Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Tukang Ojek Tewas dengan 23 Tusukan

TPNPB-OPM Klaim Bertanggungjawab, Anggap Tukang Ojek Intelijen

JAYAPURA – Warga di Kelurahan Bumi Wonorejo Selasa (11/7) digemparkan dengan penemuan mayat di Jalan Manobi, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Seorang pria bernama Ripin (21) diduga menjadi korban pembunuhan dan ditemukan tewas. Kronologi kejadian tersebut diungkapkan oleh beberapa saksi, antara lain saksi pertama MN (19), P (42) dan SS.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan bahwa kejadian ini bermula sekitar pukul 20.00 WIT dimana saksi MN, baru saja pulang dari Asrama KPG (SP1) dan hendak menuju rumahnya yang berada di Jalan Manobi, Kelurahan Wonorejo, Kabupaten Nabire.

Dari kejauhan, MN melihat sebuah benda putih yang terkena cahaya lampu dari sepeda motor yang berada di aspal yang ujungnya terputus. “MN yang penasaran mendekati benda tersebut dan terkejut melihat pria dengan kondisi sudah tak bernyawa tergeletak di sebelah sebuah sepeda motor merek Honda Beat berwarna hitam dengan nomor polisi PA 6099 KH,” ungkapnya.

Baca Juga :  Perkosa Cucu, Pensiunan Tentara Dijerat Pasal Berlapis   

Setelah mengetahui kejadian tersebut, MN segera melaporkannya kepada saksi kedua kemudian keduanya sama – sama menuju lokasi kejadian. “Setelah memastikan kebenaran informasi tersebut, saksi kedua melaporkannya kepada saksi ketiga yang kemudian diteruskan kepada petugas piket penjagaan Polres Nabire melalui telepon,” ujar Kabid Humas.

Sementara itu, Kapolres Nabire AKPB I Ketut Suarnaya, saat dimintai keterangannya menyampaikan bahwa petugas piket penjagaan bersama tim Identifikasi Fisik (Inafis) dan petugas piket telah mendatangi lokasi.

“Pukul 20.30 WIT, anggota gabungan piket Polres Nabire tiba di TKP dan segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan Korban kemudian dibawa ke RSUD Nabire pukul 21.35 WIT untuk dilakukan visum dan verifikasi,” terangnya.

Ia menyatakan, dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan identitas yang melekat pada korban. Tim Inafis Polres Nabire melakukan pemeriksaan luar terhadap mayat korban dan menemukan 23 luka tusukan di sekitar punggung serta 2 luka tusukan di dada sebelah kiri. Korban diketahui sebagai seorang ojek, meskipun tidak terdaftar karena tidak ditemukannya nomor register keanggotaan ojek pada helm korban.

Baca Juga :  Peparnas XVI Rencananya Ditutup Presiden Jokowi

“Identitas pelaku pembunuhan masih dalam tahap penyelidikan yang dilakukan oleh kami dan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap kejadian tragis ini guna proses keadilan hukum,” tegas Kapolres.

Terkait ini, Juru Bicara TPNPB, Sebby Sembom menyatakan bahwa pihaknya bertanggungjawab atas aksi pembunuhan terhadap tukang ojek tersebut. ”Kami mendapat laporan resmi bahwa Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM di bawah pimpinan Lewis Kogeya yang bertanggungjawab atas kejadian pembunuhan tukang ojek di Nabire ini.  Kami menganggap mereka intelejen yang menyamar,” singkat Sebby. (ade/wen)

TPNPB-OPM Klaim Bertanggungjawab, Anggap Tukang Ojek Intelijen

JAYAPURA – Warga di Kelurahan Bumi Wonorejo Selasa (11/7) digemparkan dengan penemuan mayat di Jalan Manobi, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Seorang pria bernama Ripin (21) diduga menjadi korban pembunuhan dan ditemukan tewas. Kronologi kejadian tersebut diungkapkan oleh beberapa saksi, antara lain saksi pertama MN (19), P (42) dan SS.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan bahwa kejadian ini bermula sekitar pukul 20.00 WIT dimana saksi MN, baru saja pulang dari Asrama KPG (SP1) dan hendak menuju rumahnya yang berada di Jalan Manobi, Kelurahan Wonorejo, Kabupaten Nabire.

Dari kejauhan, MN melihat sebuah benda putih yang terkena cahaya lampu dari sepeda motor yang berada di aspal yang ujungnya terputus. “MN yang penasaran mendekati benda tersebut dan terkejut melihat pria dengan kondisi sudah tak bernyawa tergeletak di sebelah sebuah sepeda motor merek Honda Beat berwarna hitam dengan nomor polisi PA 6099 KH,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kabur ke Boven Digoel, Satu Pelaku Pembunuhan Nahkoda Diringkus 

Setelah mengetahui kejadian tersebut, MN segera melaporkannya kepada saksi kedua kemudian keduanya sama – sama menuju lokasi kejadian. “Setelah memastikan kebenaran informasi tersebut, saksi kedua melaporkannya kepada saksi ketiga yang kemudian diteruskan kepada petugas piket penjagaan Polres Nabire melalui telepon,” ujar Kabid Humas.

Sementara itu, Kapolres Nabire AKPB I Ketut Suarnaya, saat dimintai keterangannya menyampaikan bahwa petugas piket penjagaan bersama tim Identifikasi Fisik (Inafis) dan petugas piket telah mendatangi lokasi.

“Pukul 20.30 WIT, anggota gabungan piket Polres Nabire tiba di TKP dan segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan Korban kemudian dibawa ke RSUD Nabire pukul 21.35 WIT untuk dilakukan visum dan verifikasi,” terangnya.

Ia menyatakan, dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan identitas yang melekat pada korban. Tim Inafis Polres Nabire melakukan pemeriksaan luar terhadap mayat korban dan menemukan 23 luka tusukan di sekitar punggung serta 2 luka tusukan di dada sebelah kiri. Korban diketahui sebagai seorang ojek, meskipun tidak terdaftar karena tidak ditemukannya nomor register keanggotaan ojek pada helm korban.

Baca Juga :  Tantang Bhayangkara FC, Jacksen Boyong 20 Pemain

“Identitas pelaku pembunuhan masih dalam tahap penyelidikan yang dilakukan oleh kami dan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap kejadian tragis ini guna proses keadilan hukum,” tegas Kapolres.

Terkait ini, Juru Bicara TPNPB, Sebby Sembom menyatakan bahwa pihaknya bertanggungjawab atas aksi pembunuhan terhadap tukang ojek tersebut. ”Kami mendapat laporan resmi bahwa Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM di bawah pimpinan Lewis Kogeya yang bertanggungjawab atas kejadian pembunuhan tukang ojek di Nabire ini.  Kami menganggap mereka intelejen yang menyamar,” singkat Sebby. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya