Friday, May 16, 2025
21.5 C
Jayapura

Konflik 7 Bulan, Dua Kubu Sepakat Belah Kayu Doli

Jadi Simbol Perdamaian Pasca Konflik Sosial Pilkada di Puncak Jaya

JAYAPURA – Titik temu perdamaian konflik antar massa pendukung calon bupati di Puncak Jaya muncul. Setelah kurang lebih 7 bulan ketegangan terkait Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya sehingga menimbulkan konflik sosial. Hari Senin (12/5) secara resmi dilaksanakan acara perdamaian adat Belah Kayu Doli yang pertanda selesainya semua permasalahan yang selama ini terjadi di Puncak Jaya.

Ritual adat belah kayu doli merupakan suatu adat dari Suku Dani yang menandakan kedua kubu yang selama ini bertikai telah sepakat berdamai dan tidak lagi berkonflik. Dengan memasang kayu doli dari kedua belah pihak serta memanah anak babi dan berjabat tangan antar satu sama lain, Kubu Yuni Wonda – Mus Kogoya dan Miren – Mendi sepakat untuk berdamai.

Baca Juga :  Selanjutnya IDI yang Akan Memeriksa Lebih Lanjut

Dalam acara perdamain adat belah kayu doli yang diselenggarakan di Perempatan Lapangan Alun-alun Monumen Roh Kudus Kota Baru Mulia dihadiri langsung Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, Wakil Gubernur Deinas Geley, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol. Alfred Papare, Danrem 173/PVB Brigjen TNI. Fritz W.R Pelamonia, Kabinda Brigjen TNI. Alfi Sahri Lubis, PJ. Bupati Puncak Jaya Yopi Murib, Kapolres AKBP Achmad Fauzan, Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Irawan Setya Kusuma serta kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya.

Meki mengatakan acara perdamain kita gelar supaya kita semua bisa tidur dengan tenang, sekolah bisa berjalan dengan normal, pertokoan bisa buka dan semua bisa beraktivitas dengan normal untuk membangun negeri tercinta, negeri sucinya tanah papua. Ia meminta semua menyepakati itu lalu menandatangani untuk berdamai.

Baca Juga :  Tren Kekerasan Bersenjata Meningkat Seiring Adanya DOB

Jadi Simbol Perdamaian Pasca Konflik Sosial Pilkada di Puncak Jaya

JAYAPURA – Titik temu perdamaian konflik antar massa pendukung calon bupati di Puncak Jaya muncul. Setelah kurang lebih 7 bulan ketegangan terkait Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya sehingga menimbulkan konflik sosial. Hari Senin (12/5) secara resmi dilaksanakan acara perdamaian adat Belah Kayu Doli yang pertanda selesainya semua permasalahan yang selama ini terjadi di Puncak Jaya.

Ritual adat belah kayu doli merupakan suatu adat dari Suku Dani yang menandakan kedua kubu yang selama ini bertikai telah sepakat berdamai dan tidak lagi berkonflik. Dengan memasang kayu doli dari kedua belah pihak serta memanah anak babi dan berjabat tangan antar satu sama lain, Kubu Yuni Wonda – Mus Kogoya dan Miren – Mendi sepakat untuk berdamai.

Baca Juga :  Ancaman KKB Tak Buat TNI-Polri Takut

Dalam acara perdamain adat belah kayu doli yang diselenggarakan di Perempatan Lapangan Alun-alun Monumen Roh Kudus Kota Baru Mulia dihadiri langsung Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, Wakil Gubernur Deinas Geley, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol. Alfred Papare, Danrem 173/PVB Brigjen TNI. Fritz W.R Pelamonia, Kabinda Brigjen TNI. Alfi Sahri Lubis, PJ. Bupati Puncak Jaya Yopi Murib, Kapolres AKBP Achmad Fauzan, Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Irawan Setya Kusuma serta kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya.

Meki mengatakan acara perdamain kita gelar supaya kita semua bisa tidur dengan tenang, sekolah bisa berjalan dengan normal, pertokoan bisa buka dan semua bisa beraktivitas dengan normal untuk membangun negeri tercinta, negeri sucinya tanah papua. Ia meminta semua menyepakati itu lalu menandatangani untuk berdamai.

Baca Juga :  Arus Mudik KM. Sinabung Capai 1.441 Penumpang

Berita Terbaru

Artikel Lainnya