JAYAPURA-Komnas HAM Papua membentuk tim terkait dengan aksi demo penolakan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Kabupaten Yahukimo yang berujung ricuh hingga mengakibatkan dua warga tewas yang diduga akibat ditembak aparat, Selasa (15/3).
Adapun dua warga yang tewas tersebut diketahui bernama Yakob Dell dan Erson Yepsa. Selain dua warga yang tewas empat lainnya luka luka dan sedang menjalani penanganan medis.
Kepala Komnas HAM Papua Frits Ramandey menyampaikan, kedua jenazah telah dimakamkan di Kalibonto Baru, Distrik Dekai Kota. Dua jenazah diantar oleh ribuan massa ke lokasi pemakaman untuk memberi perhomatan.
Frits mengaku saat ini tim yang dipimpinnya sudah berada di Yahukimo untuk beberapa hari kedepan, termasuk ikut menghadiri pemakaman kedua jenazah pada Rabu siang kemarin.
Frits juga menyampaikan ucapan dukanya atas peristiwa kemarin. “Proses rekonstruksi sedang berjalan. hari ini rekonstruksi kami lanjutkan dengan meminta keterangan para saksi. Dari hasil rekonstruksi ini nantinya kami akan meminta keterangan pihak Kepolisian dan para korban,” ucap Frits kepada Cenderawasih Pos.
Frits mengklaim jika dirinya sudah bertemu dengan seorang korban yang mengalami luka pada bagian tangan, hanya saja belum memintai keterangannya. Sebab, Komnas HAM akan melakukan rekonstruksi terlebih dahulu untuk mendapatkan bukti petunjuk dan kronologi lengkap berdasarkan SOP yang ada di Komnas HAM.
“Tanggung jawab sebagai Komnas HAM untuk mengungkap peristiwa ini dari aspek kronologi dan fakta. itulah yang akan kami lakukan investigas untuk mengungkap peristiwa demo tolak DOB yang berujung maut terjadi di Yahukimo,” terangnya.
Saat kedatangan Komnas HAM kata Frits, masyarakat hanya meminta dua hal penting kepada Komnas HAM yakni, mengungkap peristiwa ini dari aspek kronologi dan fakta serta mendesak pelakunya harus dibawa ke proses hukum.
“Terhadap dua permintaan keluarga dan masyarakat yang ada di Yahukimo sesuai dengan kewenangan yang ada di Komnas HAM untuk menindaklanjutinya,” ucapnya.
Tim yang dipimpin langsung oleh Frits sebagai Kepala Komnas HAM itu mendengarkan secara langsung pernyataan-pernyataan baik tokoh adat, gereja dan pemuda yang ada di Yahukimo usai pemakaman dua jenazah.
“Saya berada di Yahukimo untuk mengungkap ini secara tuntas, sehingga proses hukumnya bisa berjalan secepatanya,” tegasnya.
Dikatakan Frits, tim dari Komnas HAM ini akan berada di Yahukimo selama beberapa hari ke depan. Tim akan meminta keterangan saksi, menemui para korban yang sedang dirawat di rumah sakit termasuk melakukan rekonstruksi.
“Jika memungkinkan saya akan meminta keterangan kepada Polisi yang ada di Yahukimo, terutama mereka yang terlibat dalam pengamanan saat itu,” pungkasnya. (fia/nat)