Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Smelter Single Line ada di Gresik

Jokowi Inginkan Hilirisasi Industri

JAKARTA – Untuk mendukung hilirisasi tembaga di Indonesia, smelter atau pusat pemurnian dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Presiden Joko Widodo kemarin turut dalam groundbreaking pembangunan smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI). Dengan dibangun di KEK Gresik, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik kawasan tersebut. 

Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan bahwa smelter tersebut dibangun untuk menciptakan nilai tambah produk tambang di dalam negeri. ”Ini adalah sebuah kebijakan strategis terkait dengan industri tambang tembaga setelah kita menguasai 51 persen saham Freeport dan saat itu juga kita mendorong agar Freeport membangun smelter di dalam negeri,” ungkapnya. Dengan adanya smelter ini akan memperkuat hilirisasi industri dan memiliki nilai yang lebih tinggi. 

Hilirisasi juga akan memberikan pemasukan yang lebih tinggi pada negara. Selain itu, juga menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. ”Dalam masa konstruksi saja akan ada 40.000 tenaga kerja yang bisa bekerja, artinya yang terbuka lapangan pekerjaan di Kabupaten Gresik dan di Provinsi Jawa Timur,” lanjutnya. 

Smelter PT Freeport Indonesia ini dibangun di atas lahan seluas 100 hektare. Dengan luas ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun atau 480.000 ton logam tembaga.  “Saya berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik ini akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain untuk masuk,” bebernya. Dia ingin industri turunan tembaga berinvestasi di sini. 

 Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menambahkan, groundbreaking tersebut menegaskan komitmen PTFI untuk membangun smelter, sesuai dengan kesepakatan divestasi tahun 2018. ‘’Kewajiban pembangunan smelter tertuang dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI yang menjadi bagian tak terpisahkan dari izin keberlanjutan operasi PTFI hingga 2041,’’ ujar Tony.

Konsentrat tembaga yang dipasok ke Smelter ini berasal dari tambang bawah tanah terbesar di dunia yang dikelola PTFI. Dimana 98 persen karyawannya adalah putra putri terbaik bangsa yang berasal dari berbagai suku dan daerah, baik di Papua dan daerah lainnya di Indonesia.

PTFI sendiri menggandeng PT Chiyoda International Indonesia untuk melakukan pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) di tahap konstruksi. Tahap ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi setidaknya 40.000 tenaga kerja (secara kumulatif) yang direkrut melalui perusahaan kontraktor. 

PTFI akan mendorong perusahaan kontraktor agar memaksimalkan perekrutan masyarakat lokal untuk mengisi bidang-bidang pekerjaan tertentu. ‘’Kami berterima kasih atas perhatian penuh dari Bapak Presiden dan para menteri pada acara peresmian ini. Kami juga mengharapkan dukungan untuk kemudahan perijinan dan insentif fiskal untuk membantu nilai keekonomian proyek smelter ini,’’ jelas Tony.

Baca Juga :  Lolos Fase Grup AFC Cup Secara Cuma-cuma 

Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, KEK Gresik telah ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021. ‘’KEK ini memilki target nilai investasi dalam 5 tahun pertama sebesar Rp 71 triliun,’’ ujarnya.

Kegiatan utama dari KEK Gresik meliputi Industri Metal (Smelter), Industri Elektronik, Industri Kimia, Industri Energi dan Logistik. PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp 42 triliun dengan off takers ekspor maupun domestik. Kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya, dan ini merupakan kapasitas single line terbesar di dunia. ”Hal tersebut tentu saja nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor,’’ ujar Airlangga. 

Adapun kewajiban hilirisasi nilai tambah tembaga adalah amanah dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). ‘’Dengan adanya hilirisasi, kita ingin agar proses itu sebisa mungkin memberikan dampak yakni meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan kemandirian. Untuk itu mohon dukungan dari Bapak Menteri Perindustrian, untuk segera menciptakan hilirisasi industri turunan dari smelter dan Precious Metals Refinery sehingga ada off taker industri dalam negeri,’’ ucap mantan menperin itu. 

