Site icon Cenderawasih Pos

Kontingen Papua Masih Harap – harap Cemas

Ketua DPR Papua, Jhon Banua bersama Pj Gubernur Papua dan muspida lainnya saat mengikuti jalan sehat DPR Papua di di Pantai Holtekamp Jayapura, Sabtu (10/8). (Foto - Gamel Cepos)

JAYAPURA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua masih galau. Semangat tinggi untuk bisa ikutan dalam pagelaran Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara pada September tahun ini belum menunjukkan tanda – tanda di transfer. 

Ini tak lepas karena hingga Sabtu (10/8) pekan kemarin mereka belum menerima dana yang dijanjikan. Sementara masih banyak persiapan yang harus dipenuhi. Kontingen PON Papua bisa dibilang sedang harap – harap cemas.

Ini tentunya berbeda dengan provinsi lain yang sudah lebih dulu prepare dalam perhelatan olahraga empat tahun sekali tersebut. Dan lagi – lagi masih karena persoalan keuangan. 

Padahal KONI atau kontingen Papua sudah harus menyetorkan kewajiban kontribusi 50:50 akomodasi, konsumsi dan transportasi lokal kepada Panitia Besar PON di Aceh dan Sumut. Jika ini tak segera disetor hingga 14 Agustus maka besar kemungkinan kontingen Papua akan terlunta – lunta  mencari penginapan dan konsumsi sendiri.

Meski demikian Ketua DPR Papua, Jhon Banua Rouw memastikan dana dukungan dari Pemerintah Papua untuk kontingen Papua menuju PON XXI tak menjadi masalah.

“Dananya sudah ada dan kita sudah setujui dan mereka dibayarkan mendahului penetapan APBD,” ungkap Jhon Banua kepada awak media, Sabtu (10/8) di Holtekamp.

Dia meminta kepada KONI maupun para duta olahraga Papua agar tak khawatir tidak bisa tampil pada iven nasional tersebut. “Jadi jangan khawatir nanti tidak bisa ikut bertanding karena uangnya tidak ada. Uangnya sudah ada,” ujarnya.

Bahkan Jhon menuturkan jika uang tersebut akan segera dipindahkan dari rekening OPD terkait ke rekeing KONI Papua.

“Dalam satu-dua minggu ini uangnya akan ditransfer ke rekening KONI dan diteruskan ke tim,” ucapnya. Dirinya juga menyebutkan jika DPR Papua masih berupaya untuk mendorong agar dana tersebut masih bisa bertambah.

“Yang dilaporkan oleh eksekutif senilai Rp 35 miliar, dan kami DPR masih minta ada penambahan-penambahan. Tentu itu kembali ke pihak eksekutif untuk melihat angka-angka itu. Tapi untuk Rp 35 miliar itu itu sudah pasti ada. Cukup atau tidak, kembali ke KONI dan pemerintah,” tambahnya.

Kemudian Pj. Gubernur Provinsi Papua, Ramses Limbong juga menyebutkan, berdasarkan laporan bahwa dana tersebut telah diberikan dan Pemprov Papua tetap akan mendukung kiprah kontingen Papua di Aceh dan Sumut.

“PON itukan hibah, dan saya sudah tanya itu sudah dikasih. Artinya apa? Sudah didukung. Dan waktu itu sudah didukung dana PON, saya belum cek dan saya akan cek. Peparnasnya juga sudah dianggarkan. Anggarannya saya belum tahu persis karena saya baru tiba, saya akan cek usulannya berapa,” tambah Limbong.

Dia juga menyebutkan bahwa kondisi keuangan daerah di tahun ini jauh berbeda saat Papua menjadi taun rumah. Sehingga dia berharap seluruh pihak bisa memahami kondisi tersebut.

“Kan begini, anggaran kita itu drop, semua pihak juga harus paham, jangan dilihat Papua 2020 dengan Papua 2024. Kita harus sepakat itu dulu, jadi kalau kita selalu melihat 2020 dengan 2024 ya,” ujarnya.

“Kalau itu memang satu kewajiban kita harus rapatkan berapa mampunya, yang saya dapat laporan kemarin, yang potensi mendapatkan medali. Dan itu juga harus perlu kita lihat. Saya belum dapat data detailnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi sesuai rencana  perhelatan PON XXI Aceh dan Sumut ini akan dilaksanakan pada tanggal 8-20 September mendatang. (eri/ade).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version