Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

Satu Kode QR Untuk Semua Aplikasi, Sudah Digunakan 7.000 Merchant di Papua

FOTO BERSAMA: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga (keempat dari kiri) melakukan foto bersama usai launching aplikasi QRIS di Mal Jayapura, 9 Januari 2020 lalu.  ( FOTO: Yohana/Cepos )

Mengenal Aplikasi QRIS yang Diluncurkan Bank Indonesia (Bagian-1)

Bank Indonesia belum lama ini meluncurkan aplikasi QRIS.  Seperti apa aplikasi tersebut ada apa saja keunggulannya ? Berikut laporanya. 

Laporan: Yohana, Jayapura

SAAT ini masyarakat telah dihadapkan pada transformasi digital yang terus berkembang, dengan perkemmbangan digital saat ini telah mengubah konsep bisnis terutama dalam hal pembayaran yang sering digunakan masyarakat.

Dari sebelumnya dikenal dengan barter yaitu tukar menukar barang yang terjadi tanpa perantara uang, kemudian penggunaan uang tunai. Berkembang lagi menjadi pembayaran non tunai yang menggunakan kartu sampai dengan saat ini dikenal dengan sistem pembayaran menggunakan aplikasi QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard).

Aplikasi QRIS merupakan salah satu implementasi dari visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI). SPI memerlukan dukungan inovasi teknologi bagi pengembangan ekonomi dan keuangan digital. 

QRIS merupakan alat pembayaran atau bisa dikategorikan sebagai uang elektronik. Hadirnya QRIS ini untuk mempermudah masyarakat dalam hal bertransaksi melalui genggaman. 

Cukup dengan handphone android, masyarakat bisa langsung bertransaksi tanpa harus membawa dompet maupun uang tunai.

Setelah dilaunching pada 17 Agustus 2019, Bank Indonesia sendiri mulai gencar memperkenalkan aplikasi QRIS kepada merchant-merchant maupun masyarakat dari semua kalangan. Terutama menyasar kalangan millenial guna mendukung implementasi dari SPI tersebut.

QRIS juga merupakan alat pembayaran yang lebih aman. Karena QRIS membuat seluruh alat pembayaran berbasis kode QR berada dalam satu ekosistem. Dimana, satu kode QR yang terdapat di merchant penjual dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran digital. Seperti LinkAja, Ovo, GoPay dan sebagainya.

Baca Juga :  Pj Bupati Jayapura Digugat ke Polda Papua

Penggunaan aplikasi QRIS dalam bertransaksi juga cukup mudah. Dimana  hanya dengan kamera sebagai alat pemindai, masyarakat bisa melakukan pembayaran hanya bermodal telepon genggam.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, aplikasi QRIS sendiri wajib diimplementasikan secara nasional per 1 Januari 2020 lalu.  “Kepada seluruh PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) dan merchant yang sebelumnya sudah menggunakan QR code menjadi QRIS,” jelasnya saat ditemui Cenderawasih Pos, Kamis (12/3).

Upaya tersebut dilakukan Bank Indonesia Provinsi Papua dengan melaunching dan memperkenalkan aplikasi QRIS di Mal Jayapura, 9 Januari 2020 lalu.

  Berdasarakan data yang dikumpulkan BI, sejak dilaunching secara nasional di Indonesia tercatat merchant di Papua yang sudah menggunakan QRIS sebanyak 7.000 merchant.

Untuk terus meningkatkan sosialisasi kepada merchant maupun masyarakat, BI juga melaksanakan Pekan QRIS yang dilaksanakan secara serentak di seluruh kantor perwakilan di Indonesia termasuk di Provinsi Papua. 

Menurut Tigor Sinaga, Pekan QRIS ini dilaksanakan dari tanggal 9-14 Maret 2020. Khusus untuk Papua, puncak kegiatan dilaksanakan, Sabtu (14/3) hari ini dengan berbagai perlombaan dan doorprize bagi para peserta.

Diakuinya, aplikasi QRIS memiliki delapan keunggulan bagi merchant dan masyarakat yang menggunakannya. 

Keunggulannya yaitu, adanya variasi pembayaran, dapat membedakan antara uang pribadi dengan uang usaha dan tidak kesulitan dalam hal pengembalian uang kecil. Keunggulan lainnya yaitu  terhindar dari risiko uang palsu, setiap transaksi tercatat dan menghindari risiko kehilangan uang.