Adapun KEK Gresik terintegrasi langsung dengan pelabuhan laut yang telah diperlebar dan diperpanjang menjadi 1.000 m x 50 m. Pelabuhan laut ini akan dilengkapi dengan beberapa dermaga serta beberapa fasilitas pendukung, dan akan sangat signifikan dalam meminimalkan biaya logistik.

Pelabuhan di KEK Gresik berkapasitas hingga 200 ribu DWT. Dengan dermaga yang akan diperdalam menjadi 16 LWS untuk dapat melayani bongkar muat kapal-kapal besar, akan berpotensi menjadikan pelabuhan di KEK Gresik ini sebagai hub strategis di Indonesia.

Seperti diketahui, salah satu upaya percepatan pemerataan ekonomi di tanah air yakni melalui pembangunan KEK. Dari 15 KEK yang telah ditetapkan, didapatkan komitmen pelaku usaha sebesar Rp 64,4 triliun dan realisasi investasi pelaku usaha dan badan usaha mencapai Rp 43 triliun. 

Dari 15 KEK tersebut, terdapat total 150 jumlah perusahaan dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi 22.279 tenaga kerja. Selain itu, KEK telah berhasil membantu pertumbuhan nilai ekspor sebesar Rp 3,8 triliun.

Baca Juga :  KPK Tangkap RHP di Abepura, Diperiksa di Mako Brimob

Saat ini di Indonesia telah terdapat 19 KEK, dimana KEK Gresik adalah salah satu dari 4 KEK tambahan. Saat ini komitmen investasi di 19 KEK berkembang menjadi Rp 92,9 triliun dengan realisasi investasi pelaku usaha dan badan usaha mencapai Rp 54,6 triliun. Investasi tersebut berasal dari penambahan jumlah pelaku usaha di KEK menjadi sebanyak 167 pelaku usaha yang telah meningkatkan jumlah lapangan kerja menjadi sebanyak 27.090 orang.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian mendukung pengembangan Kawasan Industri JIIPE Gresik sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan industri. Pasalnya, kawasan industri tersebut telah memiliki infrastruktur yang lengkap serta didukung dengan fasilitas insentif fiskal dan nonfiskal yang terdapat dalam KEK.

”KEK JIIPE Gresik adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia, dengan total area 3.000 hektare, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan multiguna, kota komersial, serta perumahan. JIIPE Gresik juga akan menjadi salah satu hub industri paling strategis di Indonesia dan Asia Pasifik,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Agus menjelaskan, smelter PT. Freeport Indonesia di Kawasan Industri JIIPE Gresik ini akan menghasilkan produk berupa katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, platinum, paladium, selenium, bismut dan timbal. Selain itu, terdapat produk samping berupa asam sulfat, terak tembaga, dan gipsum yang akan dipakai ulang sebagai bahan baku atau bahan penolong bagi industri dan investor potensial di Kawasan Industri JIIPE Gresik. “Seluruh alur rantai produksi akan tercipta di dalam kawasan industri JIIPE dan bermanfaat luas bagi Gresik dan Jawa Timur,” tambah Agus.

Di lain pihak, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa sesuai dengan arahan Presiden, setelah mengambil 51 persen saham Freeport, Indonesia akan mendorong pengembangan Freeport. ”Saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport meningkat 100 persen. Ini karena ada peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan harga tembaga,” ujar Erick.

Erick juga memaparkan bahwa smelter baru tersebut fungsinya sebagai pemurnian tembaga yang menghasilkan katoda tembaga. Juga sebagai fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas perak dan logam berharga lainnya. ”Sehingga nanti kita bisa hasilkan rata rata 35 ton emas per tahun yang nilai transaksinya 30 triliun. Rencananya, selama kontruksi, smelter ini akan menyerap 40 ribu tenaga kerja. Tadi bu Gubernur titip, kalau bisa mayoritas pekerjanya dari jatim sehingga kepastian pembukaan tenaga kerja juga terjadi,” beber Erick. (lyn/dee/agf/JPG)

Jokowi Inginkan Hilirisasi Industri

JAKARTA – Untuk mendukung hilirisasi tembaga di Indonesia, smelter atau pusat pemurnian dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Presiden Joko Widodo kemarin turut dalam groundbreaking pembangunan smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI). Dengan dibangun di KEK Gresik, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik kawasan tersebut. 

Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan bahwa smelter tersebut dibangun untuk menciptakan nilai tambah produk tambang di dalam negeri. ”Ini adalah sebuah kebijakan strategis terkait dengan industri tambang tembaga setelah kita menguasai 51 persen saham Freeport dan saat itu juga kita mendorong agar Freeport membangun smelter di dalam negeri,” ungkapnya. Dengan adanya smelter ini akan memperkuat hilirisasi industri dan memiliki nilai yang lebih tinggi. 

Hilirisasi juga akan memberikan pemasukan yang lebih tinggi pada negara. Selain itu, juga menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. ”Dalam masa konstruksi saja akan ada 40.000 tenaga kerja yang bisa bekerja, artinya yang terbuka lapangan pekerjaan di Kabupaten Gresik dan di Provinsi Jawa Timur,” lanjutnya. 

Smelter PT Freeport Indonesia ini dibangun di atas lahan seluas 100 hektare. Dengan luas ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun atau 480.000 ton logam tembaga.  “Saya berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik ini akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain untuk masuk,” bebernya. Dia ingin industri turunan tembaga berinvestasi di sini. 

 Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menambahkan, groundbreaking tersebut menegaskan komitmen PTFI untuk membangun smelter, sesuai dengan kesepakatan divestasi tahun 2018. ‘’Kewajiban pembangunan smelter tertuang dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI yang menjadi bagian tak terpisahkan dari izin keberlanjutan operasi PTFI hingga 2041,’’ ujar Tony.

Konsentrat tembaga yang dipasok ke Smelter ini berasal dari tambang bawah tanah terbesar di dunia yang dikelola PTFI. Dimana 98 persen karyawannya adalah putra putri terbaik bangsa yang berasal dari berbagai suku dan daerah, baik di Papua dan daerah lainnya di Indonesia.

PTFI sendiri menggandeng PT Chiyoda International Indonesia untuk melakukan pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) di tahap konstruksi. Tahap ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi setidaknya 40.000 tenaga kerja (secara kumulatif) yang direkrut melalui perusahaan kontraktor. 

PTFI akan mendorong perusahaan kontraktor agar memaksimalkan perekrutan masyarakat lokal untuk mengisi bidang-bidang pekerjaan tertentu. ‘’Kami berterima kasih atas perhatian penuh dari Bapak Presiden dan para menteri pada acara peresmian ini. Kami juga mengharapkan dukungan untuk kemudahan perijinan dan insentif fiskal untuk membantu nilai keekonomian proyek smelter ini,’’ jelas Tony.

Baca Juga :  Pasukan Pengganti Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Tiba

Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, KEK Gresik telah ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021. ‘’KEK ini memilki target nilai investasi dalam 5 tahun pertama sebesar Rp 71 triliun,’’ ujarnya.

Kegiatan utama dari KEK Gresik meliputi Industri Metal (Smelter), Industri Elektronik, Industri Kimia, Industri Energi dan Logistik. PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp 42 triliun dengan off takers ekspor maupun domestik. Kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya, dan ini merupakan kapasitas single line terbesar di dunia. ”Hal tersebut tentu saja nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor,’’ ujar Airlangga. 

Adapun kewajiban hilirisasi nilai tambah tembaga adalah amanah dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). ‘’Dengan adanya hilirisasi, kita ingin agar proses itu sebisa mungkin memberikan dampak yakni meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan kemandirian. Untuk itu mohon dukungan dari Bapak Menteri Perindustrian, untuk segera menciptakan hilirisasi industri turunan dari smelter dan Precious Metals Refinery sehingga ada off taker industri dalam negeri,’’ ucap mantan menperin itu. 

