Thursday, November 20, 2025
28.2 C
Jayapura

Konflik 7 Bulan, Dua Kubu Sepakat Belah Kayu Doli

Jadi Simbol Perdamaian Pasca Konflik Sosial Pilkada di Puncak Jaya

JAYAPURA – Titik temu perdamaian konflik antar massa pendukung calon bupati di Puncak Jaya muncul. Setelah kurang lebih 7 bulan ketegangan terkait Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya sehingga menimbulkan konflik sosial. Hari Senin (12/5) secara resmi dilaksanakan acara perdamaian adat Belah Kayu Doli yang pertanda selesainya semua permasalahan yang selama ini terjadi di Puncak Jaya.

Ritual adat belah kayu doli merupakan suatu adat dari Suku Dani yang menandakan kedua kubu yang selama ini bertikai telah sepakat berdamai dan tidak lagi berkonflik. Dengan memasang kayu doli dari kedua belah pihak serta memanah anak babi dan berjabat tangan antar satu sama lain, Kubu Yuni Wonda – Mus Kogoya dan Miren – Mendi sepakat untuk berdamai.

Baca Juga :  KKB Berulah di Sugapa, Operator Alat Berat Tewas Ditembak

Dalam acara perdamain adat belah kayu doli yang diselenggarakan di Perempatan Lapangan Alun-alun Monumen Roh Kudus Kota Baru Mulia dihadiri langsung Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, Wakil Gubernur Deinas Geley, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol. Alfred Papare, Danrem 173/PVB Brigjen TNI. Fritz W.R Pelamonia, Kabinda Brigjen TNI. Alfi Sahri Lubis, PJ. Bupati Puncak Jaya Yopi Murib, Kapolres AKBP Achmad Fauzan, Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Irawan Setya Kusuma serta kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya.

Meki mengatakan acara perdamain kita gelar supaya kita semua bisa tidur dengan tenang, sekolah bisa berjalan dengan normal, pertokoan bisa buka dan semua bisa beraktivitas dengan normal untuk membangun negeri tercinta, negeri sucinya tanah papua. Ia meminta semua menyepakati itu lalu menandatangani untuk berdamai.

Baca Juga :  Sangat Disayangkan, Satu-satunya Dokter Paru Tewas di Tangan Cleaning Service

Jadi Simbol Perdamaian Pasca Konflik Sosial Pilkada di Puncak Jaya

JAYAPURA – Titik temu perdamaian konflik antar massa pendukung calon bupati di Puncak Jaya muncul. Setelah kurang lebih 7 bulan ketegangan terkait Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya sehingga menimbulkan konflik sosial. Hari Senin (12/5) secara resmi dilaksanakan acara perdamaian adat Belah Kayu Doli yang pertanda selesainya semua permasalahan yang selama ini terjadi di Puncak Jaya.

Ritual adat belah kayu doli merupakan suatu adat dari Suku Dani yang menandakan kedua kubu yang selama ini bertikai telah sepakat berdamai dan tidak lagi berkonflik. Dengan memasang kayu doli dari kedua belah pihak serta memanah anak babi dan berjabat tangan antar satu sama lain, Kubu Yuni Wonda – Mus Kogoya dan Miren – Mendi sepakat untuk berdamai.

Baca Juga :  Bank Mandiri Digitalkan 241 Cabang Serentak di Seluruh Indonesia

Dalam acara perdamain adat belah kayu doli yang diselenggarakan di Perempatan Lapangan Alun-alun Monumen Roh Kudus Kota Baru Mulia dihadiri langsung Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, Wakil Gubernur Deinas Geley, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol. Alfred Papare, Danrem 173/PVB Brigjen TNI. Fritz W.R Pelamonia, Kabinda Brigjen TNI. Alfi Sahri Lubis, PJ. Bupati Puncak Jaya Yopi Murib, Kapolres AKBP Achmad Fauzan, Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Irawan Setya Kusuma serta kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya.

Meki mengatakan acara perdamain kita gelar supaya kita semua bisa tidur dengan tenang, sekolah bisa berjalan dengan normal, pertokoan bisa buka dan semua bisa beraktivitas dengan normal untuk membangun negeri tercinta, negeri sucinya tanah papua. Ia meminta semua menyepakati itu lalu menandatangani untuk berdamai.

Baca Juga :  Tipu Nasabah Hingga Rp 1 M, Oknum Marketing Bank BUMN Kabur

Berita Terbaru

Artikel Lainnya