Thursday, November 20, 2025
25.7 C
Jayapura

Akademisi Sarankan Libatkan Masyarakat Untuk Pengawasan MBG

Melyana Pugu: Sulit Konsentrasi Belajar Jika Perut Lapar

JAYAPURA– Pengamat Politik dan Hubungan Internasional Fisip Uncen, Dr.Melyana R.Pugu, mengungkapkan, program makan siang gratis yang digagas oleh  presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming   merupakan sebuah program yang sejatinya sangat baik. Mengenai adanya penolakan dari sejumlah masyarakat terkait penerapan program itu dan kemudian meminta pemerintah untuk lebih mengutamakan terwujudnya pendidikan gratis, menurutnya itu juga tidak salah.

Ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman yang baik dari masyarakat. Antara pendidikan, pangan melalui program makan siang gratis ini ibaratnya dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kita butuh pendidikan yang layak, kita juga pasti butuh makan,”kata  Dr.Melyana R.Pugu, Rabu (12/2).

Baca Juga :  Peralihan SMA/SMK Kehendak  Regulasi UU Otsus

Karena itu kata dia, hal ini perlu peran lebih dari pemerintah. Terutama pemerintah daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tersebut untuk memberikan penjelasan. Selain itu, pemerintah juga perlu menggandeng tokoh masyarakat mulai dari tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh adat untuk sama-sama memahami maksud awal dari tujuan MBG ini. Ini penting agar tak ada penolakan.

“Mungkin pemerintah  bisa turun langsung ke tempat di mana masyarakat menolak. Bukan saja tugas  pemerintah, tapi gandeng tokoh-tokoh masyarakat yang ada di situ. Sama-sama terlibat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya program itu,”ujarnya.

Kata dia, memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat itu juga menjadi bagian yang sangat penting yang perlu dilakukan saat ini.

Baca Juga :  Proses Hukum Kasus Mutilasi Harus Sidang di Pengadilan Umum

Melyana Pugu: Sulit Konsentrasi Belajar Jika Perut Lapar

JAYAPURA– Pengamat Politik dan Hubungan Internasional Fisip Uncen, Dr.Melyana R.Pugu, mengungkapkan, program makan siang gratis yang digagas oleh  presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming   merupakan sebuah program yang sejatinya sangat baik. Mengenai adanya penolakan dari sejumlah masyarakat terkait penerapan program itu dan kemudian meminta pemerintah untuk lebih mengutamakan terwujudnya pendidikan gratis, menurutnya itu juga tidak salah.

Ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman yang baik dari masyarakat. Antara pendidikan, pangan melalui program makan siang gratis ini ibaratnya dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kita butuh pendidikan yang layak, kita juga pasti butuh makan,”kata  Dr.Melyana R.Pugu, Rabu (12/2).

Baca Juga :  Selasarkan Kebijakan Nasional dengan Kebutuhan Otsus Papua

Karena itu kata dia, hal ini perlu peran lebih dari pemerintah. Terutama pemerintah daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tersebut untuk memberikan penjelasan. Selain itu, pemerintah juga perlu menggandeng tokoh masyarakat mulai dari tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh adat untuk sama-sama memahami maksud awal dari tujuan MBG ini. Ini penting agar tak ada penolakan.

“Mungkin pemerintah  bisa turun langsung ke tempat di mana masyarakat menolak. Bukan saja tugas  pemerintah, tapi gandeng tokoh-tokoh masyarakat yang ada di situ. Sama-sama terlibat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya program itu,”ujarnya.

Kata dia, memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat itu juga menjadi bagian yang sangat penting yang perlu dilakukan saat ini.

Baca Juga :  Jamin Tak Datangkan Pasukan dari Luar

Berita Terbaru

Artikel Lainnya