Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Calon Wagub, Partai Demokrat Usulkan Yunus Wonda

JAYAPURA-Hasil Rapat Pleno Partai Demokrat Provinsi Papua dalam rangka pengusulan nama calon Wakil Gubernur Papua menghasilkan enam nama kader terbaik dari partai berlambang bintang mercy itu. 

Keenam kader terbaik tersebut antara lain, Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., (Bupati Mamberamo Tengah), DR. Yunus Wonda, SH, MH (Wakil Ketua I DPRP), Tonny Tesar, S.Sos (Bupati Kepulauan Yapen), Usman G. Wanimbo, SE, M.Si (Bupati Tolikara), Yermias Bisay, SH (Bupati Waropen) dan Natalis Tabuni, S.Si, M.Si., (Bupati Intan Jaya

Barisan Kader Militan Demokrat Provinsi Papua yang diwakili lima tokoh intelektual pemuda perwakilan wilayah adat, wilayah Tabi, Lapago, Saireri, Animha dan Meepago memberikan pernyataan sikap terkait enam nama yang telah diusulkan.

Ketua Militan Demokrat Papua, Oktof Hesegem mengatakan bahwa keenam nama yang diusul merupakan kader terbaik yang dimiliki oleh Partai Demokrat. Untuk itu, mereka meminta agar DPP Partai Demokrat yang memutuskan satu dari keenam nama tersebut yang dinilai layak mendampingi Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam menjalankan roda pemerintahan Provinsi Papua.

“Oleh karena itu kami dari Barisan Militan Demokrat yang sudah dua periode mengawal kepemimpinan bapak Lukas Enembe dan Klemen Tinal. Demi menjaga stabilitas dan harmoni dari kader-kader Demokrat, kami menyarankan dengan tegas bahwa nama-nama yang telah diplenokan tersebut Bapak Lukas Enembe sebagai ketua DPD Demokrat Papua dapat mengajukannya ke DPP untuk memutuskan satu calon terbaik dari Partai Demokrat Papua sebagai calon dari Demokrat,” ungkap Hesegem kepada awak media di salah satu cafe di Kota Jayapura, Rabu (14/7).

“Kami dengan tegas meminta kepada DPD Demokrat Papua dan DPP Demokrat agar dalam penetapan calon nantinya harus betul-betul melihat sosok pemimpin yang memiliki jiwa dan karisma serta kerja nyata yang sudah dilakukan dan dampaknya sudah dirasakan langsung oleh seluruh kalangan rakyat Papua, nama partai demokrat Papua,” sambung Hesegem.

Baca Juga :  Persipura Tegaskan Kemenangan di Laga Perdana

Kata Hesegem, nantinya Ketua DPP Demokrat dalam mengambil keputusannya harus benar-benar melihat figur yang memiliki jiwa militan dan mempunyai kontribusi besar dalam menjaga elektabilitas partai di Papua. Serta lebih jeli melihat kader yang betul-betul memiliki kerja nyata di lapangan baik atas nama pemerintah dan bahkan atas nama partai.

Hesegem juga menyampaikan bahwa Barisan Militan Demokrat Papua dengan tegas mengatakan jika dari seluruh proses dan tahapan pengajuan calon wakil gubernur yang sedang berjalan tidak boleh mengambil keputusan yang dapat merugikan kader potensial yang loyal dan memiliki kontribusi besar terhadap Partai Demokrat dan pembangunan di Provinsi Papua. Selain itu, juga harus merujuk pada AD/ART Partai Demokrat yang ada.

“Merujuk dari pernyataan poin di atas, kami dari Barisan Militan Demokrat Papua dapat menyimpulkan bahwa sosok yang layak diusulkan oleh Partai Demokrat adalah bapak Ricky Ham Pagawak. Karena beliau telah memenuhi kriteria yang layak, baik dari sisi partai maupun pelayanan kemasyarakatan di Papua. Untuk menjaga kualitas dari proses ini maka kami dari barisan militan Demokrat Papua akan terus mengawal sampai dengan harapan kami dan seluruh rakyat papua tercapai,” pungkasnya.

Sementara itu dari keenam nama tersebut, Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe, SIP, MH akhirnya memilih DR. Yunus Wonda, SH, MH sebagai calon Wakil Gubernur Papua dari Partai Demokrat.

