Friday, July 18, 2025
22.6 C
Jayapura

Tak Harus Orang Pintar Selesaikan Masalah Papua

“Karena masalah Papua, tidak butuh orang pintar, orang banyak pengalaman, orang pintar ngomong dan lain sebagainya untuk selesaikan masalah Papua. Konflik Papua hanya bisa diselesaikan oleh orang – orang biasa dengan kebesaran jiwa, dan penuh kerendahan hati, memiliki adab dan etika yang baik, dan karakter seperti ada pada mas Wapres,” ungkap Yaung.

“Jadi menurut hemat saya, orang muda seperti mas Gibran lah yang tepat karena peradaban sejarah Papua dibentuk dan diciptakan oleh orang – orang muda yang dimata dunia mereka tidak diperhitungkan tapi mereka mau datang ke tanah Papua pada usia muda, seperti misionaris Carl Ottow (28 tahun) dan Gottlob Geissler (25 tahun) untuk bekerja membangun peradaban manusia Papua,” jelas Yaung mengkisahkan.

Baca Juga :  Sansan Ingin Kembalikan Persipura ke Liga 1

Wapres Gibran diyakini bisa menciptakan beragam solusi penyelesaian masalah Papua, dan bersama orang Papua, membentuk masa depan Papua yang lebih baik. Wapres hanya butuh dukungan dan doa dari masyarakat Papua agar bisa bersinergi dan berkolaborasi membangun masa depan Papua bersama.

“Nasehat misionaris John G. Geissler bagus sekali untuk direnungkan, di tanah Papua, untuk menyelesaikan masalah dan tantangan peradaban di tanah ini, kesetiaan dan kesiapan hati, lebih penting dan utama diatas kepintaran dan kepandaian seseorang,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Karena masalah Papua, tidak butuh orang pintar, orang banyak pengalaman, orang pintar ngomong dan lain sebagainya untuk selesaikan masalah Papua. Konflik Papua hanya bisa diselesaikan oleh orang – orang biasa dengan kebesaran jiwa, dan penuh kerendahan hati, memiliki adab dan etika yang baik, dan karakter seperti ada pada mas Wapres,” ungkap Yaung.

“Jadi menurut hemat saya, orang muda seperti mas Gibran lah yang tepat karena peradaban sejarah Papua dibentuk dan diciptakan oleh orang – orang muda yang dimata dunia mereka tidak diperhitungkan tapi mereka mau datang ke tanah Papua pada usia muda, seperti misionaris Carl Ottow (28 tahun) dan Gottlob Geissler (25 tahun) untuk bekerja membangun peradaban manusia Papua,” jelas Yaung mengkisahkan.

Baca Juga :  Demi Persatuan OAP, Pro Kontra DOB Harus Diakhiri

Wapres Gibran diyakini bisa menciptakan beragam solusi penyelesaian masalah Papua, dan bersama orang Papua, membentuk masa depan Papua yang lebih baik. Wapres hanya butuh dukungan dan doa dari masyarakat Papua agar bisa bersinergi dan berkolaborasi membangun masa depan Papua bersama.

“Nasehat misionaris John G. Geissler bagus sekali untuk direnungkan, di tanah Papua, untuk menyelesaikan masalah dan tantangan peradaban di tanah ini, kesetiaan dan kesiapan hati, lebih penting dan utama diatas kepintaran dan kepandaian seseorang,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya