Bupati RHP Letakan Batu Pertama Pembangunan Koperasi STAID Wolo
WOLO-Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP)Â ikut meletakan batu pertama pembangunan gedung koperasi milik Sekolah Teologia Atas Injili Damai (STAID) Wolo, di Distrik Wolo Kabupaten Jayawijaya, Kamis (16/6) kemarin.
Selain Bupati RHP, ikut pula melakukan peletakan batu pertama, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya Nikolas Itlay mewakili Bupati Jayawijaya, Ketua Badan Penyantun STAID Steven Uaga, perwakilan misi APCM Pendeta Asley dan perwakilan BPP GIDI Timi Gurik.
Selain peletakan batu, dilakukan juga penempatan siswa STAID.Tercatat 15 orang siswa ikut dalam prosesi penamatan.
Bupati Mamberamo Tengah RHP mengatakan, sebagai kabupaten yang lahir karena adanya rekomendasi dari gereja, maka Kabupaten Mamberamo Tengah mempunyai kewajiban untuk melihat gereja. Seperti membantu dan mendorong STAID mendapatkan pendapatan lain lewat pendirian koperasi.
Menurut Bupati RHP, dengan bantuan yang sudah diberikan, STAID dapat mengelolanya dengan baik.
Bupati dua periode ini menuturkan, tidak hanya STAID Wolo saja yang mendapatkan bantuan untuk koperasi. Namun juga ada Stasi Gereja Katolik di Ilugwa, dan GJRP di Kobakma.
Sementara kepada siswa yang baru menyelesaikan studi di STAID Wolo, Bupati RHP berpesan agar setia di dalam pelayanan.
“Selamat kepada siswa-siswa STAID Wolo yang telah menyelesaikan studinya.Selamat melayani,” tutup RHP.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Penyantun, Steven Uaga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan Mamberamo Tengah yang sudah peduli terhadap STAID Wolo.
Dirinya berharap perhatian yang sudah diberikan Pemda Jayawijaya dan Mamberamo Tengah dapat memotivasi pihak STAID dalam mengembangkan STAID sendiri maupun koperasi yang ada saat ini.
Sementara Perwakilan BPP GIDI, David Silak mengatakan, gereja GIDI bisa kuat karena adanya sekolah-sekolah STAID dan jemaat.
Untuk itu, dia menyampaikan selamat kepada 15 siswa yang berhasil menyelesaikan studi. Dia berharap,mereka tetap semangat dalam pelayanan.
“Para siswa yang sudah menyelesaikan studi, hendaknya tetap mendengarkan panggilan dalan pelayanan,” pungkasnya. (Humas/reis/nat)