Bak buah jatuh tidak jauh dari pohonya, peribahasa ini juga yang menggambarkan sosok sang mendiang. Dara seorang atlet sudah mengalir dalam tubuhnya sejak ia lahir hingga menghembuskan nafas terakhir. Lisa berasal dari keluarga atlet.
Ayahnya, Levi Rumbewas pernah menjadi binaragawan terbaik Indonesia. Sementara ibunya, Ida Korwa juga seorang lifter. Sang ibu juga bahkan turut melatih Lisa. Keluarga ini boleh disebut perintis angkat besi di Papua.
Selain Olimpiade, mendiang Lisa juga pernah menorehkan beberapa prestasi internasional lainnya seperti medali perak kelas 48 kg putri di SEA GAMES 2001 Kuala Lumpur, meraih medali perunggu kelas 48 kg putri di ASIAN GAMES Busan 2002 dan meraih medali perak kelas 53 kg putri di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2006 Santo Domingo
Di kancah nasional (PON), Lisa pernah tiga kali membela provinsi berbeda pada empat hajatan PON dengan menggondol menggondol medali emas dan perak. Yakni Kalimantan Selatan, Papua dan Papua Barat pada PON XV Jawa Timur 2000, PON XVI Sumatera Selatan, PON XVII Kalimantan Timur, PON XVIII Riau 2012 Riau sekaligus menjadi ajang multievent terakhir yang diikutinya sebelum pensiun.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Kenius Kogoya mengaku bahwa kepergian Lisa menjadi duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya masyarakat Papua.
“Kami KONI Papua menyampaikan turut berduka cita. Saudari Lisa adalah atlet kebanggaan Indonesia, dia sudah menciptakan prestasi di tuga olimpiade,” ungkap Kenius Kogoya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (14/1).