Ketua DPD Partai Demokrat Papua yang juga Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan, pihaknya menginginkan sosok wakil gubernur yang bisa mengamankan kebijakan sekaligus menerjemahkan visi misi gubernur untuk kepentingan seluruh rakyat Papua. Selain itu, kata Gubernur Enembe, pihaknya berkeinginan wakil gubernur yang bisa membantu tugas-tugas Gubernur dan sejalan dengan pemikiran Gubernur bahkan bisa mengamankan keberpihakkan kepada orang asli Papua. 

Baca Juga :  Sepakat Wujudkan Pemilu Jujur, Aman dan Demokratis

“Saya mau wakil gubernur itu bisa melihat Papua secara utuh bahwa Papua itu kaya akan sumber daya alam sehingga harus dikelola dengan baik. Kemudian bisa membantu tugas-tugas pemerintahan dengan baik,” ungkap Gubernur Enembe dalam rilisnya yang diterima oleh Cenderawasih Pos, Rabu (14/7).

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Papua, Boy Markus Dawir, SP usai menemui Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe mengakui bahwa sesuai arahan dan perintah bahwa Yunus Wonda ditunjuk mewakili Partai Demokrat Papua dalam pencalonan Wakil Gubernur Papua.

Untuk itu, sebagaimana perintah Ketua DPD Partai Demokrat Papua kepada seluruh kader dan pengurus untuk wajib mengamankannya. Menyoal tahapan selanjutnya, Boy menambahkan, setelah satu nama calon dari Partai Demokrat keluar selanjutnya akan menunggu satu nama dari koalisi partai sehingga hanya dua nama yang diusulkan ke Gubernur Papua.

“Seandainya ada 4 atau 5 lima calon dari koalisi partai maka Gubernur akan memilih satu nama untuk mendampingi satu nama dari Partai Demokrat sehingga ada dua nama yang diusulkan Gubernur ke DPRP,” jelas Boy.

Setelah dua nama calon tersebut sudah di DPRP maka DPRP akan melakukan tahapan selanjutnya seperti membentuk Pansus dan tahapan seleksi administrasi, seleksi keaslian orang asli Papua.

“DPRP bentuk pansus kemudian seleksi berkas selanjutnya diserahkan ke MRP untuk dicek keaslian orang asli Papua. Jadi perintah gubernur supaya proses ini secepatnya dilakukan dan tidak terlalu lama sehingga kekosongan kursi Wakil Gubernur Papua cepat diisi,” pungkasnya.(eri/ade/nat)

JAYAPURA-Hasil Rapat Pleno Partai Demokrat Provinsi Papua dalam rangka pengusulan nama calon Wakil Gubernur Papua menghasilkan enam nama kader terbaik dari partai berlambang bintang mercy itu. 

Keenam kader terbaik tersebut antara lain, Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., (Bupati Mamberamo Tengah), DR. Yunus Wonda, SH, MH (Wakil Ketua I DPRP), Tonny Tesar, S.Sos (Bupati Kepulauan Yapen), Usman G. Wanimbo, SE, M.Si (Bupati Tolikara), Yermias Bisay, SH (Bupati Waropen) dan Natalis Tabuni, S.Si, M.Si., (Bupati Intan Jaya

Barisan Kader Militan Demokrat Provinsi Papua yang diwakili lima tokoh intelektual pemuda perwakilan wilayah adat, wilayah Tabi, Lapago, Saireri, Animha dan Meepago memberikan pernyataan sikap terkait enam nama yang telah diusulkan.

Ketua Militan Demokrat Papua, Oktof Hesegem mengatakan bahwa keenam nama yang diusul merupakan kader terbaik yang dimiliki oleh Partai Demokrat. Untuk itu, mereka meminta agar DPP Partai Demokrat yang memutuskan satu dari keenam nama tersebut yang dinilai layak mendampingi Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam menjalankan roda pemerintahan Provinsi Papua.

“Oleh karena itu kami dari Barisan Militan Demokrat yang sudah dua periode mengawal kepemimpinan bapak Lukas Enembe dan Klemen Tinal. Demi menjaga stabilitas dan harmoni dari kader-kader Demokrat, kami menyarankan dengan tegas bahwa nama-nama yang telah diplenokan tersebut Bapak Lukas Enembe sebagai ketua DPD Demokrat Papua dapat mengajukannya ke DPP untuk memutuskan satu calon terbaik dari Partai Demokrat Papua sebagai calon dari Demokrat,” ungkap Hesegem kepada awak media di salah satu cafe di Kota Jayapura, Rabu (14/7).