“Tidak perlu ke perbankan untuk melakukan penyetoran, cek saldo cukup melalui handphone saja dan pastinya transaksi akan lebih aman,” tegasnya.

Baca Juga :  Peristiwa Nduga Kejahatan Serius Terhadap Kemanusian

“Kami telah melakukan sosialisasi bukan hanya kepada para pelaku UMKM dan  mal. Tetapi juga sarana-sarana beribadah seperti gereja dan masjid hingga kepada anak sekolah dan mahasiswa. Kami juga mengunjungi pasar tradisional untuk memperkenalkan QRIS kepada para pedagang maupun menjelaskan fungsi dan manfaat dari QRIS itu sendiri,” kata Tigor.

Menurutnya khusus pelaksanaan Pekan QRIS di Papua, rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak Senin (9/3) lalu dengan mengadakan sosialisasi bagi para pelaku UMKM. Sosialisasi ini diakuinya disambut baik oleh para pelaku UMKM.

Dalam sosialisasi ini, pihaknya mengajak para pelaku usaha untuk menggunakan QRIS pada lapak-lapak usaha mereka.

“Hal ini memberi dampak yang positif bagi mereka. Para pelaku UMKM akhirnya tertarik untuk menggunakan QRIS. Karena kedelapan manfaat dari QRIS ini sangat dirasakan oleh mereka. Selain pelaku UMKM, kami juga melibatkan dewan masjid di Kota Jayapura dan juga gereja-gereja untuk menerapkan aplikasi QRIS dalam kegiatan beribadah. Seperti pembayaran zakat, perpuluhan dan sebagainya,” ujarnya.

Atas berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia tersebut pihaknya berharap dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat, para merchant, pelaku UMKM, dan pihak-pihak terkait. Dirinya juga berharap program implemntasi pembayaran Indonesia ini bisa sukses di Papua khususnya Kota Jayapura.

Bagaimana testimoni dari para pelaku UMKM, merchant dan masyarakat terkait aplikasi ini ? Ikuti kelanjutannya pada edisi Senin (16/3) lusa. (Bersambung) 

FOTO BERSAMA: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga (keempat dari kiri) melakukan foto bersama usai launching aplikasi QRIS di Mal Jayapura, 9 Januari 2020 lalu.  ( FOTO: Yohana/Cepos )

Mengenal Aplikasi QRIS yang Diluncurkan Bank Indonesia (Bagian-1)

Bank Indonesia belum lama ini meluncurkan aplikasi QRIS.  Seperti apa aplikasi tersebut ada apa saja keunggulannya ? Berikut laporanya. 

Laporan: Yohana, Jayapura

SAAT ini masyarakat telah dihadapkan pada transformasi digital yang terus berkembang, dengan perkemmbangan digital saat ini telah mengubah konsep bisnis terutama dalam hal pembayaran yang sering digunakan masyarakat.

Dari sebelumnya dikenal dengan barter yaitu tukar menukar barang yang terjadi tanpa perantara uang, kemudian penggunaan uang tunai. Berkembang lagi menjadi pembayaran non tunai yang menggunakan kartu sampai dengan saat ini dikenal dengan sistem pembayaran menggunakan aplikasi QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard).

Aplikasi QRIS merupakan salah satu implementasi dari visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI). SPI memerlukan dukungan inovasi teknologi bagi pengembangan ekonomi dan keuangan digital. 

QRIS merupakan alat pembayaran atau bisa dikategorikan sebagai uang elektronik. Hadirnya QRIS ini untuk mempermudah masyarakat dalam hal bertransaksi melalui genggaman. 

Cukup dengan handphone android, masyarakat bisa langsung bertransaksi tanpa harus membawa dompet maupun uang tunai.

Setelah dilaunching pada 17 Agustus 2019, Bank Indonesia sendiri mulai gencar memperkenalkan aplikasi QRIS kepada merchant-merchant maupun masyarakat dari semua kalangan. Terutama menyasar kalangan millenial guna mendukung implementasi dari SPI tersebut.

QRIS juga merupakan alat pembayaran yang lebih aman. Karena QRIS membuat seluruh alat pembayaran berbasis kode QR berada dalam satu ekosistem. Dimana, satu kode QR yang terdapat di merchant penjual dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran digital. Seperti LinkAja, Ovo, GoPay dan sebagainya.

Baca Juga :  Pemkab Jayawijaya Minta Maaf

Penggunaan aplikasi QRIS dalam bertransaksi juga cukup mudah. Dimana  hanya dengan kamera sebagai alat pemindai, masyarakat bisa melakukan pembayaran hanya bermodal telepon genggam.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, aplikasi QRIS sendiri wajib diimplementasikan secara nasional per 1 Januari 2020 lalu.  “Kepada seluruh PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) dan merchant yang sebelumnya sudah menggunakan QR code menjadi QRIS,” jelasnya saat ditemui Cenderawasih Pos, Kamis (12/3).

Upaya tersebut dilakukan Bank Indonesia Provinsi Papua dengan melaunching dan memperkenalkan aplikasi QRIS di Mal Jayapura, 9 Januari 2020 lalu.

  Berdasarakan data yang dikumpulkan BI, sejak dilaunching secara nasional di Indonesia tercatat merchant di Papua yang sudah menggunakan QRIS sebanyak 7.000 merchant.

Untuk terus meningkatkan sosialisasi kepada merchant maupun masyarakat, BI juga melaksanakan Pekan QRIS yang dilaksanakan secara serentak di seluruh kantor perwakilan di Indonesia termasuk di Provinsi Papua. 

Menurut Tigor Sinaga, Pekan QRIS ini dilaksanakan dari tanggal 9-14 Maret 2020. Khusus untuk Papua, puncak kegiatan dilaksanakan, Sabtu (14/3) hari ini dengan berbagai perlombaan dan doorprize bagi para peserta.

Diakuinya, aplikasi QRIS memiliki delapan keunggulan bagi merchant dan masyarakat yang menggunakannya. 

Keunggulannya yaitu, adanya variasi pembayaran, dapat membedakan antara uang pribadi dengan uang usaha dan tidak kesulitan dalam hal pengembalian uang kecil. Keunggulan lainnya yaitu  terhindar dari risiko uang palsu, setiap transaksi tercatat dan menghindari risiko kehilangan uang.

“Tidak perlu ke perbankan untuk melakukan penyetoran, cek saldo cukup melalui handphone saja dan pastinya transaksi akan lebih aman,” tegasnya.

Baca Juga :  Lanud Silas Papare Tetap Buka Posko

“Kami telah melakukan sosialisasi bukan hanya kepada para pelaku UMKM dan  mal. Tetapi juga sarana-sarana beribadah seperti gereja dan masjid hingga kepada anak sekolah dan mahasiswa. Kami juga mengunjungi pasar tradisional untuk memperkenalkan QRIS kepada para pedagang maupun menjelaskan fungsi dan manfaat dari QRIS itu sendiri,” kata Tigor.

Menurutnya khusus pelaksanaan Pekan QRIS di Papua, rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak Senin (9/3) lalu dengan mengadakan sosialisasi bagi para pelaku UMKM. Sosialisasi ini diakuinya disambut baik oleh para pelaku UMKM.

Dalam sosialisasi ini, pihaknya mengajak para pelaku usaha untuk menggunakan QRIS pada lapak-lapak usaha mereka.

“Hal ini memberi dampak yang positif bagi mereka. Para pelaku UMKM akhirnya tertarik untuk menggunakan QRIS. Karena kedelapan manfaat dari QRIS ini sangat dirasakan oleh mereka. Selain pelaku UMKM, kami juga melibatkan dewan masjid di Kota Jayapura dan juga gereja-gereja untuk menerapkan aplikasi QRIS dalam kegiatan beribadah. Seperti pembayaran zakat, perpuluhan dan sebagainya,” ujarnya.

Atas berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia tersebut pihaknya berharap dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat, para merchant, pelaku UMKM, dan pihak-pihak terkait. Dirinya juga berharap program implemntasi pembayaran Indonesia ini bisa sukses di Papua khususnya Kota Jayapura.

Bagaimana testimoni dari para pelaku UMKM, merchant dan masyarakat terkait aplikasi ini ? Ikuti kelanjutannya pada edisi Senin (16/3) lusa. (Bersambung) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya