“Kecurigaan tentu boleh, namun hingga saat ini belum ada bukti kuat. Apalagi kondisi jasad Tapasya saat ditemukan sudah rusak parah, sehingga belum dapat dipastikan penyebab hilangnya organ tubuh apakah karena ulah manusia atau faktor lain,” jelasnya.
Meski belum ada keterkaitan yang jelas antara kedua kasus tersebut, pihak kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan penyelidikan dan memburu pelaku.
“Kasus Tapasya dan Nur Aulya menjadi perhatian serius kami. Penyidik akan terus bekerja untuk mengungkap siapa pelaku di balik dua kejadian ini,” tegas AKBP Maclarimboen.
Diketahui, Tapasya sebelumnya hilang di rumah orang tuannya di Kawasan Dok IX, Kelurahan Tanjung Ria Distrik Jayapura Utara, pada Senin 7 April 2025. Sepekan kemudian warga Kota Jayapura geger dengan penemuan jasad tanpa identitas di Teluk Youtefa.
Setelah dilakukan otopsi dan tes DNA identitasnya terungkap bahwa jasat di teluk Youtefa tersebut adalah Tapasya. Kepastian identitas diperoleh berdasarkan hasil otopsi dan uji DNA yang dilakukan oleh tim medis RS Bhayangkara pada Jumat, 18 April 2025. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos