak diprediksi sebelumnya. Sehingga, pada saat tim tiba di dalam, ternyata lumpur di terowongan itu masih aktif.

MIMIKA – Memasuki hari kedelapan pasca terjadi longsoran di areal terowongan tambang proses pencarian tujuh pekerja tambang hingga Senin (15/9) masih dilakukan. Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman mengatakan upaya evakuasi terhadap pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) masi berlanjut.

“Untuk update evakuasi tujuh karyawan yang terjebak di PTFI ini hari kedelapan bahwasannya sampai dengan hari ini masih belum ada yang berhasil dievakuasi namun proses evakuasi masih dilaksanakan,” jelas Kapolres kepada wartawan di Kantor Polres Mimika, Senin, (15/9).

Kapolres tak menampik bahwa kendala yang dihadapi oleh tim selama proses evakuasi dilakukan adalah karena ada lima tingkatan spiral di dalam terowongan bawah tanah.

Baca Juga :  Pengamanan Pilkada di Zona Merah Akan Dikoordinasikan dengan KPU

“Jadi kendalannya yaitu di dalam itu ada kayak lima level ya, lima tingkatan spiral itu posisinya tujuh korban ini di area servis informasinya, antara level tiga lah, di area servis dan itu memang masih berupaya mengeluarkan lumpur dari tim,” ungkap Kapolres.

Kapolres melanjutkan, berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa lumpur yang berada di area terowongan sekitar 600 ton. Kata Kapolres, ini merupakan kejadian luar biasa yang tidak diprediksi sebelumnya. Sehingga, pada saat tim tiba di dalam, ternyata lumpur di terowongan itu masih aktif.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya