Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Balai  Besar Veteriner Maros  Selidiki Penyebab Kematian Ternak Babi

WAMENA – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya kerja sama dengan Balai Besar Veteriner Maros  Sulawesi Selatan melakukan pemeriksaan sampel ternak Wam (Babi)  untuk menyelidiki penyebab kematian ratusan ternak babi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, beberapa waktu terakhir ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Jayawijaya, Hendri Tetelepta mengatakan,  pihaknya dibantu tim Dokter dari Balai Veteriner Maros  telah mengambil sampel darah, melakukan sweb dan mengambil organ tubuh sampel ternak laludibawa ke laboratorium di Makasar untuk diperiksa.

“Isu suspek hog (hog cholera) itu hari ke – 3 itu kami belum bisa pastikan, hari ke 4 ke 5 itu kami dibantu dengan tim dokter dari balai  besar veteriner Maros, tapi mereka juga tidak bisa memastikan itu hog atau bukan” katanya di Wamena, Senin (11/12).

Baca Juga :  Ganggu Ketertiban Umum, Tertibkan Orang Mabuk di Kota Wamena

Dikatakan, karena belum bisa dipastikan maka langka yang di ambil adalah mengambil sampel darah, melakukan sweb terhadap ternak yang berada di lokasi dampak dan mengambil organ tubuh dari beberapa sampel ternak. “Itu diperiksa dulu baru kita bisa tahu penybabnya.

“sebagaimana Infromasi dari pihak Laboratorium Veteriner Maros, jika kematian ternak babi akibat suspec hoc colera maka kematian bisa lebih masal, dalam satu kawasan 70 sampai 80 percent populasi ternak bisa mati serentak dalam jangka waktu satu sampai dua hari.” Kata Kadis Pertanian Kabupaten Jayawijaya

Ia menjelaskan yang terjadi saat ini  mereka masih harus memastikan karena matinya ternak tersebut itukan dua, satu begitu, nah itu yang mereka sampaikan, semua hasil sampel darah, tes swab yang dilakukan organ tubuh itu mereka sudah ambil dan di bawa ke Jayapura dan akan dikirim ke Lab. Maros untuk penelitian, untuk mengetahui apa penyebabnya.

Baca Juga :  Kedatangan Turis Asing ke Wamena Diprediksi H-2 dan H-1

“,sampel yang dikirim ke Maros akan disampaikan hasilnya satu minggu kedepan setelah dilakukan pemeriksaan. Namun sejauh ini belum ada laporan terbaru tentang hewan ternak babi yang mati lagi di masyarakat.”jelas Hendri.

Kadis Pertanian Jayawijaya juga memastikan jika pihaknya selalu mengirim petugas ke lokasi untuk melihat ada laporan ternak mati atau tidak  tapi sampai hari inikan belum ada laporan lagi kalo ada hewan yang mati di satu wilayah.

WAMENA – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya kerja sama dengan Balai Besar Veteriner Maros  Sulawesi Selatan melakukan pemeriksaan sampel ternak Wam (Babi)  untuk menyelidiki penyebab kematian ratusan ternak babi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, beberapa waktu terakhir ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Jayawijaya, Hendri Tetelepta mengatakan,  pihaknya dibantu tim Dokter dari Balai Veteriner Maros  telah mengambil sampel darah, melakukan sweb dan mengambil organ tubuh sampel ternak laludibawa ke laboratorium di Makasar untuk diperiksa.

“Isu suspek hog (hog cholera) itu hari ke – 3 itu kami belum bisa pastikan, hari ke 4 ke 5 itu kami dibantu dengan tim dokter dari balai  besar veteriner Maros, tapi mereka juga tidak bisa memastikan itu hog atau bukan” katanya di Wamena, Senin (11/12).

Baca Juga :  Resmi Serahkan DPA Pada OPD

Dikatakan, karena belum bisa dipastikan maka langka yang di ambil adalah mengambil sampel darah, melakukan sweb terhadap ternak yang berada di lokasi dampak dan mengambil organ tubuh dari beberapa sampel ternak. “Itu diperiksa dulu baru kita bisa tahu penybabnya.

“sebagaimana Infromasi dari pihak Laboratorium Veteriner Maros, jika kematian ternak babi akibat suspec hoc colera maka kematian bisa lebih masal, dalam satu kawasan 70 sampai 80 percent populasi ternak bisa mati serentak dalam jangka waktu satu sampai dua hari.” Kata Kadis Pertanian Kabupaten Jayawijaya

Ia menjelaskan yang terjadi saat ini  mereka masih harus memastikan karena matinya ternak tersebut itukan dua, satu begitu, nah itu yang mereka sampaikan, semua hasil sampel darah, tes swab yang dilakukan organ tubuh itu mereka sudah ambil dan di bawa ke Jayapura dan akan dikirim ke Lab. Maros untuk penelitian, untuk mengetahui apa penyebabnya.

Baca Juga :  Dapat Jatah 1.028 Vaksin, Baru Diterima Awal Maret

“,sampel yang dikirim ke Maros akan disampaikan hasilnya satu minggu kedepan setelah dilakukan pemeriksaan. Namun sejauh ini belum ada laporan terbaru tentang hewan ternak babi yang mati lagi di masyarakat.”jelas Hendri.

Kadis Pertanian Jayawijaya juga memastikan jika pihaknya selalu mengirim petugas ke lokasi untuk melihat ada laporan ternak mati atau tidak  tapi sampai hari inikan belum ada laporan lagi kalo ada hewan yang mati di satu wilayah.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya