Jika Jadi Koboi Maka Bisa jadi Malpetaka
JAYAPURA – Pasca insiden kasus tertembaknya seorang warga bernama Stefanus Wilil langsung disikapi segera oleh Polda Papua. Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta untuk bid propam segera memeriksa anggota yang melakukan penembakan termasuk yang saat itu bersama pelaku.
Seperti diketahui kasus penembakan ini sempat disorot lantaran korban disebut mengalami gangguan jiwa sehingga apapun alasan pelaku nampaknya tak bisa dibenarkan. “Pertama saya selaku Kapolda menyampaikan permohonan maaf yang sebesar – besarnya kepada keluarga.
Kami sudah meminta untuk kasus ini segera ditangani serius dan kami ingatkan kepada seluruh Kapolres agar mengingatkan anggotanya untuk tidak menjadi polisi koboi,” kata Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Koya Koso, Jumat (14/4).
Kapolda menyampaikan bahwa kasus ini perlu segera dituntaskan dan untuk pelaku langsung dilakukan penahanan. “Sudah ditangani oleh propam dan harusnya yang begini – begini tidak bisa polisi berperilaku seperti koboi. Harusnya jika ada masalah itu ditangani dengan humanis, harus santun sebab jika tidak bisa menjaga budi pekerti maka kita akan panen keburukan,” bebernya.
Ia juga mengingatkan untuk polisi di Tanah Papua ikut memberikan kontribusi positif bagi kedamaian di Papua. Disinggung soal pelaku Bripda AS yang saat itu menurut laporan bersama beberapa perwira, kata Kapolda semua akan dilakukan pemeriksaan. “Sedang kami periksa semua,” tambah Fakhir. Informasi yang diterima Cenderawasih Pos saat kejadian selain Bripda AS ada beberapa perwira lainnya di dalam mobil yakni Kabag Ren dengan pangkat AKP, Kabag SDM dengan pangkat AKP, Kasar Serse dengan pangkat Ipda dan Kasi Propam dengan pangkat Ipda. (ade/wen)