JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua bersama stakholder terkait melakukan inspeksi mendadak ketersediaan bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM), Selasa (12/12). Sidak jelang Natal dan tahun baru (Nataru) ini menyasar Depot Pertamina, Pasar Swalayan dan Tradisional serta gudang Bulog.
Plt. Asisten II Setda Papua, Suzana Wanggai mengatakan, dari sidak tersebut dipastikan ketersediaan BBM cukup. Begitu pun dengan stok LPG dan minyak tanah dalam kondisi aman selama Nataru.
“Kalau situasi antrian kendaraan mengantri solar di SPBU itu karena kendala teknis. Kami masih mencari solusi atas kendala tersebut,” kata Suzana.
Terkait stok beras bulog, Suzana mengakui sangat cukup untuk empat bulan kedepan. Bahkan, masih ada beras yang dalam pengiriman menuju ke Papua.
“Ketersediaan beras Bulog cukup memenuhi kebutuhan se-Tanah Papua. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,”tegasnya.
Sementara dari hasil sidak di Pasar Tradisional, kata Suzana, didapati adanya kenaikan harga untuk beberapa komoditi. Salah satunya yaitu komoditi cabai.
“Pantauan kami tadi harga cabai rawit naik dari Rp 80 ribu per kilogram menjadi Rp100 ribu lebih per kilogram. Kenaikannya bukan karena disengaja, melainkan karena harga dari pemasok memang sudah naik,” terangnya.
Pihaknya pun mengimbau warga tidak berbelanja secara berlebihan dalam menghadapi perayaan Nataru nanti, sebab stok Bapok saat ini dalam kondisi yang cukup.
“Kami juga mendorong warga untuk menanam cabai di lingkungan rumahnya masing-masing. Hal ini sebagai salah satu upaya menekan inflasi di Papua,” ucapnya.