“Kami dengan tegas meminta kepada DPD Demokrat Papua dan DPP Demokrat agar dalam penetapan calon nantinya harus betul-betul melihat sosok pemimpin yang memiliki jiwa dan karisma serta kerja nyata yang sudah dilakukan dan dampaknya sudah dirasakan langsung oleh seluruh kalangan rakyat Papua, nama partai demokrat Papua,” sambung Hesegem.

Baca Juga :  Dipastikan Harus Memenuhi Standarisasi

Kata Hesegem, nantinya Ketua DPP Demokrat dalam mengambil keputusannya harus benar-benar melihat figur yang memiliki jiwa militan dan mempunyai kontribusi besar dalam menjaga elektabilitas partai di Papua. Serta lebih jeli melihat kader yang betul-betul memiliki kerja nyata di lapangan baik atas nama pemerintah dan bahkan atas nama partai.

Hesegem juga menyampaikan bahwa Barisan Militan Demokrat Papua dengan tegas mengatakan jika dari seluruh proses dan tahapan pengajuan calon wakil gubernur yang sedang berjalan tidak boleh mengambil keputusan yang dapat merugikan kader potensial yang loyal dan memiliki kontribusi besar terhadap Partai Demokrat dan pembangunan di Provinsi Papua. Selain itu, juga harus merujuk pada AD/ART Partai Demokrat yang ada.

“Merujuk dari pernyataan poin di atas, kami dari Barisan Militan Demokrat Papua dapat menyimpulkan bahwa sosok yang layak diusulkan oleh Partai Demokrat adalah bapak Ricky Ham Pagawak. Karena beliau telah memenuhi kriteria yang layak, baik dari sisi partai maupun pelayanan kemasyarakatan di Papua. Untuk menjaga kualitas dari proses ini maka kami dari barisan militan Demokrat Papua akan terus mengawal sampai dengan harapan kami dan seluruh rakyat papua tercapai,” pungkasnya.

Sementara itu dari keenam nama tersebut, Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe, SIP, MH akhirnya memilih DR. Yunus Wonda, SH, MH sebagai calon Wakil Gubernur Papua dari Partai Demokrat.

Ketua DPD Partai Demokrat Papua yang juga Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan, pihaknya menginginkan sosok wakil gubernur yang bisa mengamankan kebijakan sekaligus menerjemahkan visi misi gubernur untuk kepentingan seluruh rakyat Papua. Selain itu, kata Gubernur Enembe, pihaknya berkeinginan wakil gubernur yang bisa membantu tugas-tugas Gubernur dan sejalan dengan pemikiran Gubernur bahkan bisa mengamankan keberpihakkan kepada orang asli Papua. 

Baca Juga :  Boaz dan Tipa Tulis Buku

“Saya mau wakil gubernur itu bisa melihat Papua secara utuh bahwa Papua itu kaya akan sumber daya alam sehingga harus dikelola dengan baik. Kemudian bisa membantu tugas-tugas pemerintahan dengan baik,” ungkap Gubernur Enembe dalam rilisnya yang diterima oleh Cenderawasih Pos, Rabu (14/7).

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Papua, Boy Markus Dawir, SP usai menemui Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe mengakui bahwa sesuai arahan dan perintah bahwa Yunus Wonda ditunjuk mewakili Partai Demokrat Papua dalam pencalonan Wakil Gubernur Papua.

Untuk itu, sebagaimana perintah Ketua DPD Partai Demokrat Papua kepada seluruh kader dan pengurus untuk wajib mengamankannya. Menyoal tahapan selanjutnya, Boy menambahkan, setelah satu nama calon dari Partai Demokrat keluar selanjutnya akan menunggu satu nama dari koalisi partai sehingga hanya dua nama yang diusulkan ke Gubernur Papua.

“Seandainya ada 4 atau 5 lima calon dari koalisi partai maka Gubernur akan memilih satu nama untuk mendampingi satu nama dari Partai Demokrat sehingga ada dua nama yang diusulkan Gubernur ke DPRP,” jelas Boy.

Setelah dua nama calon tersebut sudah di DPRP maka DPRP akan melakukan tahapan selanjutnya seperti membentuk Pansus dan tahapan seleksi administrasi, seleksi keaslian orang asli Papua.

“DPRP bentuk pansus kemudian seleksi berkas selanjutnya diserahkan ke MRP untuk dicek keaslian orang asli Papua. Jadi perintah gubernur supaya proses ini secepatnya dilakukan dan tidak terlalu lama sehingga kekosongan kursi Wakil Gubernur Papua cepat diisi,” pungkasnya.(eri/ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya