JAYAPURA – Usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta pada Rabu (8/10). Gubernur Papua, Mathius Fakhiri dan Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen belum juga kembali ke Papua, melainkan sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Mumpung masih di Jakrta, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, mengunjungi beberapa menteri.
Mulai dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Kemen PU RI, Dody Hanggodo dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Senin (13/10). Pertemuan Gubernur Papua dengan Menteri Pertanian bukan sekadar silaturahmi kerja antara dua pejabat negara. Lebih dari itu, pertemuan ini menjadi titik awal kebangkitan baru bagi pertanian dan perkebunan Papua. Sektor yang selama ini menyimpan potensi besar, namun belum tergarap secara optimal.

Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri saat bertemu dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Jakarta, Senin (13/10). (foto:Istimewa)
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat bahwa Papua tidak boleh lagi hanya dikenal karena kekayaan laut dan hasil tambangnya. Dengan kekayaan lahan yang luas dan subur, Papua memiliki peluang besar menjadi pusat produksi pangan Indonesia Timur.
Gubernur Mathius Fakhiri menegaskan, arah pembangunan Papua kini difokuskan untuk memperkuat ekonomi berbasis rakyat, terutama melalui peningkatan produksi pertanian di tiga wilayah prioritas yaitu Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom.
“Ketiganya dinilai strategis karena memiliki potensi lahan yang memadai dan sumber daya manusia yang siap dikembangkan,” kata gubernur.
“Kami ingin rakyat Papua menikmati hasil dari tanahnya sendiri. Dengan dukungan pemerintah pusat, sektor pertanian akan menjadi tulang punggung ekonomi baru di Papua,” sambungnya.