Jika Dipaksakan Tidak Akan Maksimal, Khawatir Akan jadi Temuan
JAYAPURA – Agenda Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang sedari awal direncanakan akan digelar pada November 2022 diprediksi akan batal dilakukan.
Pasalnya dengan melihat kesiapan dari tiap kabupaten yang masih adem – adem sehingga dirasa belum ada semangat yang sama untuk menggelar event tersebut.
Ini belum lagi kata Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw anggaran yang diusulkan termasuk besar yakni Rp 50 miliar. Ia khawatir jika tetap dipaksakan maka hasilnya tidak akan maksimal.
“Kalau digelar tahun ini kami pikir kurang tepat dan kami tidak setuju. Kami meminta ini ditunda ke tahun depan dengan alasan melihat kesiapan para atlet dan daerah untuk mengikuti Porprov,” kata Ketua DPRP di kantor DPRP, Rabu (12/10).
Jhony menganggap dengan waktu tersisa 2 bulan kemudian dianggarkan dana Rp 50 miliar ia memprediksi bahwa nominal ini akan sulit untuk diserap. “Bayangkan saja, hanya dengan waktu 2 bulan harus menghabiskan Rp 50 miliar. Ini tidak mungkin dan daripada nantinya tidak efektif kemudian menjadi masalah dan temuan jadi kami pikir sebaiknya ditunda saja,” jelas Jhony.
Ia lebih memilih anggaran ini disaving untuk kemudian digunakan pada waktu yang tepat jadi paling tidak efektifitas penggunaan anggarannya juga lebih baik.
“Jadi sekali lagi, Rp 50 miliar ini bisa diserap? Saya pikir agenda ini juga tidak mungkin dilakukan pada bulan Desember sebab itu kita sudah disibukkan dengan agenda natal dan ibadah,” tambahnya.
Jhony menyarankan untuk Porprov bisa dilakukan di tahun 2023 dimana diyakini setiap atlet dari masing-masing kabupaten akan lebih siap.
“Ia tahun depan saja. Kalaupun dananya tidak terpakai kan masih bisa tersimpan untuk digunakan berikut,” tutupnya. (ade/wen)