Adapun KEK Gresik terintegrasi langsung dengan pelabuhan laut yang telah diperlebar dan diperpanjang menjadi 1.000 m x 50 m. Pelabuhan laut ini akan dilengkapi dengan beberapa dermaga serta beberapa fasilitas pendukung, dan akan sangat signifikan dalam meminimalkan biaya logistik.

Pelabuhan di KEK Gresik berkapasitas hingga 200 ribu DWT. Dengan dermaga yang akan diperdalam menjadi 16 LWS untuk dapat melayani bongkar muat kapal-kapal besar, akan berpotensi menjadikan pelabuhan di KEK Gresik ini sebagai hub strategis di Indonesia.

Seperti diketahui, salah satu upaya percepatan pemerataan ekonomi di tanah air yakni melalui pembangunan KEK. Dari 15 KEK yang telah ditetapkan, didapatkan komitmen pelaku usaha sebesar Rp 64,4 triliun dan realisasi investasi pelaku usaha dan badan usaha mencapai Rp 43 triliun. 

Dari 15 KEK tersebut, terdapat total 150 jumlah perusahaan dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi 22.279 tenaga kerja. Selain itu, KEK telah berhasil membantu pertumbuhan nilai ekspor sebesar Rp 3,8 triliun.

Baca Juga :  Boaz Solossa ke Borneo FC?

Saat ini di Indonesia telah terdapat 19 KEK, dimana KEK Gresik adalah salah satu dari 4 KEK tambahan. Saat ini komitmen investasi di 19 KEK berkembang menjadi Rp 92,9 triliun dengan realisasi investasi pelaku usaha dan badan usaha mencapai Rp 54,6 triliun. Investasi tersebut berasal dari penambahan jumlah pelaku usaha di KEK menjadi sebanyak 167 pelaku usaha yang telah meningkatkan jumlah lapangan kerja menjadi sebanyak 27.090 orang.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian mendukung pengembangan Kawasan Industri JIIPE Gresik sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan industri. Pasalnya, kawasan industri tersebut telah memiliki infrastruktur yang lengkap serta didukung dengan fasilitas insentif fiskal dan nonfiskal yang terdapat dalam KEK.

”KEK JIIPE Gresik adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia, dengan total area 3.000 hektare, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan multiguna, kota komersial, serta perumahan. JIIPE Gresik juga akan menjadi salah satu hub industri paling strategis di Indonesia dan Asia Pasifik,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Agus menjelaskan, smelter PT. Freeport Indonesia di Kawasan Industri JIIPE Gresik ini akan menghasilkan produk berupa katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, platinum, paladium, selenium, bismut dan timbal. Selain itu, terdapat produk samping berupa asam sulfat, terak tembaga, dan gipsum yang akan dipakai ulang sebagai bahan baku atau bahan penolong bagi industri dan investor potensial di Kawasan Industri JIIPE Gresik. “Seluruh alur rantai produksi akan tercipta di dalam kawasan industri JIIPE dan bermanfaat luas bagi Gresik dan Jawa Timur,” tambah Agus.

Di lain pihak, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa sesuai dengan arahan Presiden, setelah mengambil 51 persen saham Freeport, Indonesia akan mendorong pengembangan Freeport. ”Saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport meningkat 100 persen. Ini karena ada peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan harga tembaga,” ujar Erick.

Erick juga memaparkan bahwa smelter baru tersebut fungsinya sebagai pemurnian tembaga yang menghasilkan katoda tembaga. Juga sebagai fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas perak dan logam berharga lainnya. ”Sehingga nanti kita bisa hasilkan rata rata 35 ton emas per tahun yang nilai transaksinya 30 triliun. Rencananya, selama kontruksi, smelter ini akan menyerap 40 ribu tenaga kerja. Tadi bu Gubernur titip, kalau bisa mayoritas pekerjanya dari jatim sehingga kepastian pembukaan tenaga kerja juga terjadi,” beber Erick. (lyn/dee/agf/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya