Ia menyinggung bahwa dahulu tempat tersebut menjadi tempat paling aman, tidak pernah mengalami kejadian yang serupa. Kondisi ini menurutnya terjadi, karena saluran utama selokan pembuangan air alami tersumbat sehingga mengakibatkan selokan kecil di pinggir jalan itu tidak dapat menampung air dengan tekanan tinggi. Air kemudian melebar ke tengahan jalan dan badan jalan sebelahnya lagi secara tidak teratur.

Lanjutnya menjelaskan belakangan ini dari selokan jalan ini sering tersumbat. Karena dibagian hulu kali telah ada bangunan perumahan penduduk. Sehingga pasir dan material lainya tumpuk di selokan sampai ke badan jalan.
“Disini ada gorong-gorong sebenarnya, tetapi karena tersumbat perlahan-lahan tertutup pasir yang pada akhirnya air tidak bisa mengalir dengan stabil,” ungkapnya.
Ibu muda ini berharap pemerintah dapat mengambil tindakan tegas bagi mereka yang melakukan penebangan liar. Serta berharap kepada dinas terkait untuk segera menyelesaikan persoalan gorong-gorong yang rusak itu. Sementara itu di Kotaraja distrik Abepura, tepatnya di Jalan Baru menuju pasar Youtefa mengalami kebanjiran serta badan jalan tertutup lumpur.
Warga bernama Renaldy mengatakan pertigaan Otonom memang sering banjir. Ditambahkan Renaldi, volume air hujan terkadang tidak sesuai dengan daya tampung volume selokan sehingga menyebabkan terjadinya genangan.
Lainnya di tikungan Kalam Kudus terdapat dua titik longsoran. Wali Kota nampaknya ikut cemas sebab jika terjadi longsor lagi maka kemungkinan akses jalan akan terputus. “Segera kami pikirkan, saya minta pohon yang ada biarkan saja. Nanti kami talud atau pasang bronjong,” tutupnya. (jim/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Ia menyinggung bahwa dahulu tempat tersebut menjadi tempat paling aman, tidak pernah mengalami kejadian yang serupa. Kondisi ini menurutnya terjadi, karena saluran utama selokan pembuangan air alami tersumbat sehingga mengakibatkan selokan kecil di pinggir jalan itu tidak dapat menampung air dengan tekanan tinggi. Air kemudian melebar ke tengahan jalan dan badan jalan sebelahnya lagi secara tidak teratur.

Lanjutnya menjelaskan belakangan ini dari selokan jalan ini sering tersumbat. Karena dibagian hulu kali telah ada bangunan perumahan penduduk. Sehingga pasir dan material lainya tumpuk di selokan sampai ke badan jalan.
“Disini ada gorong-gorong sebenarnya, tetapi karena tersumbat perlahan-lahan tertutup pasir yang pada akhirnya air tidak bisa mengalir dengan stabil,” ungkapnya.
Ibu muda ini berharap pemerintah dapat mengambil tindakan tegas bagi mereka yang melakukan penebangan liar. Serta berharap kepada dinas terkait untuk segera menyelesaikan persoalan gorong-gorong yang rusak itu. Sementara itu di Kotaraja distrik Abepura, tepatnya di Jalan Baru menuju pasar Youtefa mengalami kebanjiran serta badan jalan tertutup lumpur.
Warga bernama Renaldy mengatakan pertigaan Otonom memang sering banjir. Ditambahkan Renaldi, volume air hujan terkadang tidak sesuai dengan daya tampung volume selokan sehingga menyebabkan terjadinya genangan.
Lainnya di tikungan Kalam Kudus terdapat dua titik longsoran. Wali Kota nampaknya ikut cemas sebab jika terjadi longsor lagi maka kemungkinan akses jalan akan terputus. “Segera kami pikirkan, saya minta pohon yang ada biarkan saja. Nanti kami talud atau pasang bronjong,” tutupnya. (jim/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos